Perubahan

45 5 0
                                    


Manusia rentan dengan perubahan. Jika saat ini dia mencintaimu, mungkin esok dia akan berdalih membencimu.

Begitupun sebaliknya.

Zeean agak terketuk, Dia selalu mengingat tatapan ketidakberdayaan Anna, yang dilingkari oleh kekecewaan. Mungkin ini hanyalah rasa bersalah karena telah menyakiti seseorang yang selama ini mencintaimu, dia berusaha mensugesti. Tetapi terkesan membohongi dirinya sendiri.

Balas dendam? Zeean hidup untuk mencapai hal itu, melepaskan segala perasaaan menusiawi. Wajar saja apabila dia terlalu bodoh memahami perasaannya sendiri, namun pandai memainkan perasaan orang lain, sebab dia berpikir tiada yang lebih menderita daripada dirinya di dunia ini. keegoisan ini yang membuat segala rencananya sempurna. Namun, tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, pada akhirnya, keputusan Anna untuk lari darinya sungguh diluar nalar.

hingga saat ini, dia percaya Anna sangat amat mencintainya, sampai hari itu tiba. Kenyataan merenggutnya, Anna benar-benar menghilang usai dibawa ke rumah sakit, bahkan belum tepat satu hari menginap disana.

tidak, sekarang dia benar-benar pergi tanpa berpikir dua kali untuk menoleh. Itu terbukti dengan pencarian cecunguknya yang tidak membuahkan hasil selama dua minggu. Zeean mengenalnya, sewaktu-watu saat kondisi Anna kacau, wanita itu akan mengilang selama beberapa hari, lalu kembali saat dirinya telah menemukan solusi.

Tetapi Bagaimana dengan saat ini? permasalahan mereka terasa ambigu, yang ada hanyalah titik kegelapan.

Setelah empat belas hari, dia linglung, terkadang melamun hingga melupakan waktu. Raganya berada disisi ranjang rumah sakit yang ditempati ole Lisa Rich, tetapi jiwanya terbang tanpa arah. Kondisi lisa masih sama, wanita itu tidak terlalu parah, namun tetap meminta untuk dirawat. Lagipula, tempat mana lagi yang bisa dia singgahi saat ini ketika rumah kekasihnya menjadi titik traumanya. Sementara dia tidak berani menginjakkan kakinya di rumah orang tuanya.

“Aku ingin stroberi,”Lisa memanyunkan bibirnya, menggemaskan.

Tanpa banyak kata, Zeean berhenti mengupas apel dan menaruhnya kembali di keranjang, lalu mengambil satu buah stroberi ditempat yang sama. Memberikan suapan dengan lembut.

“Tidurku tidak nyenyak,” Banyak sekali yang mengahantui isi pikirannya. Dulu da sangat realistis, bertemu dengan Zeean mengubah pandangannya dan dia mulau terhanyut oleh cinta yang manis. terkadang dia merindukan kehidupannya yang membosankan, namun kehilangan Zeean Vllouren tentu bukanlah keinginannya. Mengapa dunia tidak adil?

“Bisakah kau menemaniku malam ini?”

Zeean tidak merespon, sejak kejadian aksi tembak-menembak, pria itu menjadi sedikit kaku dan dingin.

“Aku selalu bermimpi buruk, ini semua karena isterimu,” Lisa terus saja berbicara, dan ucapan ini mengganggu Zeean. perubahan suasana hatinya tertangkap, dan Lisa merasa jengkel.

“Jangan katakan, kalau kau mau mencari wanita jalang itu!”

“Hentikan,” Zeean menginterupsi pelan, suaranya sangt tipis.

Udara terasa beku dan pengap, membuat Lisa tergagap. Dia merasa tersudut oleh pria ini. Selama menjalin hubungan, Zeean memang seperti menyimpan sesuatu, sejujurnya dia tidak benar-benar mengenalnya. Mereka sangat dekat, bahkan pernah berbagi ranjang, tetapi ada satu massa dimana Zeean seola menciptakan batasan-batasan tertentu.

“Kenapa kau sangat marah?”

Tertegun, Zeean memalingkan muka. Pertanyaan itu sederhana, hanya saja, berapa banyakpun alasan yang menemoel diujung lidahnya, dia tetap tak mampu menyuarakan apapun. Sulit menjelaskan hatinya, hilangnya rasionalitas, membuar emosinya terkupas.

“Apa kau masih mencintai isterimu?”

Andai kata dia menjawab ‘tidak’, maka keributan ini berakhir. Tetapi Lisa menemukan keraguan Zeean. antara ya atau tidak, pria itu lebih memilih mengatakan hal lain. Jawaban mengggantung yang memperumit keadaan.

“Berhenti berpikir negative.”

Zean bangkit, kemudian menyelimuti Lisa, raut wajahnya sedikit melunak. “Istirahatlah, ada hal yang harus kulakukan. Aku akan mengabarimu.”

Lisa buru-buru menggeggam pergelangan tangan Zeean, rasa takut mengalir dalam darahnya, matanya bisa menjelaskan.

“Jangan tinggalkan aku,” rintihnya, air kesedihan menyeruak.
Zeean melihat jari lentik yang melingkari lengannya, dan merasa puas sesaat. Ini adalah langkah selanjutnya, dia tidak sabar menanti kabar kematian Lisa Rich. Cintanya akan menjad pisau bermata dua yang akan menembus jantungnya.
Dengan sangat hati-hati, dia melepaskan genggaman itu. tersenyum cerah, mengangguk seperti meyakinkan. Meninggalkannnya sendirian ditengah ketidakpastian.

Jengah dengan kisah cinta mereka,  tiga bulan kemudian, kembali ke dunia luar yang penuh dengan perbincangan, Luviar kini menjadi sorotan public karena kasus-kasusnya yang merugikan banyak pihak, serta sisi negative dibalik gedung besar, saat ini perusahaan besar itu lagi-lagi menjadi bahan enak untuk didiskusikan.

Pil Luviar hampir menguasai benua Amerika bahkan Asia tenggara. Sebuah keajaiban yang patut dibanggakan. Harga obat mujarab untuk kelangsingan itu terjangkau, dalam kurun waktu yang singkat perusahaan mendapat milyaran keuntungan.

Tidak peduli seberat apapun konflik perusahaan tersebut, jikalau memiliki produk menakjubkan dan bermanfaa, tentunya berita negative itu dikesampingkan dengan sendiriny. Ayolah, bisnis adalah bisnis. Negara pasti juga mendapatkan keuntungan dari perputaran antara pengusaha dan konsumen.

Ditengah kesuksesan pil Luviar, Billy Rich tertawa puas.

Namun, tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk tawa Billy Rich yang telah berubah tegang, mendengar kalimat di balik koneksi teleponnya.

“Kami dari Departemen Kepolisian Metropolitan Distrik Columbia,"

“Putri anda yang bernama Lisa Rich Diduga telah melakukan percobaan bunuh diri, lalu dikirim menuju Pusat Medis Universitas Washington.”

TBC

Zeean Bilek : cemas kau dek?

Nyicil2...

Failed PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang