12. Ell's Day

6 1 0
                                    

Seorang gadis berjalan ke dalam rumahnya. Ia berjalan dengan sejuta angan yang  ia harapkan di hari ulang tahunnya esok, salah satunya adalah harapan sang bunda hadir dan membuat ratusan Pancake untuk dibagikan pada anak-anak di panti asuhan, seperti yang biasa ia lakukan. Walaupun di lahirkan dari keluarga yang kaya raya namun, ia tak pernah dibiasakan dengan pesta megah saat ulang tahun. bukan karna tak boleh namun sang bunda selalu mengajarkan di hari bahagia kita maka semua orang harus merasakan kebahagiaan kita juga.

Ia berjalan ke arah kamarnya namun, ia mendengar suara keributan dari arah dapur.

"mbok, ini gimana adonannya di satuin ato enggak?" tanya Leonard

"aduh, pak jangan dulu kan belom di masukin telor, udah saya aja pak"

"enggakkk saya aja, tenang aja mbok, tinggal kasih tau saya step-stepnya langsung saya kerjain" bantah Leonard

"tapi pak, ini buatnya bukan 1 doang, takutnya nanti adonannya gak kekocok semua jadi bantet semua" jawab Mbo Inah pasrah

"si Mbok meragukan kekuatan saya ya? saya ini ngegyim setiap hari masa ngocok adonan aja gak bisa, tenang aja mbok" ucap leonard

"yaudah deh pak, bapak masukin telor yang sudah mbok pisahin trus di kocok pake mixer sampe warnanya putih ya pak"

"sippp" ucao Leonard

Ell hanya tertawa melihat kelakuan papahnya, ia tahu papahnya sedang mempersiapkan kue untuk ultahnya.

"cieeee lagi bikin kue ultah Ell ya?"

Leonard dan Mbo Inah terkejut dengan kedatangan Ell. kacau sudah kejutan yang ingin mereka berikan saat ulang tahun Ell nanti. 

"kamu udah pulang?"

"udah pah"

"kok cepet?"

"jadi papah maunya aku lama di sekolah gitu?"

"eh enggak gituh juga sweetie, tapiii ini" Leonard tak tahu apa yang harus ia katakan

"aku tau kok pahh lagi mau bikin kue ultah buat aku kann, huuu so sweet banget papah akuu" Ell memeluk papanya 

"ehh iyaaa papah lagi bikin kue ultahh kamu, kayaknya kejutannya gagal deh" ucap papahnya pura-pura bersedih, namun sebaliknya ia merasa tenang karna, ell tak tahu bahwa ia sedang mebuat PAncake.

"yaudah aku mau mandi dulu pah, oh iya aku gak akan bantu ya, soalnya kan buat aku kuenya"

ucapnya saat kakinya hendak pergi, Kinara datang ke arah dapur.

"eh lagi pada ngapain kok kayaknya rame banget, ini kue buat siapa ya?" tanya Kinara

Belum sempat LEonard menjawab Ell sudah membuka suara terlebih dahulu.

" buat gue, kenapaaa?? iriii anaknya gak pernah di bikinin kue sama papa kalo ulang tahun?"

"Ell gak boleh .." 

"shuttt pah, papah gak mau kan anak kesayangan papa bad  mood menjelang hari ultahnya, jadi papah diem aja." ucapnya memotong perkataan papahnya. Leonard hanya bisa diam menuruti permintaan anaknya karna, ia ingin Ell bahagia di hari Ulang tahunnya

"pah aku mau mandi, tapi satu hal yang harus di catet, gak boleh ada campur tangan orang lain selain papah sama Mbo Inah selama proses masak kue Ultah Ell, gimana papa setuju?"

"ok siap sweetie" ucap papanya sambil mencoel hidung putri kesayangannya dengan adonan kue

"isshh papah, yaudah Ell mau pergi dulu, oh iyaaa tente pahamkan maksud Ell?"

Kinara hanya bisa tersenyum kecut menjawab perkataan Ell. smentara Ell sangat senang mendapatkan kemengangan telak.

"anaknya dan induknya sama-sama kalah hari ini" ucapnya sambil berjalan melewai anak tangga.

I Decide The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang