Halaman 17 🍁 : Dingin

1K 92 10
                                    

Minho menangis saat mendengar cerita dari kepala sekolah itu. Pantas saja Chan tidak pernah datang waktu itu.

"Aku sudah lama memiliki relasi dengan keluarga mereka. Jadi menurut ku sebaiknya kau tidak berhubungan dengan mereka lagi" kata wanita itu. Minho berusaha tersenyum mendengar itu. Wanita itu selalu membantunya.

"Ibu kenapa?" Tanya pria kecil itu saat melihat Minho. Minho menggeleng sambil tersenyum pelan dan mengusap rambut si kecil.

"Ayah datang!" Gumam Ming saat melihat Chris datang dengan pakaian santainya. Pria itu membuka pelukan untuk Ming.

"Aku kira ayah sibuk" kata anak itu lagi. Chris hanya tersenyum melihat duplikat kecil dari dirinya itu.

"Kau mau makan apa? Ayo kita makan bersama" kata pria itu. Minho hanya melihat mereka, jujur dia tidak kau mengusik kebahagiaan Ming. Anak itu terlihat sangat senang bersama ayahnya.

"Minho kenapa kau diam? Ayo!" Kata pria itu. Minho lalu mengangguk dan berjalan di belakang Chris.

Kedua pria itu benar-benar terlihat bahagia sekali. Mereka terus bersuara dan sangat cocok satu sama lain. Minho hanya melihat mereka saja tanpa bergabung dalam obrolan ayah anak itu.

"Ibu kenapa diam saja?" Tanya Ming saat melihat Minho nampak kalem. Pria manis itu kemudian menggeleng lalu makan lagi. Melihat reaksi Minho membuat Chris merasa aneh.

"Kau baik-baik saja kan?" Bisik pria itu sambil menyentuh punggung Minho. Si manis mengangguk tanpa ekspresi.

"Akhirnya sampai" kata Chris sambil meregangkan tubuhnya. Seharian penuh mereka habiskan bersama.

"Chris" kata Minho tiba-tiba. Pria itu nampak menoleh pelan.

"Kenapa?" Tanya pria itu.

"Kami tidak bisa lagi tinggal di sini" kata Minho pada mereka. Chris langsung terkejut mendengarnya.

"Kenapa? Apa ada masalah? Atau kau merasa risih dengan ku? Tapi Ming juga anak ku kan?" Katanya.

"Dia anak ku Chris, jangan berbohong lagi. Aku sudah tahu kalau kau bukan Chan" kata pria itu. Sebenarnya Chris juga agak bingung, karena dia benar-benar tidak ingat apapun.

"Terima kasih atas bantuan mu selama ini. Maaf aku tidak bisa membayarnya dengan materi. Kita tidak ada hubungan apapun" kata Minho, dia lalu menggendong Ming dan keluar dari mobil.

"Aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa" kata pria itu sambil memegang kepalanya.

Malam itu, Minho berjalan menyusuri jalanan sambil menggendong anaknya yang tengah terlelap. Air matanya menetes saat mengingat Chan.

"Awalnya aku kira dia Chan, tapi ternyata orang lain" guman Minho. Karena tidak ada tempat lagi, dia memutuskan untuk kembali ke rumah ibunya.

Sebelum masuk, Minho menghela napas berusaha menenangkan diri dan berusaha untuk tidak terlihat rapuh di depan mereka.

"Ibu aku pulang" kata pria manis itu sambil mengetuk pintu.



🍁🍁🍁




"Bagaimana? Apa ada informasi lagi?" Gumam Chris pada mereka. Tak satupun mengangguk membuat Chris menjadi semakin gelisah.

"Kenapa anda sangat gelisah?" Tanya sekretarisnya.

"Aku benar-benar tidak tahu apa yang aku lakukan sebelum ini, ingatakan ku seakan kosong" gumamnya.

"Apa benar aku orang lain? Tapi kenapa DNA Kami sama? Bukankah itu tidak bisa berbohong?" Gumam Chris.

MOM! WHO IS DADDY ?  | BANGINHO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang