xvii. what a surprise

116 12 5
                                    

© 2O21, FAIROUPHILE ON WATTPAD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© 2O21, FAIROUPHILE ON WATTPAD.
ALL RIGHTS RESERVED

—————

BEGITU MENDENGAR KABAR bahwa Satya ingin memberi kejutan untuk Faisha, segenap anak tongkrongan OliBay ditambah Olivia, Yasmin dan Safira sepakat berkumpul di OliBay untuk memberi dukungan moral kepada Satya. Sementara bintang utama dibalik operasi rahasia ini alias Faisha Ghanis Neona tengah sibuk mengemban tugas dalam acara pengkaderan jurusannya yang katanya akan berakhir pada sore hari ini.

"Kalau gue sama Faisha jadian beneran gue traktir lo semua makan dah! Tapi cari yang promo!" Satya berikrar. Dilihat dari ekspresi jumawanya, dia pasti sudah percaya diri banget.

Seperti biasa, Raja pasti akan refleks salty. "Nggak usah banyak janji. Ntar kalau nggak jadi, sefakultas bakal ngetawain."

"Doain yang bener." tegur Aidar.

"Tumbenan lo di pihak Satya, bang." Raja tak terima, matanya berpindah ke arah Safira yang sedari tadi duduk manis di samping Aidar. "Oh pantesan, ada ceweknya. Nih ya, Fir. Biasanya gue, Bayu, sama bang Aidar juga ngeledek Satya kayak gini kok. Malah mulut ayang lo ini lebih parah daripada gue. Dia ketuanya."

"Nggak pernah, yang." Aidar membela diri, dia sengaja menyentuh lengan Satya untuk mengubah topik. "Eh nih gue ada jimat buat lo, mana tau lo butuh."

"Hari gini percaya jimat?" kata Satya dengan nada mencemooh. "Jimat apa tuh, bang?"

"DIHH." Bayu yang baru muncul dari dapur dengan segelas teh hangat mencibir keras. Bayu mengambil tempat di samping Satya, bermaksud menyerahkan teh tersebut pada laki-laki itu.

"Noh." Aidar mengambil sebuah benda dari saku celananya, benda itu berbentuk plastik bening berisikan sesuatu yang berwarna putih. Karena terlalu bersemangat, ketika Aidar hendak memberikannya, dia menjatuhkan benda itu hingga tergelincir ke dalam gelas teh hangat Satya.

Sadisnya, ternyata plastik itu berisikan kumpulan pasir yang entah datang dari planet mana.

Ada hening sejenak menyelimuti seantero angkringan. Safira, Yasmin, dan Bayu kompak menutup mulut mereka.

"Nah nambah deh gula pasirnya." Raja berceletuk.

"BRENG—" kata-kata Satya tertahan, dia menarik nafasnya dalam-dalam, ogah berkata kasar karena takut akan terkena sial.

"Hehe." tentu saja ini adalah cengiran Aidar. "Itu pasir dari Bali, hehe. kakak gue yang bawain, hehe. Katanya bisa bawa keberuntungan, hehe."

SAGITARIUS & AQUARIUS, SUNGHOON ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang