Jika pertanyaan itu dilontarkan pada Aidar, jelas respon pertamanya adalah tersenyum lalu setelahnya dia akan dengan senang hati mendeskripsikan sesuatu yang bijak berikut terlampir nama Safira di tiap sajaknya. Tapi dalam waktu yang sama, pernikahan itu terkadang terasa berjarak jauh dari Aidar, karena dari aspek pertama saja... dia sudah kalah.
Aspek pertama tersebut sudah barang tentu adalah restu orang tua Safira.
Meski nggak mengantongi restu Ayah Safira, Aidar tetap ingin membuktikan bahwa dia cukup pantas untuk menjaga anak mereka. Sedari awal pacaran, Aidar sudah punya rencana untuk menunjukkan bahwa dia nggak hanya serius dengan hubungan mereka, tetapi juga peduli terhadap komunitas tempat orang tua Safira bermukim. Caranya bagaimana? Aidar sengaja terlibat aktif dalam kegiatan sosial di Sukabumi—ini menjadi alasan kenapa dia suka tiba-tiba kabur ke Sukabumi di akhir pekan, terkadang bersama Safira, terkadang seorang diri.
Di sana, Aidar mengikuti program pengabdian masyarakat yang diadakan oleh universitas swasta. Program itu sendiri bertujuan untuk membantu masyarakat Sukabumi dengan berbagai proyek sosial dan pembangunan infrastruktur. Mulanya, Safira menganggap Aidar ngaco, tapi Aidar pantang menyerah untuk meyakinkan Safira bahwa ini adalah kesempatannya untuk menunjukkan kepada Ayah Safira jika ia adalah sosok yang peduli dan bertanggung jawab, dia berharap bahwa dengan menunjukkan kontribusinya, ia bisa meraih simpati dan restu dari Ayah Safira sebab Ayah Safira punya andil besar di komunitas tersebut (Yang mari kita simpulkan saja dengan satu kata yaitu; caper).
Safira membiarkan Aidar berusaha, lagipula, dia bisa melihat Aidar bahagia saat melakukannya, lelaki itu merasa sepenuhnya yakin bahwa mereka akan terus bersama hingga waktu yang tepat untuk Aidar meminang Safira suatu hari nanti.
Dan jujur saja, saat menghadiri acara pernikahan Bayu dan Olivia hari ini menjadi suntikan semangat buat Aidar untuk nggak berhenti berjuang sampai disitu saja. Bayu dan Olivia yang nggak sama saja bisa bersatu, kenapa dia dan Safira yang jelas-jelas satu Tuhan nggak bisa bersatu?
"Bang, gue udah stunning abis nggak?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
