SEBELUM MENGUNGKAP MASALAH Olivia dan Bayu, ada beberapa perkara yang harus dibahas. Soal Faisha dan Satya, misalnya.
Siang itu, usai Faisha pulang dari berbelanja di supermarket dan tanpa sengaja bertemu dengan Satya bersama seseorang yang diduga kuat adalah 'perempuan baru' nya, Faisha berpura-pura kuat, namun dampaknya, dia menjadi jauh lebih pendiam dari biasanya, menyentuh makanan pun dia ogah-ogahan, sampai Yasmin cemas jika makanan belanjaan perempuan itu keburu kedaluwarsa sebelum dibuka.
Tapi anehnya, keesokan harinya Faisha mendadak menampakkan diri bersama outfit serba hitam seperti tengah berkabung. Heran, Olivia pun langsung bertanya.
"Sha, mau kemana?"
"Ketemu Satya."
Olivia membisu, sementara Yasmin membelalak. "Udah baikan lo berdua?!"
Faisha menggeleng. "Belum. Dan gue juga nggak tau bakal baikan apa enggak, yang jelas, gue mau berusaha dulu. Ngelurusin yang salah, I mean."
"He's a jerk." celetuk Olivia.
"So am I."
Olivia berdecak, sementara Yasmin nggak mau mengganggu dan mempertahankan perannya sebagai penonton setia.
"Dia bajingan, dan dia menjauh dari lo. Dan lo, lo bajingan, sekaligus bodoh karena balik ke dia, Sha. Kenapa lo balik ke dia?"
"Gue nggak bilang gue bakal balik ke dia."
"Still." ekspresi Olivia terlihat sudah murka. Dia sudah berjuang untuk menjauhkan Satya dari Faisha, Satya juga sedang berusaha untuk itu dan Olivia tau, laki-laki itu nggak mau usahanya diganggu.
"Come to think of it.You told me to brave. I do, I will do. Gue berusaha buat kuat, gue tau gue salah, dan gue mau berusaha lurusin. Sekarang... kenapa kelihatannya sikap lo berbanding terbalik?"
"I know what you did, and I know what he did. Gue tau semuanya. Gue punya alasan buat nahan lo, Sha. Gue tau lo bakal nyesal."
Faisha terkejut, dia belum bercerita apa-apa kepada siapapun tentang apa yang terjadi dengannya dan Satya, tentang Abian, maupun tentang perempuan baru Satya.
"Sha..." Yasmin berbisik.
"Masih ragu? Ya udah, coba aja." Olivia berucap final, membuat Faisha kembali mendongak.
