Dua minggu kemudian,
Itu adalah malam yang pekat dengan langit teduh tanpa bintang.
Zeean Vllouren duduk dalam kegelapan ruang kerja berdebu, tungkai berotot keras ditumpukan, anggun dan berkelas. Meski remang-remang, siluet hitamnya menjelaskan seorang pria menjepit sebatang rokok diantara jari-jemari. Pada tembok bersih yang tersorot cahaya bulan, menampilkan bayangannya yang dikerubungi sisa-sisa pembakaran benda mengandung tar.
Tubuh atletis dengan pahatan wajah sempurna, serta kecerdasan dan aura tiada tanding menjadi kecemburuan mahkluk hidup. Fitur-fitur halus dan dingin bersatu seperti air dan minyak, tidak dapat larut namun masih berada pada satu wadah. Rambut hitam mengkilapnya rapih, tidak terlalu kelimis. Surai lembut dipadukan wajah aristocrat serta obsidian gelap yang menenggelamkan. Alis hitam terukir tanpa kesalahan, bibir tebal seksi membuat siapapun kecanduan. Hidung mancungny seolah dibentuk hati-hati oleh sang pencipta.
Kata "Tampan" tidak cukup untuknya.
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Namun, manusia yang sempurna dalam segala bidang hanya dikhususkan untuk Zeean Vllouren.
Meski dunia melihat perubahan dalam dirinya, hanya Zeean yang mengetahui bahwa selama tahun-tahun penuh penyiksaan itu, tidak ada satupun dalam dirinya yang berubah, kecuali fisik dan pengalaman. Zeean Vllouren tetap Zan Alyaz, bocah yang tersulut dendam hingga melakukan segala cara untuk menduduki kursi orang lain. Kalau ada yang mengatakan dirinya kejam, maka itu benar. Sebab untuk membalas dendam kepada monster, kau harus menjadi monster.
Dia mengambil pengetahuan August Vllouren dengan brutal, ilmu itu ibarat kan air dan dia selalu merasa dehidrasi. Bahkan sekarang, rasa haus itu masih ada, tetap ada sampai tujuannya tercapai. Mempelajari banyak hal, dan Zeean tidak pernah puas sedikitpun. Terkadang, pemikiran untuk mengalahkan August Vllouren menggoda. Tetapi sekarang, tidak lagi.
Sembilan belas tahun, bukan massa yang singkat untuk bisa memiliki kekuasaan ini. Selama era itu, terasa sulit dan suram. Jauh dari alam bawah sadarnya, atau sebenarnya Zeean mencoba mengubur ingatan itu sedalam mungkin mengenai gadis polos yang menganggu hari-hari belajarnya, dia adalah Anatasa Zorka atau yang dikenal sebagai Anna.
Sejak kapan itu dimulai? Dia tidak tahu. Namun yang jelas, sejak pertemuan mereka dipanti asuhan. Zeean terbiasa akan kehadiran gadis itu, setiap hari, lensanya selalu menangkap senyum dengan lesung pipit menyapa dan berceloteh ria. Lalu semakin hari mereka tumbuh menjadi remaja labil. August mendidik dengan keras, menjadikan kedua remaja itu sebagai biduk catur. Saling mengalahkan dan dikalahkan, selama proses itu, Zeean selalu menjadi pihak pemenang.
Kalau Anna diajarkan bertarung, maka Zeean harus melampuinya. Jika Anna cerdas dibeberapa bidang, maka Zeean harus lebih piawai dari Anna.
Pokoknya, Anna adalah patokan Zeean dalam segala hal. August sengaja memberikan pelajaran tidak manusiawi untuk Anna, sementara Zeean harus berupaya dulu untuk menginjak-injak Anna.
Anna disebut paling hebat, tetapi, Zeean lebih hebat dari Anna. Itu adalah prinsip yang telah ditanam oleh August Vllouren.
Andai Zeean telak dari Anna, maka hukuman mengerikan akan mengancamnya. Maka, Zeean tidak akan memberikan kesempatan kepada Anna untuk mendahuluinya. Tidak peduli apakah gadis itu harus terbunuh, dia harus mengalahkannya.
Anna yang malang, pikir Zeean. rasa kasihan itu tidak sebanding dengan ambisinya, jadi, dia membuang muka dan melempar perasaan itu ketempat paling jauh.
Kematian August merupakan berkah, dalam sekejap, kewenangan menjadi senjata Zeean untuk melakukan apapun, termasuk memenuhi obsesinya. Rencana yang disusun selama bertahun-tahun akhirnya dijalankan. Apakah berdosa atau tidak, itu menjadi urusan Zeean bersama Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Failed Plan
Mystery / ThrillerZan Alyaz tumbuh dengan kebencian yang mengakar, merambat menjadi dendam tak berkesudahan. Kematian kedua orang tuanya akan membawa dia pada dunia gelap dimana membunuh sangatlah lumrah. Dia harus mempelajari banyak hal, untuk membalas kematian ay...