17. menghindar atau percaya

4 0 0
                                    

Ell memejamkan matanya menikmati lantunan lagu yang sengaja di setel oleh Joo. Entahlah ia bingung kenapa Joo selalu saja membuat keadaan membaik. Setidaknya sekarang bukan saatnya curiga pada seorang Joo.

"wanna back home or go to some place?"Tanya Joo

"some place maybe better now" Joo mengangguk, ia mengarahkan mobilnya ke suatu tempat yang sepertinya bisa menenangkan fikiran Ell saat ini. Ia di buat bingung berkali-kali mengapa jika bersama Ell, ia bisa tahu apa yang di butuhkan oleh gadis ini dan lebih parahnya, ia cukup tertarik untuk membantu gadis ini. 

Joo yang dikenal selama ini, adalah pria yang sangat anti berurusan dengan wanita, menenangkan wanita, mengajak berjalan-jalan, menghibur, itu hal-hal yang ia hindari karna hanya akan membuang waktu saja. 

"lo mau bawa gue kemana?" Ell menoleh ke arah Joo

"Some places yang bikin lo ngerasa better"

Mobil itu berhenti, Joo keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Ell. Ell tak menyangka ada tempat sebagus ini. Langit biru dan awan Cirrocumulus yang menghiasi bak kumpulan domba-domba yang berjajar. Awan yang selalu di nantikan oleh Ell.

Ell berjalan ke tengah taman indah itu.

"gue bukan lagi di syurga kan?" tanya Ell, siapapun yang melihat tempat ini pasti akan merasa seperti di surga, pernah gak sih kalian nemuin tempat yang langit dan suasananya tuh vibes paradise?, nah gitu deh pokoknya.

"lo masih di bumi, mau ngajak gue mati lo?"

"ckk, apaan sih gue nanya  doang" Umpat Ell kesal

Namun setelahnya Ell berlarian mengejar kupu-kupu yang berterbangan di atas bunga-bunga yang indah. Joo hanya memandangi gadis itu sambil bersandar di mobil.

"lo terlalu indah untuk menjadi rapuh" ucapnya

"gue juga gak tau kenapa gue bisa ngelakuin hal-hal yang gue hindari ketika bareng dia, tapi gue menikmati semua itu" ia terkekeh kecil kemudoan kembali melihat gadis itu yang tampaknya kelelahan dan mulai berjalan ke arahnya.

"huh gilaaa seru banget" 

"mau minum" Joo memberikannya sebotol minuman sambil tersenyum.

"thanks" ucapnya dengan senyuman yang tak kalah lebarnya.

"gimana lebih baik?"

"ya, sedikit" Ell menyatukan ibu jari dan telunjuknya layanknya sedang memegang benda kecil dengan ekspresi yang menurut Joo imut maksimal.

Siapapun tolong Joo, ia tak kuat melihat wajah imut Ell sekarang. 

"ok, gak ada niatan bilang makasih nih?"

"ok, ok makasih banyak udah mau bawa gue ke tempat yang luar biasa indah ini" Ell menoleh ke arah Joo, pandangan mereka saling bertabrakan, hening sesaat, sampai akhirnya Ell yang merasa canggung memulai untuk membuka suara.

"lo gak takut, papah nyariin lo karna gak jagain si Anna?"

"gak, karna sekarang juga gue lagi jalanin tugas gue kok, cuman beda orang aja" Ell mengangguk  mendengar perkataan Joo.

"apa yang lo pikir ketika melihat peristiwa tadi pagi?"

"gue gak bisa menilai apa-apa "

"lo gak berusaha mancing gue untuk cerita semua tentang gue kan?" Joo tertawa mendengar perkataan Ell.

"gue gak ada niatan untuk itu, tapi kalo lo mau cerita gue bisa denger"

Ell menatap lurus ke depan ia teringat perkataan Elang tentang mereka harus berhati-hati dengan semua orang yang ada di sekitar Anna dan Kinara.

I Decide The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang