05. BERTEMU DIA.

311 27 3
                                        


"Buatlah aku bisa membencimu walau hanya beberapa menit saja, agar tidak terlalu berat untuk melupakan mu"

Happy reading!

.

.

.

Follow kiyuxta

Suasana club' malam ini terlihat sangat padat, semua orang menikmati setiap dentuman musik yang menggema di seluruh ruangan. Cahaya lampu kelap-kelip semakin sensasi menyenangkan. Ratusan orang sibuk berdansa dan berjoget bersama pasangan mereka masing-masing. berbeda dengan hentara, dia hanya duduk diam di dampingi dengan alkohol sambil menyesap satu batang rokok dan memperhatikan Suasana club' malam yang makin memanas karena terlalu banyak orang yang berjoget ria di sana.

"Hai hen!" Sapa Garendra yang baru datang.

Hentara tak menjawab. Ia hanya melirik Garendra sekilas lalu menggangguk sekali untuk membalas sapaan Garendra.

Garendra duduk di seberang hentara "Lo udah minum berapa gelas, hen?"

"Tujuh"

"What?! Tujuh? Mau nambah lagi gak Lo? Nanti gue yang bayarin"

"Enggak usah Lo bayarin, gue lebih kaya daripada Lo"

Garendra mengganguk, walaupun batinnya menyumpahi hentara, lalu ia menepuk pundak hentara keras "Lo mau nyewa cewek ga?"

"Lo aja, gue gak tertarik sama cewek murahan itu" balas hentara jutek, kemudian ia kembali menyesap sisa alkohol yang ada di dalam gelas hingga habis tak tersisa.

Garendra menatap hentara kesal. Entah sudah berapa kali ia mengajak hentara untuk menyewa para jalang yang ada di club' tapi anak itu selalu menolak keras.

"Lo sampai kapan men jomblo terus hah?! Betah Lo menjomblo gini?!"

"Kayak Lo gak jomblo aja!"

Ucapan hentara ada benarnya juga, ia juga jomblo jadi ia harus intro diri dan sadar diri.

"Dan lebih baik gue jomblo daripada sasimo cewek kayak Lo" sembur hentara tajam.

Garendra meneguk air liur nya dengan susah payah. Perkataan hentara memang selalu sadis dan menohok, sampai-sampai Garendra hanya bisa membeli di tempatnya.

"Nih buat Lo!" Hentara menyerahkan segepok uang ratusan kepada Garendra yang membuat sang empu merasa senang.

"Gue cabut" ujar hentara lalu berdiri dari tempat duduknya.

"MAKASIH HENTARA CAYANG!"

"Jijik gue Anying"

🍑🍑🍑

Hentara berjalan keluar dari club' lalu ia langsung menuju ke parkiran. Sebelum menaiki motor besarnya yang terparkir di tempat parkir, ia terlebih dahulu berjalan menyebrangi jalan raya untuk menuju ke minimarket yang ada di seberang sana.

Hentara berjalan menuju ke tak yang penuh dengan minuman dingin di sana, ia pun fokus untuk memilih minuman apa yang akan ia beli dan berakhir lah di minuman soda kesukaannya.

HENTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang