Holly Moon mengidolakan Nicholas Dirgantara, kapten klub basket di sekolahnya.
Tapi karena terlalu sering menonton pertandingan basket Nicholas, Holly harus menghadapi nilainya yang jeblok dan terpaksa mengikuti les private bersama guru pilihan ora...
Hai, Holly update lagi meskipun lama banget yaa haha. Mudah-mudahan kalian masih nungguin cerita ini. Ditunggu ya vote dan feedback dari kalian🥰 Song for this chapter from Rex Orange County "The Shade" Chapter ini panjang ya. Enjoy the story❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apakah kamu jujur mengatakan Aku sama sekali tidak berarti untukmu
Ponsel Aldo berdering tepat disaat Holly sedang bersiap menggenggam tangan Aldo. Aldo menurunkan tangannya lalu meraba saku celana jeansnya untuk meraih ponsel.
"Tunggu disini," kata Aldo setelah melihat layar ponselnya. Sebelum Holly sempat menjawab, Aldo sudah melangkah menjauh beberapa meter dari tempat mereka berdiri.
Dari kejauhan Holly mengamati Aldo yang terlihat serius dan sesekali mengangguk. Holly jadi bertanya-tanya siapa yang sedang bicara dengan Aldo di telepon.
"Kita pulang aja," ucap Aldo tergesa setelah kembali menghampiri Holly, "Gue mendadak ada urusan penting."
"Lo mau kemana?" tanya Holly kelepasan bicara karena penasaran.
"Hm, kenapa lo pengen tau?" tanya Aldo dengan senyum mencemooh.
"Si-siapa pengen tahu coba," elak Holly, "Kan kali aja Mama nanti nyariin lo pas telepon gue."
Aldo mengangkat sebelah alisnya mendengar jawaban Holly yang tidak masuk akal tapi kali ini dia memilih tidak meneruskan bertanya untuk mempersingkat waktunya, "Kalau gitu sekarang kita langsung balik ke mobil, perlengkapan tugasnya kita beli besok aja."
"Ya udah," jawab Holly agak kecewa. Holly sebenarnya masih penasaran kemana Aldo akan pergi tapi tentu saja kalau dia bertanya lagi tentu Aldo akan curiga padanya.
Ketika mereka berbalik, tanpa diduga Aldo kembali mendekat ke arah Holly dan mengulurkan tangannya. Aldo berdehem sambil memberi isyarat agar Holly menggenggam tangannya. "Ayo," ucapnya kemudian.
Holly terkejut menatap Aldo. Holly tidak percaya Aldo benar-benar mau menggandengnya.
Aldo mencibir melihat Holly mematung. "Ayo cepetan, jangan sampai gue berubah pikiran ya, nanti gue gak mau tanggung jawab kalau lo sampai kepeleset lagi."
Holly bisa merasakan wajahnya merona. "I-iya," jawab Holly cepat. Dengan jantung yang berdebar tidak karuan, Holly kemudian meraih tangan Aldo dan merasakan jemari mereka saling bertaut. Di bawah langit malam yang diterangi cahaya bintang, mereka berjalan berdua sambil bergandengan tangan.
--oOo--
Aldo duduk di sebuah ruang kerja yang memiliki lemari besar dipenuhi oleh buku-buku bertema science. Secangkir teh panas tersaji di meja tempat Aldo duduk dan secangkir lainnya untuk seorang pria yang memiliki ruangan tersebut dan saat ini duduk di depan Aldo.
