-1-

4.5K 247 27
                                    

Terima kasih untuk ide yang keren ini jenlichaesoo123



Mencintai sang sahabat namun tidak berani mengungkapkan perasaan cinta itu. Apa dia pantas untuk dipanggil sebagai seorang pecundang?

Jawabannya adalah tidak! Dia bukan pecundang namun dia hanya menghargai sosok sahabatnya itu. Dia hanya tidak mau persahabatan yang terjalin selama ini hancur gara gara rasa cintanya itu.

Ini lah kisah cinta yang dialami oleh sosok namja yang bernama Arseanno Gabriel yang mencintai Jenniefer Ruby.

Sean dan Jennie sudah bersahabatan sejak SMP dan selama 9 tahun Sean memendam rasa untuk sahabatnya itu. Selama ini,dia lah yang menjadi tempat untuk Jennie mengeluarkan segala keluh kesahnya. Dialah yang sering ada disamping Jennie untuk menyemangati Jennie dan dialah sosok pelindung Jennie.

Jadi,apa salah kalau Sean mengharapkan balasan? Sean tidak butuh yang lain,dia hanya inginkan cinta tulus Jennie namun sayangnya apa yang dia inginkan itu sulit.









:

Brakkk

Bunyi bantingan diruang tamu itu kedengaran dengan jelas membuatkan yeoja yang dipanggil Jennie itu hanya mampu menghela nafasnya dengan kasar.

"Siapa cowok itu hah?! Elo selingkuh dari gue bukan?!"

"Kalau iya juga kenapa?! Lo tidak ada hak untuk menghalang gue!"

Plakkk

"Dasar sialan! Elo istri gue Seojin!"

"Tapi gue tidak pernah menganggap elo sebagai suami gue Kim Yoonchul!"

Hah~

Jennie sudah terbiasa dengan pentengkaran yang terjadi diantara kedua orang tuanya itu. Sudah dari kecil dia tidak pernah merasakan kehangatan dari kedua orang tuanya.

Seojin sama Yoonchul menikah atas dasar perjodohan orang tua mereka dan kelahiran Jennie adalah kesalahan mereka.

Jennie benar benar capek. Dia berharap agar bisa terlahir di keluarga yang harmonis namun yang dia dapatkan adalah keluarga yang jauh dari kata harmonis. Orang tuanya sama sekali tidak mempedulikan dirinya bahkan mereka lebih mementingkan pekerjaan mereka daripada sang anak yang membutuhkan perhatian mereka.

"Ck"Jennie memutar bola matanya dengan malas. Raut wajahnya tetap saja kelihatan datar. Dengan memakai hoodie,dia berganjak keluar dari kamar dan berlalu pergi dari rumah. Seakan transparent,orang tuanya sama sekali tidak mempedulikan dirinya.













"J"Sean berlari menghampiri Jennie yang bersendirian ditaman. Dengan segera dia membawa yeoja itu kedalam dakapannya.

Tidak butuh waktu yang lama,isakan yeoja itu mula kedengaran membuatkan hati Sean meringis kesakitan"Menangislah. Keluarlah semua yang kamu pendam itu. Aku akan sentiasa bersama kamu"ujar Sean mengelus kepala Jennie.

Cengkraman Jennie dibaju yang dipakai oleh Sean itu semakin kuat. Isak tangisnya juga sudah tidak mampu ditahan lagi"Hiks,mereka berantem lagi"isaknya

"Sudah,tidak perlu dipikirkan. Aku yakin mereka bakalan kembali akrab"bujuk Sean menghapus air mata Jennie"Sekarang kita jalan jalan yuk. Aku bakalan mentraktir kamu"ujarnya berusaha menceriakan Jennie.

Dengan sedikit sesenggukan,Jennie mengangguk"Ayo pergi"Chaeyoung menggandeng tangan Jennie untuk pergi dari sana.

Ting!

Langkah Jennie terhenti. Dia mengeluarkan ponselnya dan membaca pesan yang dikirim oleh seseorang. Senyumannya langsung muncul menggantikan wajah sedihnya tadi.

"Ada apa hurm? Kok tiba tiba senang?"tanya Sean dengan bingung.

"Lim mengajak aku ketemuan!"ujar Jennie dengan antuasis.

"O-ouh"sahut Sean tersenyum palsu.

Ini lah salah satu alasan Sean tidak ingin mengungkapkan perasaannya buat Jennie. Yeoja yang dicintai olehnya itu malah mencintai Limario,sahabat mereka.

Apa yang harus Sean lakukan? Dia mencintai Jennie namun dia tidak ingin bermusuhan sama Limario yang sudah dianggap seperti kembarannya itu.

Hah~

Kenapa cinta yang dialami oleh dirinya itu sulit?

"Bisa kamu menghantarkan aku ke cafe?"tanya Jennie

"Ayo"sahut Sean membawa Jennie memasuki mobilnya.










*

Setibanya di cafe,Jennie langsung menghampiri Limario yang sudah menunggu kedatangannya itu. Sean hanya memilih untuk menatap mereka dari jauh.

Hati Sean panas! Ingin sekali dia menghalang Jennie untuk bertemu sama Limario namun dia tidak ada hak untuk semua itu. Lagian Jennie bahagia bersama Limario makanya Sean akan terus berusaha untuk membiarkan Jennie bersama Limario.

"Mata kamu sembab. Kamu nangis?"tanya Limario dengan khawatir.

"Aniyo. Tadi kemasukan debu saja kok"bohong Jennie.

Secara tiba tiba Limario memegang pipi Jennie dan dia meniup mata Jennie"Apa sekarang kamu baik baik saja?"

Pipi Jennie sontak bersemu merah. Jantungnya berdetak dengan kencang dan dia suka sama perlakuan manis dari Limario"I-iya. Terima kasih Lim"ujarnya.

Limario tersenyum dan mengelus rambut Jennie"Kamu mau pesan apa?"

"Terserah kamu saja deh"sahut Jennie.

Limario mengangguk paham dan memesan makanan untuk Jennie. Tidak butuh waktu yang lama,makanan yang dipesan olehnya itu akhirnya tiba.

Jennie tersenyum tipis sambil menatap dessert tiramisu yang dipesan oleh Limario. Sejujurnya dia tidak menyukai tiramisu namun dia sanggup memakannya gara gara Limario.

Ck,cinta membuatkan dia sanggup menerima segalanya.








  Baby Rosie akan muncul di chapter kedepan 👍

  Tekan
   👇

Rumit✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang