Bab 19 | The cold with warmed embrace

96 44 154
                                    

Haii Holly update lagi, jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaa, ditunggu❤️
Song for this chapter is "Dandelions" from Ruth B, jangan lupa sambil didengerin hihi😘

Haii Holly update lagi, jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaa, ditunggu❤️ Song for this chapter is "Dandelions" from Ruth B, jangan lupa sambil didengerin hihi😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana kita menyebut ini cinta
Kalau kamu menganggap
perasaan itu tidak ada

Gadis berambut ikal itu menjambak rambut dan menendang kaki Holly yang sakit ketika Holly sedang mencoba untuk berdiri.

"ARRRGH!!" Holly berteriak, dengan sekuat tenaga menahan kesakitannya dia ganti menarik kasar rambut ikal gadis itu sehingga membuat mereka saling menjambak rambut.

"Lepasin rambut gue, tolol!!" teriak gadis itu berusaha melepaskan rambutnya dari tarikan Holly.

"Yang mulai lo duluan! Lo pikir lo bisa cari masalah sesuka lo?!" balas Holly tidak mau kalah dan mempererat cengkeraman tangannya. Holly sudah tidak perduli apa yang akan terjadi selanjutnya. Emosinya sudah diluar batas karena gadis itu mengganggunya tanpa alasan yang jelas disaat dia baru saja ingin bicara dengan Aldo di telepon.

"Bantuin gue Jen, Mia..!" rintih gadis berambut ikal.

Kedua temannya lalu segera berusaha melepaskan kedua tangan Holly dari rambut ikal gadis itu,

"Lepasin Lisa!" seru salah satu dari mereka.

"Dasar pengecut bisanya main keroyokan!" teriak Holly ketika kedua gadis itu menarik-narik tangannya.

Menyerah karena kesakitan melihat Holly tidak bergeming, gadis berambut ikal itu melepaskan jambakannya pada rambut Holly kemudian mendengus, "Pegangin dia," titahnya pada kedua temannya agar menahan tangan Holly.

Holly meronta berusaha melepaskan tangannya tapi sulit karena dia juga merasakan nyeri hebat pada kakinya.

"Dasar cewek kampung, berani-beraninya lo jambak rambut gue!" teriak gadis itu sambil merapikan kembali penampilannya.

Holly tersenyum sinis, "Kok ada ya orang kaya lo yang rela nyakitin orang lain, apalagi nyakitin orang yang gak lo kenal cuma gara-gara cowok," komentar Holly berapi-api, "Lagian kalau kaya gini emang Nico bakal mau sama lo?!"

Mata gadis itu melotot mendengar ucapan Holly, dengan angkuh dia menudingkan jari telunjuknya di depan wajah Holly, "Eh, cewek kampung kaya lo tau apa? Lo naksir Nico, kan? Lo pikir gue gak tau hobi lo nontonin Nico maen basket, gue perhatiin lo selalu ada kalau Nico tanding. Gue kasih peringatan pertama ke lo hari ini, jangan coba-coba ajak Nico berduaan lagi," titahnya pada Holly.

Holly berdecih, "Jijik banget sama gaya lo," lanjut Holly dengan senyum mencemooh, "Lo tuh siapa kok ngatur-ngatur orang mau ngapain?!"

"Eh, lo berani sama Lisa? Dasar cewek kampung!" raung salah satu teman gadis berambut ikal itu.

"Lo bertiga kelihatan kaya cewek sinting!" balas Holly langsung.

Gadis berambut ikal itu sudah siap mengayunkan tangannya untuk menampar Holly ketika mendengar suara kikikan beberapa siswa berpakaian seragam olahraga yang lewat agak jauh dari posisi mereka, takut Holly akan berteriak meminta tolong, kedua temannya dengan sigap menutup mulut Holly menunggu beberapa siswa itu berlalu. Holly kembali meronta berusaha membebaskan dirinya.

Me Between YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang