-14-

1.1K 176 10
                                    

Pagi sudah tiba dan sekarang Rosie sudah dipakaikan pakaian rapi soalnya dia akan keluar berjalan jalan bersama Wannie.

Sejak pertamuannya dengan Jennie itu,dia terus meminta untuk keluar berjalan jalan agar bisa bertemu sama Jennie.

Awalnya Sean ragu untuk terus membiarkan Rosie bertemu sama Jennie namun dia tidak boleh egois. Rosie juga membutuhkan kasih sayang dari Jennie makanya Sean akan membiarkan Rosie bersama Jennie.

"Rosie,kalau kamu ketemu sama Mommy,kamu jangan ngomong soal Daddy ya"ujar Sean

Rosie mengernyit"Kenapa Dad?"

"Tidak kenapa napa kok. Tapi kamu harus janji sama Daddy ya. Jangan ngomong soal Daddy sama Mommy bahkan kamu tidak boleh ngomong siapa nama Daddy"

Rosie mengangguk polos"Okay Daddy"sahutnya patuh.

"Goodgirl"Sean mengecup pipi Rosie"Jangan nakal nakal ya. Kalau mau kemana mana,kamu harus pergi bareng Wannie Eonnie"

Seperti biasa,Rosie kembali mengangguk dengan patuh.














:

"Sayang,jaga diri kamu ya. Kalau ada apa apa,langsung saja kabarin aku"ujar Limario mengecup dahi Jennie.

"Iya Hon. Kamu juga jaga diri ya. Jangan lupa sama istri kamu yang imut ini"ujar Jennie.

Limario terkekeh kecil dan mencubit pipi mandu Jennie dengan gemes"Iya sayangnya aku. I love you"

"I love you too"sahut Jennie beralih mengecup pipi Limario.

"Aku harus masuk dulu"pamit Limario menyeret kopernya dan berganjak pergi meninggalkan Jennie yang terus menatap kepergiannya.

"Kenapa gue jadi keingat sama bocah itu ya"gumam Jennie ketika bayangan Rosie muncul di pikirannya"Bodo amat deh"Akhirnya Jennie memutuskan untuk pergi dari sana.


























*

"Wannie Eonnie"panggil Rosie

"Iya Rosie?"sahut Wannie

"Apa aku bisa bertemu Mommy di taman ini?"

"Memangnya kamu yakin Mommy kamu bakalan kesini?"

Rosie mengangguk"Tadi malam aku mimpi kalau aku bermain ditaman bersama Mommy. Mimpi itu seakan nyata Eon. Aku senang banget!"jelasnya dengan antuasis.

Wannie menatap Rosie dengan iba. Hah~ kasian sekali bocah ini. Masih kecil saja sudah terpisah dari ibu kandungnya,pikirnya.

"Wahh,ada balon!"pekik Rosie

"Kamu mau balon?"tanya Wannie

"Mau!"bocah itu langsung saja berlari kearah penjual belon.

Tanpa sadar,seseorang yang membawa sepeda melaju kearahnya"Rosie!"teriak Wannie

Hap

"Akhh!"Rosie terjatuh di aspal ketika seseorang menariknya. Beruntung sekali tarikan itu tidaklah terlalu kuat namun tangan Rosie tetap saja kegores aspal.

"Kamu tidak apa apa!?"Rosie mendongak menatap sosok yang sudah menyelamatkannya itu.

"Mommy!"pekiknya langsung saja memeluk Jennie dengan erat"Hiks sakit Mommy. Tangan aku berdarah"adu Rosie yang sudah menangis itu.

Wannie menghampiri mereka dan berjongkok disamping Rosie"Rosie,kamu tidak apa apa?"paniknya.

Rosie menggeleng namun dia masih terus memeluk Jennie.

"Terima kasih karena sudah menyelamatkan dia"ujar Wannie dengan tulus.

Jennie tersenyum canggung"A-ah,itu hanya kebetulan saja kok"

"Rosie,ayo pergi. Nanti Eonnie obati luka kamu ya"ujar Wannie

Rosie menggeleng"Aku mau sama Mommy"sahutnya membuatkan Wannie bingung harus gimana.

"Biar saya saja yang mengobati luka Rosie"timpal Jennie"Saya akan membawa dia pulang kerumah saya"

Wannie kaget"Tidak perlu repot repot"tolaknya.

"Tidak merepotkan kok. Lagian Rosie juga masih mau bersama saya"sahut Jennie"Ah,sebelum itu,nama saya Jennie"

"Nama saya Wannie"

"Baiklah Wannie-ssi. Apa bisa saya membawa Rosie pulang kerumah saya? Nanti saya sendiri yang akan mengirim pesan sama orang tuanya Rosie"

Wannie terdiam. Apa yang harus dia lakukan saat ini?"Rosie,apa kamu mau ikut sama Tante Jennie ini?"tanya nya

"Mau! Aku mau ikut sama Mommy!"sahut Rosie antuasis.

Wannie menghela nafasnya dengan kasar. Sepertinya dia juga sudah tidak ada pilihan lagi"Baiklah Jennie-ssi"dia mengeluarkan satu kertas yang tertulis nomer Sean"Itu nomer ponsel Daddy nya Rosie. Kamu bisa mengirim pesan kepada dia"

Jennie sontak tersenyum"Terima kasih Wannie-ssi. Tenang saja,saya akan menjaga Rosie dengan baik"

Jennie bangkit dan menggendong Rosie yang langsung saja memeluk lehernya dengan erat"Bye Wannie Eonnie"ujar Rosie

"Bye juga Rosie. Jangan nakal nakal ya"ujar Wannie

"Okay!"sahut Rosie

Akhirnya dengan menggendong si bocah imut itu,Jennie berganjak kearah mobilnya. Dia berniat untuk membawa Rosie pulang untuk menemani dirinya yang kesepian itu.








:

Sean menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia baru saja mendapat panggilan dari Wannie yang mengatakan kalau Jennie membawa Rosie pulang.

Sejujurnya Sean merasa senang karena melihat Jennie yang sepertinya menyayangi Rosie itu namun dia juga sedikit merasa takut atas reaksi Jennie kalau dia menjelaskan semuanya.

Tok tok tok

"Masuk"ujar Sean

Ceklekk

Masuklah seorang yeoja yang bejalan menghampiri Sean"Aku bawain makan siang buat kamu. Ayo dimakan"ujarnya

Sean tersenyum"Kamu tidak perlu repot repot. Aku merasa bersalah karena sudah merepotkan kamu"

"Ayolah Sean. Kamu tidak pernah merepotkan aku kok. Aku dengan senang hati mampir kesini untuk membawa makan siang buat kamu"

Sean terkekeh kecil"Ayo Suzy,silakan duduk"dia mempersilakan Suzy duduk disofa.

Suzy,salah salah satu pelanggan setia cafe Sean yang kini sudah akrab sama Sean bahkan dia juga sudah tahu kalau Sean adalah duda yang mempunyai seorang anak namun dia tidak tahu siapa wanita yang pernah mengisi hati Sean itu.

"Dimana Rosie?"tanya Suzy

Sean membasahi bibir bawahnya"Dia lagi bersama Mommynya"

"O-owh"Suzy tersenyum tipis. Sekarang dia sudah tahu kalau Mommy Rosie itu masih hidup"Apa kamu masih mencintai Mommynya Rosie?"

"Nde?!"






  Tekan
    👇

Rumit✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang