-15-

1.1K 174 18
                                    

Suasana menjadi hening. Suzy masih menunggu jawaban dari Sean atas pertanyaannya itu. Sejujurnya dia berharap agar Sean sudah tidak mencintai Mommynya Rosie.

Sean pula menatap Suzy dengan tatapan bersalah. Dia sosok yang peka jadi sudah pasti dia sadar kalau Suzy menaruh hati kepada dirinya"Sejujurnya aku masih mencintai dia"

Nafas Suzy seakan tercekat ketika mendengar pengakuan jujur dari Sean"Maafin aku. Aku sadar kalau kamu mencintai aku tapi aku tidak bisa mencintai siapa siapapun kecuali wanita yang sudah melahirkan anak aku itu. Hanya dia yang berhak untuk aku cintai"lanjut Sean.

Mata Suzy berkaca kaca namun dia tetap menampilkan senyuman palsunya"Tidak apa apa,aku mengerti. Hati memang tidak bisa dipaksa kok"sahutnya berusaha terlihat kuat"Tapi,apa bisa aku tahu apa alasan kalian cerai?"

Sorot mata Sean kelihatan sendu"A-aku sudah menyakiti dia. Hidup dia hancur gara gara aku dan aku sadar kalau aku memang tidak pantas untuk mendapatkan maaf dari dia. Hidup aku seakan hancur setelah dia pergi meninggalkan aku tapi aku tidak bisa menghalang dia pergi karena aku sadar kesalahan aku. Aku hanya cowok brengsek yang muncul dihidup dia. Dan anehnya setelah dia pergi meninggalkan aku,aku tetap tidak bisa membuang dia dari hidup aku. Hati aku sudah terkunci dan tidak ada siapa siapa yang bisa masuk kehati aku kecuali dia"

Suzy mengangguk paham. Sekarang dia sadar betapa besarnya rasa cinta Sean untuk wanita yang sudah melahirkan Rosie itu. Ada rasa iri muncul dihati Suzy. Hah~ andai saja dia wanita yang dicintai oleh Sean,hidup dia pasti akan sempurna,pikirnya tanpa mengetahui semua penderitaan yang sudah dialami oleh Jennie selama ini.









:

"Ayo masuk"Rosie mengikuti Jennie memasuki mansion yang cukup gede itu bahkan dia kelihatan antuasis"Kamu duduk disofa itu duluan ya. Tante akan mengambilkan salep untuk kamu"ujar Jennie.

Dengan patuhnya bocah itu mendudukkan dirinya disofa diruang tamu mansion Jennie. Dia menatap sekeliling dan pandangannya terhenti ketika melihat figura photo Jennie bersama Limario.

"Rosie"Jennie menghampiri Rosie dan mendudukkan dirinya disamping Rosie.

"Mommy,itu photo siapa?"tanya Rosie

Jennie menatap kearah photo yang dimaksudkan oleh Rosie"Eoh,itu Om Limario. Dia suami Tante"

Rosie mengerjab bingung"Suami? Bukannya suami Mommy itu Daddynya Rosie?"polosnya.

Jennie tersenyum kecil"Bukan sayang. Tante bukan Mommy kamu"

Rosie menggeleng dengan mata berkaca kaca"Mommy adalah Mommy aku. Apa Mommy benci sama aku makanya Mommy tinggalin aku?"

Jennie kaget ketika melihat air mata yang sudah membasahi pipi gembul Rosie"Aniyo! Tan-Mommy tidak membenci kamu kok"sahutnya cepat"Kamu bisa memanggil Tante,Mommy"lanjutnya.

"Benaran?"tanya Rosie.

Jennie menghapus air mata Rosie"Benaran sayang"sahutnya membuatkan sang bocah tersenyum"Mulai sekarang,kamu anak angkat Mommy"ujarnya.

"Aku tidak tahu apa itu anak angkat tapi aku tetap senang karena menjadi anak Mommy"ujar Rosie dengan lugu.

Jennie mengacak rambut Rosie dengan gemes"Sekarang Mommy obatin luka Rosie ya"perlahan lahan Jennie membersihkan luka ditangan Rosie dan dia ikut menempel salep ditempat luka Rosie itu.

Cup

Secara tiba tiba Jennie terbeku gara gara Rosie yang mengecup pipinya itu. Ada perasaan hangat yang menjalar dihatinya namun dia sendiri tidak dapat mengungkapkan apa yang dia rasakan saat ini"Terima kasih Mommy"ujar Rosie.

"E-Eoh"sahut Jennie. Selesai mengobati Rosie,dia membaringkan bocah itu dan meletakkan kepala Rosie diatas pangkuannya. Diusapnya kepala Rosie dengan lembut dan tidak  butuh waktu yang lama,Rosie dijemput kealam mimpi.

Jennie mengambil ponselnya dan mula mengirim pesan kepada Daddy Sean.

-Maaf,apa benar ini Daddynya Rosie?-

-Iya,saya Daddynya Rosie. Ini siapa ya?-

-Saya Jennie. Apa Wannie tidak ngomong sama kamu kalau saya membawa Rosie pulang kerumah saya?-

-Ah,Mrs Jennie! Wannie sudah ngomong sama saya kalau kamu membawa Rosie bersama kamu. Saya minta maaf karena sudah merepotkan. Rosie pernah bilang sama saya kalau kamu seperti Mommynya dan sepertinya dia menganggap kamu adalah Mommynya-

-Tidak perlu minta maaf. Saya yang harus meminta maaf karena sudah membawa Rosie tanpa izin dari kamu. Sekarang Rosie lagi tidur. Apa bisa nanti malam Rosie menginap dirumah saya?-

-Baiklah,saya mengizinkan Rosie menginap dirumah kamu. Nanti malam saya akan meminta Wannie menghantarkan baju Rosie kerumah kamu-

-(Mengirim lokasi) itu alamat rumah saya-

-Baiklah Mrs Jennie. Saya mau minta maaf kalau Rosie merepotkan-

-Rosie tidak merepotkan. Saya senang dengan kehadiran Rosie. By the way,tidak perlu formal sama saya-

-Baiklah Jennie-

-Ah,apa nama kamu?-

-Kamu bisa memanggil saya Riel saja-

-Okay Riel. Tenang saja,saya akan menjaga Rosie dengan baik-

-Saya percaya sama kamu-

-😊-

Read

Jennie bernafas lega karena 'Riel'memberi izin kepada dirinya untuk membiarkan Rosie menginap dirumahnya itu.








Disisi lain,terlihatlah Sean yang tersenyum sambil menatap ponselnya"Semoga dengan cara berbohong seperti ini,Rosie bisa merasakan kasih sayang dari kamu. Maafin aku Jen"gumamnya





  Tekan
   👇

Rumit✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang