© 2O21, FAIROUPHILE ON WATTPAD.
ALL RIGHTS RESERVED————
FAISHA LANGSUNG BERLARI ke lantai bawah untuk membuka pintu kala dia mendengar suara motor Satya menderu di pekarangan kosnya.
"Nunggu gue banget kayaknya." gumam Satya kegeeran sambil menyantolkan helmnya ke spion motor, kesenangan sendiri karena disambut dengan se-welcome itu oleh Faisha.
"Nanti kalau nggak dibukain yang ada lo bikin keributan." Faisha menyahut dari dalam. Satya tersenyum saja lalu berjalan masuk. Kos sudah sepi, disebabkan anak-anak sudah pada mengungsi, Yasmin dan Olivia juga baru saja bertolak ke kontrakan beberapa menit yang lalu, meninggalkan Faisha dan beberapa anak kos yang rata-rata berasal dari angkatan senior yang tentu saja lebih memilih untuk beristirahat di kamar mereka masing-masing daripada bergerombol di ruang tamu. Omong-omong, selaku pemilik sekaligus penjaga kos, Pak Harry itu memang jarang sekali mengunjungi kosan, paling hanya sekali seminggu, selebihnya dia serahkan pada orang kepercayaannya untuk menggembok pagar dan pintu kos menjelang malam. Karenanya, Satya jadi nggak perlu takut untuk menyambangi kos khusus perempuan itu.
"Lo nggak takut tinggal di kos yang sesepi ini?" tanya Satya sambil mengikut di belakang Faisha menuju ke lantai dua. Dikarenakan dapur kos yang masih meninggalkan aroma-aroma gas yang menyebar luas hingga ruang tamu, Faisha merasa lebih baik jika dia membawa cowok itu ke lantai atas saja.
"Takut apanya?" Faisha menyahut seraya menyiapkan cemilan di meja counter untuknya dan juga untuk Satya.
Satya mesem-mesem. Melihat pemandangan Faisha yang sedang menyiapkan makanan untuknya dengan tampilan bareface dan pakaian rumah otomatis membuatnya merasa seperti baru saja mendapat istri.
"Hantu."
"Masih siang, kalau malam kayaknya baru takut." Faisha bertutur jujur.
"Nah, kalau takut mending nginap di rumah gu—" Satya langsung menghentikan ocehannya saat melihat Faisha menatapnya dengan tanpa ekspresi. "Iya-iya, nggak jadi. Gue ganteng gue diam."
"Kalau soal takut gampang kok, gue tinggal nyelinap ke kamar anak-anak."
"Kalau ada apa-apa telepon gue ya."
"Kalau ingat."
Satya tertohok, jadi ini dia hanya sebatas bahan pelampiasan Faisha di saat perempuan itu ingat saja?
"Pokoknya telepon gue. Jangan pas inget aja, apalagi sampai nelepon cowok lain." Satya memerintah galak. "Denger kan kata pacar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGITARIUS & AQUARIUS, SUNGHOON ✓
Roman d'amour𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝 Ranggafara Satya Lubis. Sagitarius. 2002. Teknik Arsitektur. Punya filosofi sendiri yaitu; jangan percaya zodiak. Faisha Ghanis Neona. Aquarius. 2003. Teknik Informatika. Punya banyak filosofi...