Dr-Next (Macau) Jatuh #2

766 57 4
                                    

Aku menarik secangkir kopi di hadapan Bodyguard tinggi ini, yang sudah berani mengabaikanku.
"Kenapa tidak membalas pesanku?" tanyaku tanpa basa basi.

"Tuan Macau" dia berdiri memberi salam.

"Duduk saja"
Dia kembali duduk.

"Dimana hp mu?"

"Kami dilarang menggunakan hp saat bekerja"

"Kamu tidak punya jam istirahat?"

"..."

"Semakin kamu menghindariku, semakin aku mengejarmu."

Aku menginginkan orang ini.
Jangan tanya apa alasannya?
Aku juga tidak tahu.
Aku hanya ingin.

Aku sudah tidak tahan dengan kondisi pikiran gelisah hampir dua minggu.
Aku memikirkan dia hampir setiap hari.

Aku mengirim pesan, bertanya kabar tapi tidak dibalas.
Aku telepon tidak diangkat.

Berani sekali dia mengabaikanku. Setelah aku menemaninya saat dia sedang patah hati.

Aku tidak suka menderita sendirian. Kalau dia tidak suka diganggu, maka aku akan mengganggu.

Aku akan bisa terus mengganggu dia jika aku bisa berteman dengan Kak Tankhun. Masalahnya orang ini sulit diajak berteman. Apalagi dia memang membenciku.

Hari pertama aku mendekati Kak Tankhun, aku disiram air.

Hari kedua aku di lempar ke Kolam ikan.

Hari ketiga dilempar Vas, beruntung meleset kalau tidak, aku pasti masuk rumah sakit.

Aku paling sering disiram air,sudah seperti tanaman. Tinggal ditunggu beberapa bulan aku akan tumbuh subur dan berbunga.

Setiap aku dianiaya kak Tankhun, walaupun para Bodyguard nya berusaha mencegah, tapi aku selalu melihat senyum itu.
Dia bahagia melihat aku menderita.
Dia selalu terlihat bahagia berada disekitar Kak Tankhun dan teman-temannya.
Tapi senyumnya menghilang kalau aku mendekat.

"Haaaasiiinngg!! Hasiinngg!!"
Ok bagus aku flu.

Aku kedinginan sampai kepalaku pusing.

Rambutku masih basah, tapi aku sudah tak sanggup mengangkat kepalaku.

Aku duduk sendiri di ruang istirahat, aku lebih suka disini.

Meletakkan kepalaku yang tertutup handuk di atas meja. Menggunakan tanganku sebagai bantal.

Ada yang menyentuh kepalaku.
Itu pasti Chay, tapi aku tidak sanggup mengangkat kepalaku.
"Chay, kepalaku pusing"

Oh baiknya chay, dia membantu mengeringkan rambutku.
Dia mengusap rambutku dengan handuk.
"makasih Chay" aku masih diposisi yang sama.
Aku tertidur.

Aku mengangkat kepalaku tegak, didepan ku ada segelas air dan paracetamol.
Chay adalah sahabat baruku tersayang. Dia perhatian sekali.

"Hei Macau!" Chay masuk dengan menggunakan seragam sekolah.

"Lho kamu darimana?" kenapa dia pakai seragam.

"Dari sekolah, aku barusan pulang. Aku udah bilang kan aku pulang sore"

Chay baru pulang.

"Terus tadi siapa ?" gumamku.

"Tadi apa?"

"Nggak pa-pa"
Tadi siapa? Aku mimpi? Tapi air dan obat ini.

"Ya udah.. Ayo kekamar" Chay mengajakku ke kamarnya.


TREAD (Macau , Pol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang