"lo yakin tetep dateng ke lomba nanti malem?" tanya Agatha
"yes"
"tunggu-tunggu, gue deg-degan sendiri nih, udah deh gak usah dateng, gue takut ketahuan ihh sama om Leonard"
"gak bakalan, kecuali ada yang rese"
"siapalagi kalo bukan Anna, udah ih gak usah dateng, lo bakal menang juga"
"gue bosen thaaa udah 3 hari gue gak ke arena, kangen aja ngeliat muka-muka orang cupu"
"narsis abis"
"but, i told the fact, bitch"
"ya,ya,ya"
Ell dan Agatha memang sudah terbiasa membolos di jam pelajaran, sekarang pun mereka sedang pergi ke taman belakang sekolahnya hanya untuk menjernihkan fikiran mereka masing-masing.
"lo sama Elang ada hubungan?" ini adalah pertanyaan yang dari kemarin ingin ditanyak Agatha pada Ell
"enggak" jawabnya singkat
"berarti lo bisa jelasin dong, kenapa lo bisa pulang bareng dia?"
*flashback*
"stop ikutin gue" ucap Ell merasa risih karna Elang mengikuti langkanhnya
"gak akan sampe lo mau nemenin gue ke makam anak itu"
"ckkk, iya balik sekolah langsung ke parkiran telat 1 menit aja, gak ada kesempatan kedua,ngerti lo" Elang pun mengganguk lalu tersenyum, Ell bergegas meninggalkan elang dari sana.
Akhirnya mereka sampai di tempat pemakaman dan menuju makam anak itu.
"itu dia makamnya" El megarahkan Elang pada makam yang mereka tuju.
Elang berjongkok di depan nisan itu disusul oleh Ell, dan Ell hanya terdiam sedangkan Elang, ia mulai membersihkan makam itu dari rumput kecil lalu mulai mengucapkan kata maaf. ia membaca tulisan di nisan anak itu.
"maafin gue ya Elisa, gue emang brengsek udah belain orang yang bersalah, dan karna gue lo sampe dikeluarin dari sekolah dan akhirnya lo ada di sini" ucapnya tulus, namun Ell hanya tersenyum remeh mendengar kata-kata elang yang menurutnya sudah tak ada gunanya lagi.
"gue gak tahu harus ngelakuin apa? yang jelas gue pengen banget lo maafin gue yang brengsek ini, semoga lo tenagan ya disana" ucap Elang, Elang memperhatikan makam Elisa dengan seksama sampai akhirnya ia membaca kembali nisan Elisa
"Elisa Hayara Bin Arkajaya Hayara" gumamnya ia merasa tidak asing dengan nama itu tapi ia tak bisa mengingat siapa pemilik nama itu.
"Agatha Hayara" ucap Ell, ia tahu apa yang di fikirkan oleh Elang
"maksud lo? Elisa itu adek Agatha?"
"akhirnya lo sadar" jawabnya dengan tatapan mengarah kepada nisan Elisa
Elang masih terdiam dalam lamunannya
"lo tahu seorang Elisa baru merasakan bagaimana kehidupan yang layak seperti remaja-remaja pada umumnya, karna dia punya penyakit yang membuat dia harus menjauhi kerumunan selama ini" Ell menjeda ucapannya.
"2 tahun lamanya gue, Agatha, tante Tasya bejuang buat pengobatan Elisa biar bisa kembali pulih, akhirnya dia mulai terbiasa dengan lingkungan dan memberanikan diri untuk gak homeschooling lagi" ucapnya sedikit terbata mengingat kenangan bersama Elisa.
"kita sengaja sekolahin dia di tempat yang sama kaya gue dan Agatha biar kita bisa tetep jaga Ellisa, dan sengaja juga cuman mantau dia dari kejauhan saat di sekolah karna Agatha takut anak-anak sekolah bakal gak ada yang nemenin dia karna dia sodaraan sama Agatha dan berteman sama gue yang seorang most hated satu sekolah, baru sebulan dia merasakan itu dan akhirnya manusia iblis itu hancurin kebahagiaan Elisa dan lo sebagai babu dan perantara dari kehancuran itu" ucapnya ketus,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Decide The End
Fantasy"selain brandal ternyata lo juga penjilat ya" ucap Anna tak lupa telunjuk cantiknya mengarah ke pada Ell " Turunin telunjuk lo, selain kurang perhatian ternyata lo juga kurang sopan santun" Jawab Ell berdecih lalu meninggalkan Anna yang masih mematu...