jauh

242 48 6
                                    

"Dahyun tunggu!" sebuah pegangan pada pergelangan Dahyun membuatnya berhenti dikoridor yang sepi itu.

"ada apa sunbae?" ujar Dahyun dengan wajah yang nampak datar membuat dahi Sana mengkerut bingung.

"apa aku melakukan kesalahan? ada apa sebenarnya denganmu, Kim Dahyun? Bukankah terakhir kali hubungan kita baik-baik saja?" Dahyun tersenyum sinis.

"Ya.. hubungan kita memang baik, lalu ada apa sunbae?" Jawabnya santai dan terkesan remeh. Perubahan sikap Dahyun yang seperti ini jelas menambah pikiran bagi Sana.

"Tidak! kau sebelumnya tidak begin-"

"lalu bagaimana sikapku seharusnya padamu sunbae?" Sana menatap Dahyun dengan lamat. Tatapan yang lemah namun terasa kuat. Dahyun bahkan tidak tahu arti dari tatapan itu.

"Dahyun-ah.. berhentilah memanggilku seperti itu.." lirih Sana

"Maaf tapi aku tidak ingin bersikap tidak sopan kepada orang yang lebih tua terlebih kepada sun-

"Dahyun!" Pandangan menatap kearah bawah. "Jika kau memanggilku seperti itu sekali lagi! Jangan harap kau akan bertemu denganku lagi dan kuharap kau kembali kemeja makan karena teman teman kita masih menunggu" Lanjut Sana kemudian langsung pergi dari sana.

Dahyun frustasi dengan apa yang baru saja terjadi. Ia mengepalkan tangannya kemudian meninju tembok putih itu dengan kepalan tangannya hingga meninggalkan bekas merah bersamar disitu.

Rasa kesal benar benar menggerogotinya.

Apa ia salah menanyakan hal itu pada Sana? Bahkan Sana terlihat tidak berniat untuk menjawabnya! Apa maumu sebenarnya Minatozaki Sana! Apa perasaanku ini seperti lelucon bagimu?

Dahyun tersenyum miris.

apa ini yang dinamakan dengan kekalahan sebelum pertempuran dimulai?

ck, menyebalkan!

Dengan lesu Dahyun kembali dan duduk bersama.

"kamu nggak papa kan hyun? kata Sana tadi kamu agak pusing ya?" tanya Nayeon.

"iya aku emang semalam tidur agak telat sunbae" senyum tipis Dahyun tujukkan yang dibalas anggukkan oleh Nayeon.

Suram, itu yang bisa terlihat diwajah cantik Dahyun. berulang kali ia mencoba memaksakan ekspresinya namun tidak berhasil.

ia terlanjur larut dalam percakapan mereka tadi sembari menghela nafas berkali-kali.

apa sebaiknya dirinya menjauhi Sana?

mungkin itu yang terbaik.

"Dahyun.."

ya sepertinya memang ia harus menjaga jarak dengan Sana.

"Hyun.."

tapi apa aku bis-

"Yak Kim Dahyun!" bentakkan Chaeyoung jelas membuat Dahyun terkejut.

"e-eoh.. apa kau memanggilku?" Semua orang dimeja tersebut menatap Dahyun.

"ya. kami memanggilmu berkali kali tapi kau terus saja melamun. Apa kau ada masalah? kau tau kau bisa membaginya dengank-

"nee.. terima kasih Tzuyu" potong Dahyun lalu bergegas pergi dari sana meninggalkan tanda tanya kepada mereka.

"apa Dahyun sakit separah itu? Sepertinya sakitnya benar benar mempengaruhi moodnya." anggukan diberikan semua orang menanggapi gadis ostrich itu.

"sebaiknya kita pergi" ujar Sana dan pergi mendahului yang lain.












"hey! kau baik-baik saja?"

"menjauhlah Son, aku lagi tak ingin berdebat" kepala menunduk memilih berada diantara kedua lengannya yang tersilang.

"Hah~ aku mengerti kalau kau sedang marah, tapi aku tidak bersangkutan dengan apapun yang membuatmu kesal jadi berhentilah melampiaskan amarahmu padaku. Aku hanya berniat membantu..okay?" Chaeyoung mengelus surai Dahyun.

"kau bisa ceritakan apapun padaku. apapun Dahyun.. karna aku akan selalu siap untuk mendengar ceritamu" Dahyun tersenyum haru.

"terima kasih.. tapi ini beneran bukan apa-apa"

"baiklah.. btw pulang sekolah aku ingin kerumahmu ya hehe"

"kkeurae!"







"yakk kau mau menarikku kemana?! katanya kau mau pulang kerumahku~" Rengek Dahyun.

"diamlah Kim! aku sudah memberitahu eomma kalau aku akan membawamu jalan-jalan" ujar Chaeyoung yang masih serius dengan langkahnya.

"t-tap-

"tidak ada tapi tapi! kau akan ikut denganku mau atau tidak"

Dengan begitu tibalah mereka didepan pintu kaca yang nampak lumayan megah dan besar.

Mereka berjalan lebih tepatnya dengan Chaeyoung yang menarik kemeja hitam polos Dahyun untuk mencegahnya dari percobaan melarikan diri.

Mereka masuk kedalam kemudian menemui seseorang.

"Chaeyoung-ah kau sudah datang?" ujarnya.

"S-Sunbae?!" Dahyun membelalakkan matanya terkejut.

"oh annyeong Dahyun-ah.. kudengar kondisimu lagi sedang tidak baik jadi aku dan Chaeyoung berencana untuk memanggilmu kemari" ujarnya sembari meneguk setengah gelas bir yang berada ditangannya.

Mata Dahyun berkeliling melihat keseluruh isi ruangan tersebut yang terdapat beberapa meja biliard dan ada juga meja barista yang memanjang dipojok ruangan.

Dahyun mengerutkan dahi.

"aigoo.. aku tau kita tidak terlalu dekat untuk itu aku mengajakmu agar kita bisa lebih dekat lagi" ucap orang itu.

"kau menyebalkan Jeongyeon sunbae" Dahyun menatap.

"yaya aku akan mengalah untuk gadis kecil sepertimu tapi untuk sekarang-

"AYO KITA BERMAIN!" sambung Chaeyoung.

dan begitulah bagaimana mereka menghabiskan 2 jam mereka.

Beruntung disana ada susu coklat dan susu strawberry jadi kedua bocil itu tidak perlu meminum minuman keras.

dengan langkah gontai mereka menuruni lift mall.

ya.. ruangan tadi berada dilantai paling atas dimall ini jadi tidak diherankan mereka memiliki lift.

"aku tidak menyangka Jeongyeon sunbae memiliki ruangan seperti itu dis-"

tingg

ucapan Dahyun terhenti diikuti langkahnya yang akan keluar.

Kesal. itu yang bisa Dahyun rasakan saat itu.

baru saja ia membunuh mood jeleknya dan kini dengan tidak beruntungnya ia harus kembali dengan mood jeleknya lagi.

"eohh Tzuyu-ah, Sana sunbae.. kalian ingin kemana" ujar Chaeyoung ditengah kediaman.

"a- kami tadi bertemu dan aku mengajak Sana sunbae untuk nonton bersama" jelas Tzuyu diselingi dengan senyum manisnya.

sangat jelas kedua gadis yang sedari tadi diam saling menatap tak dapat mengeluarkan sepatah kata apapun.

disatu sisi gadis itu kesal namun hanya bisa berpikir positif mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi.

"ohh begitu.."

"Chaeyoung kurasa kita harus pergi. aku tidak ingin membuat eomma khawatir" dengan wajah datar dan nada yang terkesan angkuh, Dahyun berjalan melangkah keluar tanpa menunggu.

"e-eoh baiklah.. kalau begitu kami pamit dulu sunbae, Tzuyu"

meski sudah berlalu mata tak pernah lepas menatap punggung itu.

"hah~"

"apa kau baik-baik saja Sana?"

"hmm.."








ga lama amat kan upnya😚😚
tenang aja kok ku akan usahain ga akan ngeghosting lagi😭😭

btw jangan lupa votenya yaw😉

Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang