Mentari benar-benar menyinari dunia, hal tersebut menyebabkan suhu bumi seketika naik drastis. Sehingga membuat semua orang siang ini meneduhkan diri menghidari panasnya sinar matahari yang menusuk kulit.
Seorang pria muda ini tengah mengelap keringanya yang bercucuran. Dua botol air meneral diteguknya dengan cepat dengan sekejap.
"Wah ini benar-benar sangat buruk" gumam pria manis itu sambil menatap botol kosong di tangannya.
"Mau minum lagi Minho?" Tanya seorang pria yang duduk di sampingnya. Pria manis itu terkekeh sambil meremas kedua botolnya.
"Aku mau buang sampah dulu" katanya lalu pergi dari sana mencari sebuah bak sampah.
Saat berjalan ke arah bak sampah, mata pria itu fokus pada kerumunan orang-orang itu. Mereka terdiri dari sepuluh orang pria yang satu angkatan dengan Minho.
"Kenapa mereka membuat ribut di depan kelas ku" kata pria itu kesal, karena Minho menjadi ketua kelas membuatnya harus menjaga kelas dengan baik.
"Ada apa ini?" Gumam Minho pada mereka. Seketika mereka menatap Minho dengan cepat.
"Hai manis! Kau tenang saja kami tidak melakukan apapun, hanya memberi anak jelek ini pelajaran" kata salah satu pria itu pada Minho. Si manis lalu mendekat dan memeriksa keadaan.
Minho tercengang saat melihat seorang pria tengah duduk di bawah sana dengan meringkuk ketakutan. Dia terlihat benar-benar sangat berantakan dan hanya pasrah saat mereka membulinya.
Melihat ketidakadilan itu membuat Minho menjadi geram dan langsung mendorong mereka semua.
"Kalian jangan membuat keributan di depan kelas ku" kata Minho berdiri di depan pria itu. Mereka lalu memegang bahu Minho dan memberikan senyuman licik.
"Baiklah anak manis" katanya sambil mencoba menggoda Minho lalu pergi dari sana. Sebenarnya Minho agak takut, dia sendirian mereka berbanyak entah apa yang akan terjadi jika mereka melakukan hal buruk padanya.
"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Minho sambil menjongkok di depan pria itu. Pria dengan rambut ikal hitam itu mengangguk dengan cepat dengan tubuh bergetar. Sebelumnya Minho tak pernah sekalipun melihat siswa ini, tapi mungkin saja dia dari kelas lain yang jelas bukan teman sekelasnya.
"Terima kasih" jawabnya dengan nada lemas sambil menunduk. Minho melihat sebuah kacamata yang sudah koyak di samping sepatunya.
"Ini punya mu ya?" Tanya Minho sambil memberikannya. Pria itu mengangguk lalu mengambilnya dengan cepat.
"Ayo aku bantu!" Kata Minho sambil bangun dan mencoba membantu pria itu bangun. Tapi karena pria itu agak berisi membuat Minho kesusahan.
"Minho apa yang kau lakukan dengan si gendut?" Suara itu menguat Minho menoleh. Rupanya itu adalah Hyunjin teman sekelas Minho.
"Gendut, gendut kalau bicara dengan benar ya. Dia pasti punya nama" kata Minho kesal dengan mulut pria itu. Hyunjin terlihat memutar bola matanya lalu berjalan mendekat.
"Memang fakta kan kalau dia gendut?" Kata Hyunjin sambil tertawa. Minho melihat ke arah pria di depannya itu, dia benar-benar menunduk dan sepertinya sangat malu.
"Jangan pedulikan dia, dia hanya iri dengan mu. Lihatlah dia kurus seperti tidak pernah makan bukan" kata Minho berusaha untuk menghibur pria itu. Mendengar apa yang Minho katakan membuat pria itu langsung berlari dan pergi dari sana.
"Hai! Tunggu!!" Teriak Minho dengan cemas.
"Apa aku salah bicara ya?" Gumam Minho dengan hati yang tidak enak. Dia benar-benar tidak bermaksud membuat pria itu menjadi sedih.
"Ini gara-gara kamu! Sini aku robek mulut kamu Hyunjin" kata Minho sambil mengejar pria itu masuk ke dalam kelas.
🍁🍁🍁
"Minho kamu apakan teman sekelas? Kenapa mereka bisa diam dan tidak berisik" Tanya sang guru pada siswa tingkat akhir itu. Minho hanya tersenyum sambil menggantuk tengkuknya yang tidak gatal.
"Apa yang bapak maksud? Saya benar-benar tidak paham" kata Minho. Pria paruh baya itu lalu mengusap rambut Minho.
"Saat saya masuk ke kelas kamu, semua siswa benar-benar sangat disiplin tak seperti lelas lainnya. Pokoknya kamu memang top jadi ketua kelas" jelas guru mapel matematika itu. Minho hanya tersenyum mendengarnya.
"Ohh Iya, karena kelas kalian sangat kondusif. Sepertinya saya akan pindahkan anak murid saya dari kelas lain ke kelas kalian. Nanti saya akan bicara dengan guru wali kamu Minho" jelasnya. Hal itu membuat Minho bukan main kebingungan.
"Siapa pak?" Tanya Minho sambil mengambil hasil ulangan teman-teman kelasnya.
"Namanya Bang Chan, dia murid kelas saya. Anak-anak sering membulinya, hal itu membuat Chan jadi tak fokus belajar dan nilainya terus turun. Saya jadi cemas hal yang sama terjadi lagi" kata pria itu dengan wajah cemas.
"Memangnya apa yang terjadi pak?" Tanya Minho. Beberapa peristiwa buruk datang ke pikiran si manis.
"Chan tidak lulus tepat waktu, seharusnya dia lulus tahu lalu. Karena terus di buli membuatnya menjadi tidak fokus belajar" kata sang guru. Minho lalu mengangguk, pantas saja pria itu terlihat murung dan cemas.
"Ahh makasih Minho" kata seorang siswa pria yang bernama Han Jisung mengambil hasil ulangannya dari Minho sambil menggoda si manis.
"Waahh aku pasti yang paling gede" kata Hyunjin dengan percaya dirinya. Minho hanya memutar bola matanya malas. Entah kapan Hyunjin akan sadar.
Setelah hasil ulangan dibagikan semua orang yang ada di kelas terkejut saat guru wali mereka datang bersama guru mapel matematika membawa seorang anak laki-laki dengan tubuh berisinya.
"Anak-anak maaf sebelumnya menganggu jam pelajaran kalian, tapi di sini kami ingin memperkenalkan siswa yang akan menjadi teman sekelas kalian yang baru" kata sang wali kelas kepada anak didiknya. Semua orang benar-benar malas melihat pria itu.
"Ini Bang Chan, dia akan sekelas dengan kalian. Semua di sini dia bisa lebih fokus belajar" kata sang guru mapel matematika itu.
"Minho!" Panggil wali kelas pada si manis. Minho kemudian bangun dan berjalan ke depan.
"Ayo siapkan Chan tempat duduk" kata sang wali kelas. Minho hanya mengangguk sambil keluar dari kelas untuk mencari kursi dan meja.
"Kak Chan duduk di sini aja" kata Minho pada pria itu. Dia menempatkan pria itu duduk di mejanya dan dia duduk di belakang.
Semua siswa menatap sinis pria itu. Ada yang menurut hidungnya saat Chan duduk di tempatnya.
"Jadi sudah ya, kalian tolong berteman baiklah dengannya" kata kedua pria itu lalu keluar dari kelas. Karena kelas saat itu tak ada guru yang mengajar membuat mereka yang ada di sana bisa liar.
"Kenapa sih si gendut ini di kelas kita" kata seorang anak perempuan yang menutup hidungnya jijik.
"Dia bau banget" sahut yang lain. Semua anak benar-benar menggerumuni Chan dan berusaha membulinya.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM! WHO IS DADDY ? | BANGINHO ✔️
Fiksi PenggemarPersahabatan yang membawanya ke dalam dunia cinta yang pahit. Saat Minho hamil tiba-tiba pria itu pergi tanpa sebab dan kejelasan. Warning bxb Mature Mpreg