-12-

1.1K 182 19
                                    

Jennie menghela nafasnya dengan kasar. Akhirnya meeting yang terjadi sudah berakhir dan dia bisa bernafas lega karena perusahannya berjaya bekerjasama sama salah satu perusahan yang hebat. Ternyata perjuangannya lembur selama ini tidak sia sia.

Ting!

Jisoo

-Jen,apa meetingnya sudah selesai? Yang lain sudah tiba nih-

-Meetingnya sudah selesai Eon. Aku otw kesana sekarang-

Jennie mematikan ponselnya dan dia bergegas keluar dari ruangan meeting. Dia sudah tidak sabar untuk menghabiskan waktunya bersama teman temannya.










*

"Rosie jangan nakal nakal ya. Kalau mau kemana mana,pastikan Rosie pergi bareng Wannie Eonnie"nasihat Sean berjongkok didepan Rosie.

"Okay Daddy"sahut Rosie.

Cup

Dia beralih mengecup pipi Sean"Daddy juga semangat bekerja ya"ujarnya

Sean terkekeh kecil dan bergantian mencium pipi gembul Rosie"Daddy menyayangi kamu"

"Aku juga sayang Daddy"sahut Rosie

Sean bangkit dan beralih menatap Wannie"Tolong jagakan Rosie. Saya percaya sama kamu"

"Baiklah Tuan"sahut Wannie"Rosie,ayo berangkat"

"Bye Daddy"Rosie melambaikan tangannya kepada Sean dan dia berganjak memasuki mobil bersama Wannie. Mereka akan berangkat menggunakan supir keluarga Sean.











Tibalah mereka di mall. Wannie menggandeng tangan Rosie memasuki mall dan bocah itu kelihatan senang sekali"Rosie mau kemana?"tanya Wannie.

"Tadinya aku mau beli boneka tapi sekarang aku mau ice cream. Apa boleh?"tanya Rosie polos

Wannie terkekeh kecil"Ya boleh dong. Ayo"dia menggandeng Rosie memasuki salah satu cafe dan mereka memilih untuk duduk dibangku paling pojok.

"Kamu mau ice cream rasa apa?"tanya Wannie

"Mau rasa susu saja deh. Daddy bilang Mommy aku suka ice cream rasa susu jadi aku juga suka ice cream rasa susu deh"sahut Rosie.

Wannie mengangguk paham dan dia mula memesan ice cream yang diinginkan oleh Rosie. Tidak butuh waktu yang lama, ice cream Rosie sudah tiba dan Rosie langsung memakan ice creamnya itu.

Namun sedetik kemudian,Rosie terpaku ketika melihat seorang wanita yang tidak asing itu. Tanpa mempedulikan ice creamnya itu lagi,dia bangkit dan menghampiri wanita itu.

"Kamu mau kemana?!"teriak Wannie panik.



















"Ini Joy kenapa tidak ikut kumpul juga?"tanya Jennie menatap kedua temannya.

"Joy lagi keluar bareng tunangan dia si"sahut Irene

"Jen"panggil Jisoo

"Iya Eon?"sahut Jennie

"Maaf sebelumnya kalau pertanyaan Eonnie ini bikin kamu tidak nyaman. Eonnie hanya mau nanya saja sama kamu si,kamu sama Limario sudah menikah hampir 2 tahun bukan? Apa kalian tidak ada niatan untuk punya anak?"

Jennie tersentak ketika mendengar pertanyaan dari Jisoo itu. Bohong kalau dia bilang dia tidak menginginkan anak didalam pernikahannya itu namun sampai sekarang dia masih belum hamil"M-mungkin belum saatnya Eon"sahutnya tersenyum palsu.

"Tidak apa apa Jen. Mungkin suatu hari nanti akan tiba saatnya"ujar Jisoo mengelus pundak Jennie.

"Terus kalian juga kapan mau menikah?"tanya Jennie mengalihkan perbicaraan.

Irene sama Jisoo terkekeh"Aku belum siap si"sahut Irene

"Jawaban aku sama seperti Irene Eonnie"lanjut Jisoo dibalas kekehan dari Jennie.

"Mommy!"

Secara tiba tiba,seorang bocah menghampiri Jennie dan memeluk perut Jennie dengan erat membuatkan mereka bertiga tersentak kaget.

"Ini anak siapa?"bingung Irene

"Hey"Jennie melepaskan pelukan bocah itu"Kamu salah orang deh"

Bocah itu menggeleng"Mommy kemana saja hurm? Aku rindu sama Mommy"

Dengan bingungnya Jennie mengambil bocah itu dan mendudukkan bocah itu diatas pangkuannya. Sedetik kemudian dia membeku ketika menatap wajah bocah itu"Kenapa muka bocah ini sama seperti cowok brengsek itu?" batinnya

"Jen?"panggilan dari Irene membuyarkan lamunan Jennie.

"Nama kamu siapa?"tanya Jennie

Bocah itu mengernyit"Masa Mommy tidak tahu nama aku. Nama aku Rosie"

"Nama yang cantik"puji Jennie. Sepertinya dia lupa kalau bayi yang pernah dilahirkan olehnya itu bernama Rosie.

"Sepertinya bocah ini salah orang deh"ujar Jisoo.

"Maksud Tante apaan? Aku tidak salah orang kok. Ini Mommy aku!"sahut Rosie kesal

"Lah,malah kesal nih bocah"Jisoo sama Irene malah terkekeh

"Kamu salah orang. Tante bukan Mommy kamu kok. Memangnya Mommy kamu kemana?"tanya Jennie

Mata Rosie berkaca kaca"Tante Mommy aku. Daddy bilang Mommy aku kerja jauh banget. Waktu aku kecil Mommy sudah tidak ada bersama aku"lirihnya.

Jennie,Irene sama Jisoo saling bertatapan. Mereka bertiga beranggapan kalau Mommy kepada bocah gembul ini sudah meninggal dan sekarang mereka merasa iba.

"Memangnya Tante sama seperti Mommy kamu?"tanya Jennie

Rosie mengangguk"Mommy memang Mommy aku"

"Rosie"Wannie menghampiri mereka. Dia sudah menghubungi Sean dan mengatakan kalau Rosie ketemu sama Jennie.

Sudah pasti Sean kaget dan dia langsung mengarahkan Wannie untuk membawa Rosie pulang. Dia hanya takut kalau Jennie mengetahui kalau Rosie itu anaknya,Jennie akan menyakiti Rosie.

Wannie juga memang tahu kalau Jennie itu Mommy kandung Rosie karena dia melihat banyak photo Jennie dikamar Rosie.

"Kamu siapa?"tanya Jisoo

"Saya babysitter Rosie"sahut Wannie"Rosie sayang,ayo kita pergi. Kamu mau beli boneka bukan?"lanjutnya

"Iya Eonnie"sahut Rosie. Dia beralih menatap Jennie"Rosie pergi dulu. Mommy jangan lupa pulang ya. Rosie menunggu Mommy"

Cup

Jennie menegang ketika Rosie mengecup pipinya secara tiba tiba.

"Saya minta maaf atas kelancangan Rosie"ujar Wannie bergegas membawa Rosie pergi dari sana.

Jennie menatap kepergian Rosie dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada perasaan hangat yang menjalar dihatinya dan dia belum sadar kalau itu adalah anak yang pernah dilahirkan olehnya.









  Tekan
   👇

Rumit✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang