Bab 4 | Is that you?

186 102 96
                                    

Yuhuuu aku update Holly lagi. Mudah-mudahan kalian makin suka. Ditunggu vote dan komen sebanyak-banyaknyaaa luv luv🥰🥰

Memimpikan bukan berarti merindukanMeninggalkan bukan berarti melupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memimpikan bukan berarti merindukan
Meninggalkan bukan berarti melupakan

🎶Put your hand in mine
You know that I want to be with you all the time..
🎶You know that I won't stop until I make you mine
Until I make you mine..

Holly melantunkan syair lagu Make You Mine yang dia dengarkan lewat AirPodsnya sambil berkaca di depan cermin. Hatinya sedang berbunga-bunga karena ucapan Nicholas di kantin, sekarang dia sedang berharap dan berdoa Nicholas akan segera mengiriminya pesan.

"Ayo Non, sarapan dulu," kata Bi Imah seraya menyiapkan piring di meja makan ketika melihat Holly menuruni tangga.

Pada saat bersamaan Rebecca juga keluar dari kamar, wanita itu menghampiri Holly dan menarik kursi meja makan.

"Ayo kita sarapan dulu," ajaknya pada Holly.

Holly menarik kursi di sebelah Rebecca, mengambil roti tawar dan mengoleskan selai marmalade kesukaannya diatas roti.

"Kapan Papa pulang, Ma?" Holly menangkupkan rotinya lalu memasukkan ke dalam mulut sampai mulutnya penuh.

"Sepertinya bulan depan," jawab Rebecca tanpa menoleh ke arah Holly, wanita itu terlihat sibuk memeriksa sesuatu di ponselnya.

Bibir Holly mengerucut. Papanya David sudah sebulan pergi ke Amerika untuk konferensi dokter tanpa ada kabar akan pulang. David hanya beberapa kali melakukan panggilan telepon dan video call padanya.

Holly merasa sepertinya hanya dia yang merindukan Papanya. Kenapa kedua orang tuanya sangat sibuk? Holly memperhatikan Rebecca yang masih mengetik pesan di ponselnya dengan serius, bahkan wanita itu belum menyentuh sarapannya yang sudah disiapkan oleh Bi Imah.

Setelah menghabiskan roti dan meneguk setengah gelas susu vanila, Holly langsung beranjak dari kursinya, dia tidak berminat berlama-lama hanya untuk melihat kesibukan Rebecca.

"Holly berangkat ya Ma, Bi imah," pamit Holly sambil mengambil tas ransel yang dia letakkan di kursi tamu. Ketika dia berjalan menuju pintu rumah, Rebecca tiba-tiba saja bicara padanya.

"Jangan pulang terlambat ya, sayang," celetuk Rebecca menoleh ke arah putrinya yang berdiri di depan pintu, "Kamu gak lupa kan? Hari ini guru lesmu datang," lanjut Rebecca mengingatkan.

"Iya Ma," sahut Holly enggan.

"Udah siap berangkat, Non?" tanya Pak Broto setelah anak majikannya itu masuk ke mobil.

Me Between YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang