Halaman 9 🍁 : Love

811 97 7
                                    

"Minho kau diam saja dulu ya di rumah, kau masih sakit nak" kata wanita itu pada anaknya. Minho terlihat masih meringkuk di ranjang rumahnya itu.

"Demam mu tidak lekas turun" katanya. Minho hanya diam saja, matanya sudah sangat berat saat ini karena menangis semalaman.

Di sisi lain, Chan masih menunggu sahabatnya itu. Dia berusaha menghubungi Minho dua hari ini tapi pria itu benar-benar tidak bisa dihubungi.

"Dia kenapa ya?" Gumam Chan sambil membalas pesan. Saat menunggu tak sengaja Felix memegang bahu pria itu dan membawa Chan pergi ke suatu tempat.

"Kakak apa yang kau lakukan?" Tanya Felix pada sepupunya itu. Chan terkejut, dari mana datangnya Felix.

"Aku menunggu Minho" kata pria itu. Felix lalu melihat ke sekeliling.

"Siapa sebenarnya yang kau sukai?" Tanya Felix tiba-tiba. Chan benar-benar bingung apa maksud perkataan anak ini.

"Tentu saja pacar ku, Hyunjin" jawab Chan. Felix lalu memegang tangan Chan dan mengarahkannya ke dada pria ini.

"Hyunjin atau Minho?" Tanya Felix. Mendengar nama Minho membuat Chan memalingkan wajahnya.

"Tolong menikahlah dengan orang yang kau cintai, bukan karena kasihan atau terpaksa" kata Felix

"Aku pacaran dengan Changbin dan Minho hanya berbohong mengatakan itu untuk menghindari mu" jelasnya lalu dia pergi dari sana. Chan benar-benar tidak mengerti dengan ini.

"Minho? Kenapa dia melakukan ini?" Gumam pria itu.

"Ada apa Chan? Kenapa kau terlihat gelisah?" Tanya Hyunjin pada pria itu. Chan menggeleng sambil makan pastanya.

Tiba-tiba ponsel itu berdering, dan nama Minho terpampang di layarnya. Tanpa berpikir panjang Chan langsung mengangkatnya dan bangun.

"Chan maaf ya, aku tidak bisa datang membantu mu. Aku baru bangun sekarang. Semoga berhasil ya, aku selalu mendoakan mu"

"Minho kau kenapa? Suara mu sangat lemah" kata Chan saat mendengar suara serak dan lemah milik Minho.

"Aku baik-baik saja, jangan cemaskan Aku. Semoga berhasil ya"

"Minho kau sakit?"

Dan panggilan itu ditutup oleh Minho, Chan menjadi bingung dan bimbang. Pria itu lalu berjalan ke arah mejanya lagi.

"Chan kenapa?" Tanya Hyunjin pada pria itu.

"Minho sakit" jawabnya. Mendengar nama itu membuat Hyunjin memutar bola matanya malas.

"Apa kau tidak bisa jika tidak membalas pria itu?" Tanya Hyunjin malas.

"Hyunjin, aku mau katakan sesuatu yang penting" kata Chan dengan tiba-tiba. Hyunjin langsung serius menatap Chan.

"Kita sudah sangat lama berpacaran dan sudah tahu karakter masing-masing. Kita juga melewati masa senang dan sedih bersama. Aku minta maaf akhir-akhir ini tidak bisa fokus dan selalu bertengkar dengan mu" jelas Chan. Hal itu membuat Hyunjin tersentuh.

"Hyunjin, sepertinya kita harus mengakhiri hubungan ini" kata Chan. Mendengar itu membuat Hyunjin terkejut, kenapa sangat tiba-tiba.

"Kau bosan dengan ku ya?" Gumam Hyunjin yang tak terima. Chan langsung menggeleng pelan.

"Bukan masalah bosan, tapi sepertinya tidak ada yang bisa dipertahankan lagi. Maafkan aku, aku tidak bisa bersama mu lagi" kata Chan. Hyunjin mendengar itu menghela napas.

"Jika itu yang kau mau, baiklah lagipula aku sudah bosan dengan mu" kata Hyunjin lalu bangun dan pergi meninggalkan Chan di sana.



🍁🍁🍁


Minho semakin mengeratkan selimutnya, semakin lama suhu menjadi semakin sangat dingin. Lampu rumah itu sudah mati. Nanya menyisakan lampu kamar Minho yang remang saja.

Minho memejamkan matanya yang masih bengkak itu. Beberapa pil penurun dia sudah minum tapi sama sekali tidak ada reaksi.

"Minho " suara itu Minho dengar dari luar kamarnya. Si manis tidak tahu itu mimpi atau tidak tapi Chan datang ke kamarnya.

"Kau sakit ya? Maafkan aku Minho" kata pria itu sambil mengusap pipi Minho.

"Aku kedinginan" gumam Minho seketika. Chan lalu naik ke ranjang dan memeluk pria itu dari belakang. Tubuh Minho benar-benar sangat panas saat itu.

"Kenapa kau di sini? Bagaimana dengan Hyunjin apa lancar?" Tanya Minho sambil bersuara untuk bangun. Chan pun melepaskan pelukannya dan duduk di samping pria dengan wajah pucat itu.

"Aku putus dengannya" jawab Chan sambil menunduk. Hal itu membuat Minho semakin syok dan terkejut.

"Kenapa?" Tanya Minho. Chan memegang tangan Minho dan memasukan sebuah cincin ke jari manisnya.

"Karena aku hanya akan menikah dengan orang yang aku cintai" katanya sambil menatap wajah Minho. Minho diam mematung saat Chan mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Minho. Chan menciumnya dengan sangat lembut dan penuh cinta. Minho pun tak keberatan mendapatkan itu, akhirnya mereka berciuman satu sama lain.

"Aku baru dasar jika aku mencintai mu, tolong maafkan aku" kata Chan sangat merebahkan Minho ke ranjang dan masih mencium pria manis itu.

"Katakan pada ku jika kau merasakan yang sama juga Minho" kata Chan sambil mengusap wajah pria itu. Minho mengangguk saat itu juga kemudian Chan kembali mencium pria itu.

🔞

Chan mencium leher Minho dengan seksual. Si manis hanya pasrah saat pria itu mulai menyentuh dirinya.

"Ahh Chan" gumam Minho saat pria itu memainkan putingnya. Chan terlihat sangat liar malam itu. Dia membuat banyak sekali tanda di tubuh Minho. Karena keduanya dibutakan oleh cinta hal apapun bisa terjadi.

"Ahhh sakit Chan mmmphh" Minho menutup mulutnya saat Chan memasukan dua jarinya. Chan benar-benar sangat sulit melakukannya karena lubang Minho sangat sempit dan kaku.

"Sebentar Minho, peluk saja aku" kata Chan sambil berusaha masuk lebih dalam. Minho benar-benar merasa gila saat ini, sentuhan di dalam sana benar-benar membuatnya menggila.

"Hah aku akan masuk" mata Chan, dia lalu semakin membuka kaki Minho dan mengeluarkan juniornya. Minho benar-benar tercengang saat itu melihatnya.

"Nghhh sangat besar Chan ahh" Minho menutup mulutnya untuk tidak mengeluarkan desahan karena saat ini mereka ada di rumah Minho. Chan berusaha sebisa mungkin agar tidak menyakiti pria itu.

Sensasi panas Chan rasakan saat juniornya masuk ke dalam Minho.

"Kau benar-benar panas" bisik Minho di telinga Chan dan dia menghentikan bokongnya untuk masuk sepenuhnya ke dalam.

"Rasanya penuh dan aneh" bisik Minho dengan terengah-engah. Saat benda itu masuk seluruhnya ke dalam membuat perut Minho membuncit.

"Aku akan bergerak" kata Chan yang mulai memegang pinggang ramping milik Minho dan menggenjot pria itu dengan lembut. Minho beberapa menutup mulutnya, rasanya benar-benar sangat nikmat dan panas.

"Chan kenapa rasanya seperti ini? Ah?" Gumam Minho sambil mengusap wajah pria itu. Chan langsung mencium bibir Minho saat itu untuk mengalihkan Minho.

"Ahhh sangat dalam ahh" Minho tersentak saat Chan masuk dan menyentuh area sensitifnya.






TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

MOM! WHO IS DADDY ?  | BANGINHO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang