-13-

1.1K 170 18
                                    

Sejak pertamuannya dengan sosok bocah yang imut itu,Jennie sering memikirkannya. Ada perasaan hangat yang menjalar dihatinya ketika menatap wajah polos bocah itu.

Tanpa sadar dia tersenyum membayangkan sosok bocah kecil yang menggemaskan itu.

"Apa ada sesuatu yang aku lewatkan?"pertanyaan Limario membuyarkan Jennie dari lamunannya.

"Honey?! Kapan kamu pulang? Maaf,aku tidak sadar kalau kamu sudah pulang"

Limario tersenyum"Tidak apa apa kok. Lagian aku juga baru pulang "sahutnya"Memangnya tadi kamu lagi mikirin apaan hurm?"

"Tidak mikirin apa apa si. Aku hanya senang bisa keluar sama teman teman aku soalnya sudah lama aku sama mereka tidak keluar bareng"sahut Jennie sedikit berbohong. Tidak tahu apa alasannya,Jennie tidak ingin menceritakan pertamuannya sama Rosie kepada suaminya itu.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu"ujar Limario

Jennie menatap Limario"Ngomong apa Hon?"

"Nanti malam aku harus berangkat ke Italy. Perusahan Papa disana ada masalah jadi aku harus menyelesaikan masalah itu dengan segera"

Raut wajah Jennie kelihatan sendu"Jadi kamu akan tinggalin aku?"

"Aku perginya tidak lama kok. Aku akan berusaha pulang dengan segera. Aku juga tidak sanggup si lama lama berjauhan dari kamu"

"Kamu tidak akan macam macam disana bukan?"

Terdengarlah kekehan dari Limario"Ahaha,astaga sayang. Kamu tidak percaya sama aku hurm?"

Jennie mempoutkan bibirnya"Aku percaya sama kamu kok. Aku hanya takut kamu berpaling dari aku soalnya aku masih belum bisa memberi keturunan buat kamu"

"Hey,dengarin aku"Limario menangkup pipi gembul sang istri"Mungkin sekarang belum rezeki buat kita. Jangan merasa sedih ya. Aku akan terus disamping kamu jadi kamu jangan pernah berpikir kalau aku akan berpaling dari kamu"

Jennie tersenyum palsu"Aku bahkan tidak yakin kamu akan terus bersama aku kalau kamu tahu masa lalu aku" batinnya miris.












*

"Susunya sudah diminum?"tanya Sean

"Sudah"sahut Rosie

"Giginya sudah disikat?"tanya Sean lagi

"Sudah Daddy"sahut Rosie

"Goodgirl"Sean membenarkan selimut bergambar tupai yang dipakai oleh anaknya itu"Sekarang bobo ya"

"Aku belum mengantuk Dad"rengek Rosie

Sean tersenyum dan ikut membaringkan dirinya disamping Rosie"Apa perlu Daddy membacakan buku cerita? Mau cerita princess?"

Rosie menggeleng"Kali ini biarin aku yang bercerita sama Daddy"

"Ohya? Memangnya apa cerita kamu hurm?"

"Aku mau cerita soal Mommy. Tadi aku ketemu Mommy di mall"

Deg

Raut wajah Sean sontak menegang. Bohong kalau dia bilang dia sudah melupakan sosok wanita yang masih mengisi hatinya itu.

"Daddy?"Rosie membuyarkan lamunan Sean.

"A-ah,iya sayang?"

"Mommy cantik ya. Pipi Mommy gembul seperti pipi aku,kekeke"Rosie terkekeh lucu

Sean tersenyum"Iya, pipi kalian memang gembul. Sama sama gemesin"Sean membayangkan Jennie yang tersenyum sehingga menampilkan gummy smilenya.

"Dulu Daddy bilang kalau Mommy kerja diluar kota tapi kenapa tadi aku ketemu sama Mommy? Kalau Mommy sudah kembali,kenapa Mommy tidak tinggal sama kita Dad?"

Lidah Sean seakan kelu. Dia masih memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan anaknya itu.

"Mungkin Mommy masih punya banyak kerja makanya Mommy tidak bisa tinggal sama kita"sahut Sean

"Terus tadi Mommy juga bilang kalau aku salah orang. Dia bilang dia bukan Mommy aku"lanjut Rosie lagi.

"Mommy pasti mau bercanda sama kamu saja kok. Tidak mungkin Mommy lupa sama kamu"sahut Sean yang kembali berbohong.

Rosie yang memang dasarnya polos itu akhirnya mengangguk paham"Kalau bisa,aku mau tinggal sama Mommy juga"

"Rosie anak yang baik bukan?"Rosie mengangguk"Jadi Rosie harus mengerti kalau Mommy itu sibuk. Suatu hari nanti,Rosie pasti bisa tinggal bersama Mommy kok"lanjut Sean sedikit ragu sama kata katanya.

Dia mengelus kepala Rosie"Sekarang sudah saatnya kamu bobo"dielusnya kepala Rosie dan tidak butuh waktu yang lama,bocah itu akhirnya masuk kealam mimpi.

"Maafin Daddy karena berbohong sama kamu"bisik Sean mengecup dahi Rosie sekilas.

Dia bangkit membenarkan selimut Rosie dan berganjak keluar dari kamar Rosie. Sebelum itu dia sudah mematikan lampu kamar Rosie dan Rosie hanya tidur ditemani oleh lampu tidur yang ada diatas nakas.












Sean menghela nafasnya dengan kasar. Sekarang dia hanya duduk dibalkon kamarnya dengan ditemani oleh sebotol soju.

"J,i miss you"gumamnya.

Tanpa sadar mata Sean sudah berkaca kaca. Andai saja dia tidak melakukan perbuatan kejamnya itu dulu,dia mungkin masih bisa melihat senyuman wanita yang dia cintai itu.

Penyesalan dia juga sudah tidak berguna. Semuanya sudah terjadi dan sekarang Rosie yang menjadi korban keegoisannya.

"Rosie membutuhkan sosok Mommy. Tapi siapa yang cocok untuk menjadi Mommy Rosie? Apa Hyeri? Suzy? Atau Krystal?"gumamnya.








  Tekan
   👇

Rumit✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang