"jadi.. kau sudah tahu bahwa kita akan dijodohkan?" sana mengangguk dengan mulut yang sibuk mengunyah.
"sejak kapan?"
"e-ehm semenjak kau akan masuk sekolah ini" mata dahyun sedikit membulat, mendengar tuturan sana.
"jadi kau sudah tau selama itu?! apa itu juga alasanmu mendekatiku?"
"hmm" jawab sana dengan deheman. dahyun terdiam.
"apa berpura-pura lupa ingatan juga bagian dari skenariomu?"
"tidak! aku tidak berbohong tentang hal itu. ayah dan ibuku hanya mengatakan kepadaku untuk mendekati gadis yang bernama kim dahyun karna dia adalah jodohku..
tapi aku benar-benar tidak ingat apa apa tentangmu- ani aku tidak ingat apa yang terjadi saat aku kecil" jelas sana.
dahyun benar bingung saat ini.
"kalau kau tidak percaya tidak apa apa, aku hanya mengatakan kebenarannya"
dahyun acuh, tatapannya menjadi datar.
"aku tidak peduli dengan apapun itu" ucapnya yang mengundang kesan dingin bagi sana.
dahyun yang posisinya sudah menghabiskan sarapannya mulai berdiam.
ia tidak mungkin langsung pergi begitu saja sementara sana masih memakan makanannya. itu tidak sopan, setidaknya dahyun masih tau dirilah.
"kau belum mau pergi?"
"kau ingin aku pergi?" tanya dahyun yang sudah mau berdiri.
"b-bukan begitu! maksudku, aku pikir kau tidak ingin berada dekat denganku" lirih sana.
"memangnya aku punya pilihan lain.. meski aku tak ingin, aku tetap harus mau" sana tertawa sinis mendengar ucapan dahyun.
apa se TAK ingin itukah dahyun padanya?
"aku sudah selesai. terima kasih sudah menghargai makanan buatan ibuku. dan maaf kalau aku terkesan memaksamu tadi" sana mulai merapihkan peralatan makan.
"tak masalah. tolong sampaikan pada ibu kalau aku sangat berterima kasih atas niat baiknya dan makanannya sangat enak. kalau begitu, aku permisi. kak sana"
dengan begitu, dahyun meninggalkan sana yang masih merapihkan alat makan.
hah~
sekarang masalahnya akan lebih susah lagi. bukan salah sana yang menginginkan perjodohan ini dan tentu saja bukan maunya dahyun.
keduanya bahkan tidak mengingat tentang janji yang mereka buat... tetapi sana sebenarnya menyukai hal itu.
meski dahyun mungkin sudah tidak menyukainya, setidaknya dia bisa memiliki dahyun. meski dahyun dipaksa.
salahkan dirinya yang mau egois sekali ini saja.
dan dahyun.. kenapa dia membohongi dirinya sendiri.
ya.. dari awal dia sangat menyukai perjodohan tersebut. tapi dia takut. dia takut nantinya ia hanya akan mencintai seorang diri tanpa mendapat balasan. dan bahkan lebih buruk lagi, sana meninggalkannya.
bayangan sana meninggalkannya saat mereka masih belia nampak jelas dalam ingatannya.
hal itu sangat menakutkan jika benar benar terjadi. untuk itu, dahyun ingin melihat kerja keras sana. ia ingin memastikan isi hati sana sebelum menerimanya.
seperti yang direncanakan, dahyun dan sahabatnya dengan cepat beranjak dari kelas itu kala bell berbunyi, pertanda jam sekolah sudah usai.
eh apa tadi author bilang bertiga? kalo begitu biar aku koreksi kalau sebenarnya mereka berjalan berempat.