"Oh ya? Kau juga membuatku semakin tertarik Sana-ssi.. ah ani Sana sunbae-nim." Dahyun sedikit mendorong tubuh Sana yang tadi benar benar terlalu dekat dengannya. "Jadi apa yang harus kulakukan diruanganmu, sunbae?" Tambahnya.
"Minumlah dulu ini Dahyun-ah kau terlihat kelelahan" Dahyun mengambil botol minum yang diulurkan Sana dan meminumnya.
"Karna kau sudah melanggar peraturan sekolah maka kali ini hanya mereka yang menghukummu, tapi jika kau melakukannya lagi maka bersiap-siaplah untuk dihukum olehku" ujar Sana menyunggingkan senyumnya.
"A begitu~ aku menantinya" Dahyun berjalan keluar kemudian menutup pintu kasar.
Tidak mungkin itu dia,
Apa dia melupakanku?"Yakk Dahyun-ah darimana saja kau" ujar Chaeyoung dengan polos. Dahyun dari jauh menatapnya dengan tajam.
"Ini karenamu ! Kalau saja kau tidak mengajakku untuk bermain game bodoh itu semalaman, aku tidak akan dihukum dan menemui manusia menyebalkan itu !" Dahyun hanya mendengus kesal.
"Hehe mian... aku lupa ternyata kalau besok kita skolah, lagipula kau juga sudah disini artinya masalah beres kan?"
"Pala bapak kao"
Dahyun kemudian pergi meninggalkan Chaeyoung sedangkan Chaeyoung berusaha untuk mengejarnya dan menenangkan hati sepupunya itu.
"Ehm jogiyo" Panggilan seseorang lantas mengalihkan penglihatan kedua sepupu itu.
"Nee? Apa ada yang bisa kami bantu?" Tanya Chaeyoung
"A~ begini, tempat disini semuanya sudah penuh. Aku hanya ingin bertanya, apa aku bisa duduk disini?" Chaeyoung hanya tersenyum manis.
"Nee, kkeurae ! Ngomong-ngomong namaku Chaeyoung dan ini sepupuku Dahyun" Chaeyoung mengulurkan tangannya kemudian menyenggol Dahyun karena ia sedari tadi mengkhayal entah dimana pikirannya.
"Ah nee, annyeong Kim Dahyun"
"Nee, Tzuyu"
Dahyun lantas tengah memikirkan wajah familiar didepannya ini.
"Apa kita pernah bertemu?" Bertanya pada orang tersebut.
"Yaiyalah bodoh, dia itu teman sekelas kita." Balas Chaeyoung.
Dahyun mengerutkan dahinya. Ia memang baru tahu Tzuyu adalah teman sekelasnya namun sepertinya itu tidak penting, karena ia benar benar pernah melihatnya disuatu tempat.
Yang menarik perhatiannya, yang membuatnya familiar.
Setelah berpikir keras akhirnya Dahyun mengingatnya.
"Ah majja ! Kau bukannya-
Belum sempat Dahyun melanjutkannya bel masuk sudah berbunyi.
"Aigoo ayo masuk, padahal tadi aku merasa baru memakan makananku kok udah masuk sih"
"Kalian mendengarnya belum? Katanya Sana sunbae akan mengajar di kelas kita berhubung Ssaem seok hoon tidak masuk" ujar seorang murid yang tentu menarik perhatian Dahyun.
"Memangnya seorang murid bisa mengajar murid?" Mereka semua mengangguk.
"Yang benar saja, skolah macam apa ini" Dahyun melempar pandangannya kearah lain.
"Sebenarnya ketua Yoo bisa mengurus mencarikan guru lain, namun sepertinya Sana sunbae memang ahlinya"
Dahyun menghembuskan nafasnya kasar.
Yang benar saja. Masa ia harus terus melihat seniornya itu lagi?
Begini, Dahyun memang menyukai Minatozaki Sana namun ia meragukan rasa itu. Apa yang harus dia buat? Dia tidak mungkin menyukai seseorang terlalu cepat dan terlebih ia suka mempermainkan perasaan orang lain.
Itu tidak mungkin.
"Selamat siang semuanya, seperti yang kalian tahu, sore ini saya akan menggantikan Ssaem seok hoon untuk perlajaran seni kita hari ini. Mohon kerja samannya"
"Nee~!"
Semuanya antusias menjawabnya.
"Dahyun-ssi..
Sana terus memerhatikan Dahyun yang sedari tadi hanya melihat keluar jendela.
"Kim Dahyun" panggilan kedua Sana mengharuskan Chaeyoung lagi lagi menyenggol sepupunya tersebut agar ia tersadar.
Dahyun yang kaget langsung menajamkan matanya kearah Chaeyoung.
"Kim Dahyun, sepertinya kamu kurang sehat hari ini. Apa kau ingin ke klinik?"
Dahyun menggeleng.
"Ani, sunbae. Tidak perlu. Aku hanya teralihkan perhatian saja"
Sana tersenyum miring.
"Setelah kelas, tolong temui saya diruangan osis"
Sana kembali melanjutkan kelasnya sementara Dahyun sedari tadi terus merasa gelisah.
Ia tidak tahu apa lagi yang ingin dilakukan si Minatozaki itu kepadanya.
"Chou Tzuyu tolong alihkan matamu kepapan, kau tidak bisa mengerti jika pandanganmu kearah lain" tegur Sana
Ternyata Tzuyu memang sekelas dengannya.
"Eo-eoh nee sunbae !"
Aaaaa~ sepertinya tadi aku salah mengira ternyata Tzuyu adalah yeoja yang berciuman dengan Sana kemarin.
Ya, aku mengingatnya.
Tapi apa Sana tidak merasa apapun setelah melakukan itu padanya? Ah mungkin bersikap profesional, ehh ani-ani Kim Dahyun tolong berhenti memikirkan hal hal yang berhubungan dengannya
Kelaspun selesai, dan seperti yang diperintahkan Dahyun mengikuti Sana untuk keruangannya.
Sana menutup dan mengunci pintunya sesaat setelah mereka berdua masuk.
"Jadi.. apa yang menarik perhatianmu Dahyun-ssi, sampai sampai kau terus memikirkannya?" Sana berjalan mengelilingi Dahyun yang hanya terdiam bak seorang bodyguard yang patuh dan mendengar.
Sana menarik kerah kemeja Dahyun.
"Apa ada yang lebih menarik selain dariku?" Dahyun hanya terdiam. "Kau tahu tak ada orang yang pernah menolakku. Aku pasti akan mendapatkan semua yang kuingini. Jika cara yang lembut tidak berhasil, maka aku akan mencoba sekali-kali dengan cara yang kasar"
Sana melepas kerah kemeja Dahyun kemudian tersenyum.
"Berbicara dengan orang yang diam begini sangat tidak enak. Kalau begitu kau boleh pergi, kita akan berjumpa lagi segera, Dahyunnie~" Sana mengecup pipi Dahyun. Setelah itu.
"Aku bisa gila !"
"Aigoo.. kau lama sekaliii. Aku jadi nggak bisa tidur nih" ujar Chaeyoung.
"Lagipula kenapa juga kau menungguku?"
Senyum tidak berdosa Chaeyoung tunjukkan.
"Hehehe aku mau menumpang denganmu""Aishh kebiasaan"
"Aaah majja !" Teriak Chaeyoung berhasil membuat Dahyun kaget sekejap.
"Yakk wae..waee?? Kau sedari tadi sungguh menggangguku. Son Chaeyoung-ssi" kesal Dahyun yang sedang menyupir
"Muehee as always, mian eohh. Aku tau kau adalah sepupu terbaik sepanjang masa yang sangat cantik dan penyabar sampai-sampai mau mengantarku untuk berbelanja. Benarkann"
"Mwoo sejak kapan aku mengatakan ingin menemanimu?! Lagipula memangnya kau mau kemana sebenarnya sih?" Dahyun menepi kemudian menatap tajam Chaeyoung.
"Anu, aku baru mengingat tadi eomma menyuruhku membeli strawberry segar"
"Ck kenapa baru bilang skarang" Dahyun berdecak sebal
Sementara Chaeyoung melihat lihat jenis kue tar yang dipajang di pusat pembelanjaan, Dahyun memilih untuk melihat-lihat jam tangan hingga matanya terpusat pada suatu pemandangan yang tidak asing.
Pemandangan dua orang pasangan pria dan wanita yang sedang berciuman.
"Sana?"
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/297201452-288-k561870.jpg)