matahari yang cerah datang, mengucapkan selamat tinggal pada bulan yang telah usai melakukan tugasnya.
nampak seorang gadis yang masih tertidur, menutup diri dengan selimut yang melilit tubuhnya.
merasa sedikit gangguan diarea matanya membuat gadis itu untuk mengguling-gulingkan tubuhnya sebelum sepenuhnya bangun dari sana.
melirik jam sebentar,
"padahal matahari sudah terang di jam begini, kok biasanya nggak kebangun sih" gumam dahyun,
sebelum ia mulai memantapkan langkahnya kebawah.
sedikit terheran karena tidak mendapati kedua orang tuanya itu.
"mereka kemana
"hyun punya masalah sama sana ya?" tanya eunsol di tengah aktifitas makan dahyun.
dahyun yang sedang mengunyah makanannya tiba-tiba terhenti.
"tidak kok" singkat dahyun lalu meletakkan peralatan makannya. "aku duluan ya kak" lanjutnya.
ingin eunsol protes namun apa daya dirinya yang tidak ingin menambah mood adiknya itu lebih jelek.
sudah hampir seminggu berlalu namun tak ada percakapan yang terjadi diantara sana dan dahyun.
sana yang sebenarnya sangat ingin mengajak dahyun untuk bicara namun dipendam karena takut dahyun akan semakin menghindarinya.
sudah semenjak itu juga hubungan dahyun dan jieun semakin dekat. bahkan ada berita burung yang tersebar kalau keduanya sudah resmi menjadi pasangan.
ya, itu hanya kabar burung.
namun berhasil membuat sosok sekertaris osis menjadi lebih kacau.
beberapa kali sana menerima banyak pesan dari beberapa 'kenalannya' yang menanyakan tentang keberadaan sana dan alasan sana sudah tidak pernah lagi mengajak untuk berjalan bersama.
diantarannya sebagian besar adalah pria namun tak sedikit juga wanita yang mencoba menghubungi sana.
oh ayolah.. sana memang menyandang gelar sebagai playgirl di sekolah mereka.
oke balik lagi ke cerita.
kali ini dahyun termenung manatapi makanannya yang mulai dingin tentunya ditemani oleh ketiga manusia dan siapa lagi kalau bukan chaeyoung, tzuyu dan satu member yang bertambah, jieun.
"hyun makanannya bakal salting loh kalo diliatin kayak gitu" lirih chaeyoung sembari mengunyah stroberi yang dia campuri dengan gula atau biasa negri ginseng sering menyebutnya tanghulu.
"belum lapar chaeng~"
"ck! terus buat apa kau pesan kalo nggak bakal dimakan. liat tuh orang-orang diluar sana, bahkan buat makan aja susa-
"iya-iya nggak usah ceramah" potong dahyun membuat jieun dan tzuyu hanya bisa mengulum senyum.
begitulah kedua sepupu ini, tiada hari tanpa pertengkaran.
dari kemarin sana tidak terlihat makan dikantin, mungkin saja dia sedang sibuk dengan pekerjaan osis. lagipula dahyun tidak peduli.
beberapa menit berlalu dan suara bell yang terdengar membuat semua orang yang berada disana berhamburan,
segera memasuki kelas mereka meninggalkan peralatan makan yang sudah bersih namun ada juga yang menyisahkan sebagian dari makanan mereka karena terlalu kenyang.
posisi dahyun yang memang sudah menyelesaikan makanannya menarik mengajak temannya untuk pergi sebelum mereka dihukum oleh guru hwang yang merupakan guru olahraga mereka.