Ell berlari keluar dari rumahnya, ia tak tahu tujuannya saat ini. Ia hanya butuh ketenangan untuk semua yang terjadi di meja makan rumahnya, tentang Kinara yang menggantikan posisi bundanya, tentang papanya yang membuat keputusan itu, dan lihatt, bahkan sekarang papanya tak berniat untuk mengejar dan menghentikan ia pergi.
Ia berjalan tanpa arah dan tujuan yang pasti, ia hanya mengikuti kakinya melangkah, dan kakinya memilih untuk berjalan ke arah makam sang bunda. gadis 18 tahun ini dapat merasakan bagaimana rasa sakit yang dahulu pernah di rasakan sang bunda. ia duduk di pinggiran makam sang bunda.
"bun, Ell dateng bun"
"Ell bisa ngerasain giaman dulu rasa sakitnya bunda, gimana rasanya hati teriak menolak semua yang terjadi tapi nyatanya semua gak bisa diubah, saat bunda udah pergi pun mereka masih aja serakah"
ia menetesakan air matanya
"bun, bisa gak sih bunda pelu Ell sekali aja, Ell capek tapi gak bisa nyerah bun, Ell gak kuat bun"
ia terus saja berkeluh kesah tentang apa yang ia hadapi selama ini, tentang semua harapannya yang selaama ini ia impikan dan perlahan mulai runtuh oleh kehadiran Kinara dan Anna di hidupnya.
**
Sementara di lain tempat Agatha nampak cemas karna sahabatnya belum saja datang, sesekali ia pergi ke parkiran sekolahnya untuk memastikan Ell sudah datang, namun nihil, ia tak melihat motor Ell, maupun mobil yang terkadang mengantarkan Ell.
"Ell belom dateng?" tanya Elang, ia dan ke dua sahabatnya berjalan ke arah Agatha berdiri.
"belom nih, gak biasanya dia telat gak ngabarin gue"
"tunggu aja, siapa tau macet "
"ok"
sudah 10 menit mereka menunggu, namun tak ada pertanda kedatangan Ell ke sekolah.
"huh, yok masuk aja nanti juga dia dateng" ajak Elang
"iaaa, siapa tahu dia kesiangann " sambung Alex sahabat Elang
"bener tuh" ucap Angga
Agatha menyetujui ucapan ketiga pria itu dan hendak pergi meninggalkan parkiran namun, matanya melihat sebuah mobil yang ia kenali.
"bentar kayaknya gue kenal mobil itu deh" ia berhenti dan mulai memperhatikan sosok yang berada di dalam mobil tersebut. Ia melihat sosok Leonard bersama Kinara. dan keluarlah sosok Anna namun, tak ada Ell disana. Dan ia merasakan sedikit kejanggalan dan memiliki firasat buruk terhadap Ell.
"Anjing, gak ada Ell"
ketiga pria itu sudah berjalan terlebih dahulu. namun tanpa Agatha ketahui, mereka bertiga juga berhenti dan ikut memperhatikan mobil itu juga.
"lohh kalo si Ell sama Anna sodaraan, kok si Ellnya kagak ada di dalem mobil sih Lang?" tanya Alex
"ada yang gak beres" ucap Elang
"maksud lo? tanya Alex lagi, namun diacuhkan oleh elang, ia malah menyuruh mereka semua untuk berpindah tempat agar tak ketahuan oleh Agatha.
Agatha yang geram dengan gadis ini, berjalan mendekati Anna.
"dahhh papi dahh mamii"
"woiii Ell kemana?"
"nagapain lo nanya ke gue" jawab Anna dengan angkuhnya
"ckkk, gue nanya baik-baik ya"
"kenapa ngerasa ketakutan kalo gak ada Ell"
"anjing lo, gue nanya baik-baik ya" ucap Agatha mulai tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Decide The End
Fantastik"selain brandal ternyata lo juga penjilat ya" ucap Anna tak lupa telunjuk cantiknya mengarah ke pada Ell " Turunin telunjuk lo, selain kurang perhatian ternyata lo juga kurang sopan santun" Jawab Ell berdecih lalu meninggalkan Anna yang masih mematu...