YASMIN NGGAK TAU apa yang merasukinya hingga dia langsung melangkah ke gedung dekanat usai mendapat telepon dari Satya. Kata Satya, Raja baru saja terjatuh dari motornya di sekitar jalan dekanat fakultas mereka.
Iya, itu cowok edan emang kebanyakan gaya. Hidupnya selalu saja dikerumuni masalah. Kemarin sakit karena alergi serbuk sari, dan nggak lama setelahnya, malah jatuh dari motor sendiri.
Karena Faisha yang masih disibukkan oleh program kerjanya, mau nggak mau Yasmin harus berjalan sendirian ke gedung dekanat yang letaknya lumayan jauh dari gedung kuliah. Yasmin mengerutkan dahi, tidak menemukan keberadaan Raja ataupun motornya di sekitar dekanat, dia menjenguk ke sana kemari, begitu dia mengintip ke belakang gedung, dia langsung mendapati Raja sedang berdiri canggung di atas motornya. Mata Yasmin cepat-cepat berpendar meneliti seluruh tubuh Raja, takut jika anak itu terluka. Tapi kok... sehat-sehat aja?
"Mana Satya?" Yasmin bertanya, bikin Raja menoleh dengan wajah sok tersakiti.
"Omona! Gue baru jatuh dari motor dan lo malah mencari cowok buaya itu?!"
Yasmin berdecak. Seni memisuh ala fanboy Raja selalu membuat telinganya pengang. Iya, Raja itu memang penggemar garis keras Yoona SNSD, dia sudah menonton semua drama yang dibintangi cewek korea satu itu, dan sampai sekarang Raja masih sering melakukan streaming music video SNSD.
"Mana yang sakit, mana?" Yasmin memukul tiap sudut tubuh Raja, sedangkan lelaki itu meringis sambil mengucapkan pisuhan-pisuhan dalam bahasa korea. Untungnya, belakang gedung Dekanat teknik sedang sepi, hanya ada beberapa motor yang teronggok di sana, yang jelas saja milik staf fakultas.
"Cangkhamman! Appa!"
"Cangkeman-cangkeman! Mana ada yang luka? Jangan-jangan lo ngerjain gue lagi? Gue lari ke sini sampai nggak sempat pamitan sama Faisha!"
Raja malah cengengesan. "Cie, khawatir kan? Ngaku! Nggak ngaku pantatnya lebar."
"Pantat gue udah lebar!"
"Mana? Coba liat?"
Kepala Raja langsung dipites habis. "SUMPAH SAKIT MIN, INI GUE GEGER OTAK ASTAGA."
