Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan Sean berjalan memasuki ruang inap Jennie dengan membawa makanan yang dibeli dikantin rumah sakit.
Ceklekk
Dia menghampiri kasur Jennie namun anehnya tidak ada siapa siapa disana"Jen?"panggilnya.
Sean langsung menghampiri pintu toilet"Jen,apa kamu ada didalam?"
Tidak ada jawaban membuatkan Sean menjadi khawatir. Baru saja Sean ingin berganjak keluar dari ruang inap itu,dia menatap satu surat yang ada diatas kasur.
Dengan nafas yang memburu dia membaca surat yang dia yakin kalau surat itu dari Jennie.
-Gue sudah melahirkan anak elo jadi gue sudah bebas dari elo. Sekarang gue akan pergi jauh dari elo dan elo jangan pernah mencari gue lagi. Anggap saja apa yang terjadi selama ini hanyalah kesalahan elo. Pokoknya bayi itu bukan anak gue. Dan anggap saja kalau gue tidak pernah mengenali elo sama bayi itu. Jangan ganggu kebahagiaan gue lagi-
Mata Sean berkaca kaca. Hatinya seakan dihentam oleh sesuatu yang besar. Jennie,wanita yang dia cintai itu benar benar pergi meninggalkan dia untuk selama lamanya.
:
:Sean menatap nanar sosok bayi yang berada digendongannya. Sekarang dia bersama Rosie sudah berada diapartment ditemani oleh suasana yang hening.
"Rosie,maafin Daddy. Semuanya salah Daddy. Andai Daddy tidak melakukan hal gila itu,Mommy pasti tidak akan membenci Daddy"lirih Sean beralih mengecup pipi Rosie berkali kali.
*
Disisi lain,terlihatlah Jennie yang sekarang berada di sungai Han. Dia tidak tahu kemana dia harus pergi karena dia tidak mempunyai uang. Ingin kembali kemansion peninggalan orang tuanya namun dia takut Sean akan mencarinya disana.
Hah~
Kenapa nasib hidupnya seperti ini? Dia hanya ingin bahagia,apa itu salah?
"Jennie?!"
Tubuhnya sontak menegang ketika mendengar suara yang tidak asing dipendengarannya. Dia menatap sosok yang juga menatapnya itu dengan kaget"J-Joy"gumamnya pelan
"Jen,elo kemana saja huh? Kenapa selama ini elo menghilang? Gue sama yang lain sudah mencari elo tapi elo seakan menjauh dari kita!"seru Joy,teman Jennie yang dulunya kuliah dikampus yang sama seperti Jennie.
Secara tiba tiba,Jennie menangis membuatkan Joy terbelalak kaget"Jen,kenapa?"tanya Joy lembut. Dia membawa Jennie kedalam dakapannya dan mengelus punggung sahabatnya yang mungil itu.
"Hiks tolong bawa gue pergi dari sini"isak Jennie.
"Ikut gue"tanpa basa basi Joy membawa Jennie pergi dari sana. Dia harus menenangkan Jennie duluan sebelum meminta penjelasan dari Jennie.
Sekarang Jennie sudah berada diapartment milik Joy. Joy memang memilih untuk membawa Jennie kesana karena dia yakin Jennie butuh privasi.
"Sekarang,bisa elo jelasin alasan elo menghilang selama ini?"tanya Joy
Jennie menatap Joy dengan sendu. Sejujurnya dia memang membutuhkan teman curhat saat ini"Gue diculik"
"Mwo?!"Joy berteriak heboh"Siapa yang sudah menculik elo?!"
"Sean"
Joy melotot. Dia kenal sama Sean soalnya dia juga sedikit akrab sama sosok itu. Lagian dulu Jennie juga sering kemana mana bersama Sean makanya banyak yang beranggapan kalau Jennie sama Sean itu pacaran.
"Kenapa dia menculik elo? Bukannya kalian itu pacaran?"
Jennie menggeleng. Akhirnya dia menceritakan semua yang terjadi kepada dirinya itu dengan air mata yang mengalir dipipinya.
Joy menatap Jennie dengan iba"Jadi elo meninggalkan anak elo itu bersama Sean?"
"Itu bukan anak gue! Gue tidak pernah menganggap bayi itu anak gue!"marah Jennie
Joy memeluk Jennie dari samping"Gue mengerti apa yang elo rasakan saat ini tapi bayi itu tidak bersalah. Tidak apa apa,mendingan sekarang elo tenang saja duluan"
"G-gue tidak tahu harus kemana lagi. Gue sudah tidak punya siapa siapa"ujar Jennie sesenggukan.
"Elo masih punya gue Jen. Mulai hari ini,elo tinggal saja disini bersama gue"ujar Joy
"Gue tidak mau merepotkan elo"
"Elo tidak pernah merepotkan gue. Lo tenang saja,gue akan berusaha menjauhkan Sean dari elo kalau itu yang elo takutkan"
"Terima kasih Joy. Hanya elo yang gue percaya saat ini"ujar Jennie
Joy tersenyum tulus"Sekarang elo mandi terus istirahat dikamar saja. Elo baru saja melahirkan jadi gue yakin tubuh elo masih lemah"
Dengan patuhnya Jennie berganjak memasuki kamar yang ditunjukkan oleh Joy. Hah~ mental dan batinnya memang membutuhkan istirahat saat ini.
Sekarang Sean sudah berada didalam taksi bersama baby Rosie. Dia bakalan kerumah orang tuanya dan menjelaskan semuanya. Apa pun resikonya,dia sudah siap untuk menanggungnya. Semua ini dia lakukan demi baby Rosie. Dia tidak mengerti untuk menguruskan baby Rosie makanya dia membutuhkan bantuan kedua orang tuanya.
Tidak butuh waktu yang lama,mereka tiba dimansion orang tua Sean. Dengan gugupnya Sean menekan bel mansion.
Ceklekk
Pintu mansion dibuka dan keluarlah sosok HyeKyo yang menatap bayi yang berada digendongan Sean.
Hah~
Doakan saja yang terbaik untuk Sean
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit✅
FanfictionTerlahir dari kesalahan sang Daddy bukanlah sesuatu yang diminta oleh sosok bocah kecil ini. Namun,apa dia salah kalau dia hanya menginginkan kasih sayang dari sang Mommy? Baby Rosie📌 Chaennie📌 Fanfiction📌