12. PAK NOSE DAN BU TET

256 17 2
                                        


" Jangan menghukum seseorang tanpa mencari tahu kebenarannya, maka Anda akan menyesal Selamanya."

Happy reading!

.

.

.

Follow kiyuxta

Hentara melajukan motor Sport nya, Agar ia cepat sampai di SMA Berlian. Hentara telat bangun gara-gara mimpi Sialan itu, aish ia jadi tak sabar bertemu Sahera nya.

Kini Motor Hentara terparkir di Depan gerbang, dimana di sebelah gerbang itu terdapat pak Seno, penjaga gerbang sekolah itu sedang asyik-asyiknya Berdiri sambil merokok dengan wajah songong seperti babi nya.

"Pak Nose, bukain dong! Gue udah mau telat nih!" Pinta Hentara berharap Pak Seno Mau membukakan gerbang untuknya yang tampan dan Baik Hati ini.

Pak Seno menoleh, lalu Menatap garang Hentara "Hentara! Sudah saya bilang jangan balik nama saya, nama saya itu Seno! Bukan nose." Enak Saja namanya di balik oleh bocah Bau jahe ini.

Hentara mendelik "ya suka-suka gue lah! Emang Lo siapa gue? Bapak? Mangap ya say bapak gue udah di tanam sama kayak pohon."

Mendengar Ucapan hentara yang kelewat santai itu membuat pak Seno terdiam, Saya pikir keluarga Hentara, keluarga yang utuh, pikirnya.

"Heh, pak Nose! Kok diem aja sih? Mau cosplay Jadi Batu Lo?"

"Diam!"

"Ngapain gue diam, orang gue punya mulut, Gak kayak Orang yang kemarin kecelakaan di sana, Mulutnya robek!" Ujar Hentara sambil menunjuk ke arah sana yang Kemarin terjadi kecelakaan beruntun, yang membuat Mulut sang korban sobek dan tak bisa berbicara lagi.

Pak Seno mendelik "Hentara, jangan berbicara seperti itu! Nanti kalau kamu di gentayangin gimana?!"

"ya gue suruh ibu gue buat bunuh Setan itu lah! Biar mati yang kedua kalinya." Ujar hentara bangga.

"Emang ibu kamu bisa ngelihat hantu?"

"Bisa dong! Bahkan sekarang Ibu gue lagi ngelihatin gue."

Alis pak Seno mengerut bingung "Hah? Kok bisa ibu kamu bisa ngelihat hantu?! Dan, kok bisa sih?! Ibu kamu lagi ngelihatin kita? Dimana ibu kamu? Saya mau lihat?!" Pak Seno terus mencari kesana-kemari tapi tak menemukan seorang pun kecuali dirinya dan Hentara.

"yaiyalah ibu gue bisa ngelihat hantu, kan ibu gue juga hantu. Masa' sama-sama Hantu kagak bisa ngelihat hantu." Ujar hentara kelewat santai.

Deg!

Tatapan pak Seno berubah menjadi sedih "maaf." Cicitnya.

"Maaf? Untuk apa?"

"Maaf buat saya yang udah ngingetin kamu soal ibu kamu." Ujar pak Seno merasa bersalah.

"Owh, Gapapa kok."

"Tapi, Pak Seno bukain gerbang nya bentar dong, nanti gue maafin deh." Pinta Hentara dengan puppy eyes babi nya.

Tanpa berpikir panjang Pak Seno pun membukakan gerbang nya.

"Monggo." Ujar pak Seno dengan logat Jawa.

Monggo=Silahkan.

Hentara mengangguk lalu ia melajukan motornya menuju parkiran sekolah lalu ia melambaikan tangannya kepada pak Seno.

"GOOD BYE PAK NOSE, MAU AJA GUE BODOHIN, XIXIXI. MANGKANYA SEKOLAH YANG BENER BIAR KAGAK GAMPANG DI BODOHIN SAMA GUE!!" Teriak hentara dari kejauhan dan tentu saja membuat pak Seno geram.

Ternyata ia sudah di Bodohi Oleh bocah Bau jahe itu!.

"HENTARA! AWAS SAJA KAMU!!"

"GAK PEDULI GUE, WLEEK!" Hentara menjulurkan lidahnya mengejek pak Nose tercintanya itu.

🍑🍑🍑

Hentara berjalan Sambil menyugarkan Rambutnya menggoda. Namun, Siapa yang akan tergoda dengannya? Orang koridor itu sudah sepi! Karena para murid-murid sudah masuk ke dalam kelas untuk memulai KBM.

Tanpa Di beri undangan resmi, Bu Teti yang kerap di sapa Bu Tet itu berjalan mondar-mandir untuk menemukan Siswa yang bolos saat pelajaran.

Mata hentara membola tak kala ia melihat Bu Tet si primadona SMA Berlian itu berjalan ke arahnya.

"HENTARA! KAMU BARU SAJA MASUK SEKOLAH! MASA' UDAH BOLOS AJA?!" Teriakkan paripurna itu berasal dari mulut Si primadona SMA Berlian.

"E-eh maap Bu Tet yang cantik nya ngalahin kecantikan nya pak Seno, Saya tidak membolos Bu."

Bu Teti menatap Hentara dengan mata tajam  nya "Terus? Apa?!"

Dan mengalirlah cerita drama tadi bersama pak Nose tercintanya itu.

"Itu sama aja kamu bolos hentara!"

"Enggak Bu." Bantah Hentara.

"Sudahlah, Kamu saya hukum untuk berdiri di depan kelas mu, Di depan para teman-teman mu!" Bu Teti memijat pelipisnya.

"Ayo saya antar."

🍑🍑🍑

"Anak-anak Kita Ada murid yang sangat pintar nich, pinter bolos maksudnya." Bu Teti menatap sinis Hentara.

"Kamu berdiri di sini dan angkat kaki kamu dan jewer telinga Kamu yang satunya."

"yaallah Bu Teti cantik, Saya malu di liatin para babi-babi dan satu bidadari."

"Bidadari?" Beo Bu Teti.

"Itu, bidadari nya." Ujar hentara sambil menunjuk ke arah Sahera.

Sahera mendelik "Gue malu anjing!" Batin Sahera meronta-ronta.

"ANJAY." Teriak para teman sekelas Sahera dan hentara.

"Ayo! Lanjutkan hukuman mu! Dan jangan membolos lagi!


🍑🍑🍑

.

.

.

Follow Ig: kiyuxta dan yfanezj.

@hentara.prnchdyt_

HENTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang