Di dunia ini, ada seseorang yang diberikan keberuntungan dalam hal keluarga, pertemanan dan kekasih. Namun sialnya, Anna bukanlah salah satu dari mereka. Ketika dirinya membutuhkan seseorang untuk mengusap pundaknya, dia tidak menemukan siapapun untuk dihubungi. Satu-satunya yang berani dia temui hanyalah Don Luis, bekas tangan kanannya August Vllouren.
"Aku tahu ini semua akan terjadi." ucap Don, sambil menikmati pemandangan belakang rumahnya yang dihinggapi senja. Disisi kirinya, terdapat Anna yang melakukan hal sama. Sudah beberapa hari ini, dia menginap ditempat persembunyian pria tua itu. tidak disangka, mantan anggota mafia paling disegani kini telah menyandang status sebagai Koki di restoran biasa, demi menadapatkan kedamaian, mengorbankan otot-ototnya hanya untuk lemak besar diperut.
"Aku telah lelah, aku juga akan mencari kedamaian, seperti yang kau putuskan," Anna merespon.
Don Luis tersenyum tipis, seolah mendengar seorang bocah yang berjanji tidak akan makan cokelat, tetapi keesokan harinya, anak itu kembali dengan gigi hitam penuh gumpalan manis. ucapan Anna sungguh tidak bisa dipercaya, mengingat wanita itu telah setia berdiri disamping Zeean Vllouren selama belasan tahun.
"Kedamaian? Kau pikir mudah untuk mendapatkan hal ini?" Don menatap Anna ambigu.
Anna mengangguk, "mungkin aku harus membunuh kepala Muggles untuk mendapatkan itu. seperti yang pernah kau lakukan dahulu."
Kalimat Anna mengingatkan Don kepada serangkaian pristiwa yang merenggut August Vllouren, bos sekaligus teman yang pernah dia miliki. Namun karena ambisinya untuk keluar dari Muggles, dia rela membunuh pria itu dengan zat kalium klorida dosis tinggi, dimana cairan itu mampu memberikan efek serangan jantung tanpa jejak. Tentu atas perintah Zeean Vllouren, dengan imbalan kebebasan.
Dia tergoda, untuk kabur dari organisasi itu, beberapa harus meregang nyawa. Sebab menurut August, kebebasan serupa dengan kematian. Don tidak ingin mati, dia ingin menghirup udara segar dimana didalamnya tidak ada pergulatan dan aksi tembakan. Tanpa penuh pertimbangan, dia akhirnya menyetujui kesepakatan.
Beralih dari nostalgianya, Don bingung mengapa Anna mengetahui kesepakatannya dengan Zeean Vllouren."Sejak kapan kau mengetahuinya?"
"Sejak aku melihat bekas jarum suntik berisi cairan yang tidak asing berada di tempat pembuangan sampah kamar August," jawab Anna, datar. "Kau pasti lupa membuangnya ke tempat aman," Dia tentu hapal dengan bau cairan itu, karena itu adalah salah satu senjata yang dia gunakan untuk membunuh para wanita yang mencoba mendekati Zeean Vllouren.
"Ketenangan itu sangat mahal," Don menghela nafas."Pikirkanlah sekali lagi, apa kau yakin ingin mencari kedamaian, atau hanya ingin kabur dari masalahmu?"
Keheningan menyambut, Anna tertegun. Mungkin pertanyaan kedua Don ada benarnya. Dia adalah seorang pengecut, memutuskan untuk menutup mata atas tindakan Zeean yang memiliki maksud lain. Anna sangat mengenal Zeean, bagaimana mungkin dia masih berpikir bahwa yang dilakukan pria itu sangat alami? Jelas sekali, ada sesuatu yang telah disembunyikan.
"Rasanya, aku ingin mati," suaranya pelan dan menggigil.
Anna sangat trauma dengan kematian, sebab Renata Zorka hampir mengirimnya kesana. Karena itulah dia takut juga dengan rencana Zeean yang mungkin berkaitan dengan ibunya.
Tetapi kali ini, dia benar-benar ingin mati, bahkan jika ada seseorang yang ingin membuhnya, dia siap merentangkan tangan untuk menyambut neraka.
"Kau tidak ingin mati, kau hanya ingin menyudahi penderitaanmu," Don Luis memandang Anna dengan arti, dia mengambil sesuatu disaku jaketnya.
"Selidiki lagi, kau akan tahu fakta sebenarnya." Don menyodorkan Flashdisk dengan kapasitas enam puluh empat gigabyte, sebuah penyimpanan data yang selama ini dia dan August rahasiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Failed Plan
Mystery / ThrillerZan Alyaz tumbuh dengan kebencian yang mengakar, merambat menjadi dendam tak berkesudahan. Kematian kedua orang tuanya akan membawa dia pada dunia gelap dimana membunuh sangatlah lumrah. Dia harus mempelajari banyak hal, untuk membalas kematian ay...