13. Begin

5 1 0
                                    

Check typo ya😊

Ell memasuki kamarnya dengan perasaan yang bahagia, entah kapan terakhir kali ia merasakan sebahagia ini. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya dengan harapan bundanya datang pada ulang tahunnya walaupun hanya di alam mimpi. bolehkah? ia tak tahu namun ia berharap dengan sangat bahkan memohon pada tuhan untuk mengabulkannya.

"bun, dateng di mimpi Ell ya" Ia mulai memejamkan matanya namun, suara lemparan batu mengenai jendela kamarnya walaupun tak menyebabkan kaca itu pecah, membuat Ell bergegas mencari tahu siapa yang melakukan itu pada malam hari.

"siapa woiii??"

"pak agus? pak adi?" Ell berteriak dari balkonnya untuk mengecheck satpam yang berjaga di gerbang rumahnya, namun, kedua satpam itu tampak terlelap dengan sangat pulas.

"ishhh tidur lagi tuh satpam" ucapnya, seketika ada cahaya yang mengenai matanya seperti seseorang yang sengaja menyenter ke bagian matanya, Ell bukan seorang penakut bahkan saat ini ia segera keluar dan mendekati seseorang itu, ia sangat penasaran.

"huh, malem-malem gini bikin kerjaan aja," ia melompati gerbang rumahnya berjalan ke arah sumber cahaya barusan 

srrtttt,m" tolong.."

"shuttt, diem gue gak bakal ngapa-ngapain elo"

"Elang, ngapain lo disini, lo mau nyulik gue? lo mau balas dendam karna kemaren gue nyakitin cewek lo?" 

"ckkk bawel banget sih, udah ini gak ada urusannya sama Anna, udah naik cepet ke motor gue"

"ehhh mau kemana?"

"udah cepet, udah malem nih"

"ya siapa bilang juga ini shubuh?"

Ell menaiki motor Elang, ia tak tahu Elang akan membawanya kemana, bahkan saat ini Ell hanya memakai piyama winiie the pooh. Elang saja hampir tak mengenali Ell karna jika di lihat Ell tampak seperti anak kecil yang menggemaskan bukan, seperti Ell yang ia temui di sekolahnya.

Ell yang merasakan dingin menerjang kulitnya, ia memeluk Elang dengan sangat kuat.

"woiii ngapain lo meluk-meluk gue" ucap Elang dengan teriak karna suaranya kalah oleh tiupan angin malam

"gue kedinginan bego, tadi lo gak minjemin gue jaket lo, jangan geer lo"

Elang hanya tersenyum melihat wajah Ell yang terlihat sangat imut dari kaca spionnya.

"eh ini kan rumahnya tente citra, ngapain lo ngajak gue kesini, mo minta makan lo?"

ElANG tak membalas peetanyaan dari Ell. ia menuntun Ell memasuki rumah itu dengan memegang kedua pundak Ell dari belakang.

"njirr, ini ngapain lo megang pundak gue, kaya orang mau maen ular tangga"

"diem, sekarang buka pintunya"

"happy bhirtday Gabriella" ucap Agatha dan Citra

Ell hanya berdiri terharu melihat dekorasi pesta kecil yang selalu ingin ia lakukan ia tak pernah melakukan pesta ulang tahun seperti ini sebelumnya, bahkan bersama bundanya hanya ada kue dan topi ulang tahun, hari ini ia kembali merasa bahagia dengan kejutan ulang tahun dari Agatha dan Ibunya Tente citra.

"gue mau nangiss"

"siniii peluk dulu" Citra ibunda Agatha pun memeluk Ell seperti anaknya sendiri disusul oleh Agatha yang mengahmpiri mereka berdua.

"yeyy officiallyy 18 Yo, ihh makin tuaa" ucap Agatha

Ell membalasnya dengan pukulan ringan di pundak Agatha, atensi mereka berpaling ke pada pria yang baru saja memasuki ruangan pesta itu.

I Decide The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang