Halaman 10 🍁 : Berkembang

890 110 7
                                    

Kedua pria itu berpelukan saat ini, seperti dunia ini hanya milik mereka berdua.

"Kau sangat manis" kata Chan sangat mengecup pipi si manis berkali-kali. Minho hanya tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya pada Chan.

Suara pintu terbuka membuat mereka langsung melepaskan diri satu sama lain dan tidur berjauhan.

"Chan masih di sini ya? Ayo makan dulu" kata Ibu Minho saat melihat mereka.

Sejak kejadian itu mereka pun menjalin hubungan yang dekat dan intim.

"Kau benar akan menikah dengan ku?" Gumam Minho sambil menatap Chan. Pria Bang itu mengangguk dengan cepat dan memeluk pria yang paling dia cintai  itu.

"Kau hanya akan menikah dengan ku, ini tanda jika kau milik ku?" Kata Chan sambil mengusap cincin di jari manis Minho.

"Aku takut" gumam Minho kemudian.

"Jangan khawatir, aku akan memberitahukan dulu ayah ku dan nanti kami akan melamar mu" kata Chan. Minho benar-benar sangat bahagia saat itu. Akhirnya dia menemukan cintanya.

"Aku tidak sabar Minho" kata Chan dengan mengusap punggung si manisnya.

"Apa kau mau menikah?" Gumam sang ayah saat Chan mengatakan itu. Pria Bang itu mengangguk dengan mantap dan semakin menyakinkan sang ayah.

"Ayah Aku mohon berikan aku restu" kata Chan sambil memohon.

"Dia tidak pantas untuk mu, dia tidak sederajat dengan kita Chan. Sebaiknya kau lupakan dia" kata pria itu. Chan mengheleng dan kembali meyakinkannya.

"Tapi aku mencintai Minho, aku hanya mau menikah dengan dia" kata Chan pada pria itu. Keputusan ayah Chan benar-benar sangat bulat.

"Tidak aku sudah katakan tidak" katanya. Chan mengheleng dan menjadi emosi.

"Aku sudah melakukan apa yang kau inginkan selama ini, setidaknya kau biarkan aku menikah dengan Minho" kata Chan dengan emosi.

"Tidak akan pernah" jawabnya kesal.

"Jika tidak aku tidak akan segan untuk pergi meninggalkan mu" kata Chan dengan penuh emosi keluar dari ruangan itu.

🍁🍁🍁

"Minho tunggu ya, aku tidak bisa dengan cepat menikah dengan mu" kata Chan sambil memeluk pria manis itu. Minho langsung berbalik dan menatap Chan.

"Tidak udah terburu-buru, kita bisa pacaran dulu kan" kata Minho sambil tersenyum. Melihat itu membuat Chan benar-benar ganas dan sangat ingin menerkam Minho.

"Kau kenapa?" Tanya Felix saat melihat Minho terus bolak-balik ke kamar mandi. Wajah Minho akhir-akhir ini sangat pucat dan lemas.

"Aku akhir-akhir ini muntah Lix kenapa ya?" Tanya pria manis itu pada temannya. Mendengarnya membuat Felix tersenyum dan memeluk bahu Minho.

"Di pagi hari ya?" Tanya si manis itu.

"Iya" jawab Minho singkat sambil mengusap hidungnya.

"Kau pernah melakukan itu dengan kak Chan?" Tanya Felix dengan cara berisik. Mendengar hal tersebut membuat pipi Minho menjadi padam. Seharusnya dia tak memberitahu hubungannya dengan Chan pada pria itu.

"Iya" jawab Minho. Felix terkekeh lalu dia memeluk Minho.

"Berapa kali?" Tanya Felix. Dengan cepat Minho langsung melepaskan pelukannya. Bagaimana bisa dia mengatakan jika mereka setiap minggu melakukan itu.

"Kau aneh sekali" kata Minho.

"Coba tes hamil" kata pria itu. Minho langsung terkejut, apa dia hamil ya?

"Tidak aku takut" kata pria itu. Felix menggeleng dan menarik baju Minho.

"Cobalah" katanya. Minho nampak menghela napas dan dia pun mengangguk.

Mata Minho terbelalak saat melihat dia garis merah itu. Ternyata apa yang Felix perkirakan benar dia hamil. Dan ini adalah anak Chan.

"Apa Chan akan menerima ya?" Gumam Minho sambil mengusap perutnya. Dia lalu berusaha untuk menghubungi Chan dan memintanya untuk datang.

Malam itu Minho menunggu pria itu dengan harap cemas di tempat sewanya. Minho dari tadi terus mengusap cincin yang Chan berikan padanya.

Suara pintu itu membuatnya langsung berlari ke luar untuk menghampiri pria itu. Saat melihat Chan, Minho langsung menghamburkan dirinya di pelukan pria itu.

"Minho ada apa?" Gumam Chan yang sangat terkejut. Minho memeluk Chan dengan sangat erat saat itu.

"Aku merindukan mu" kata Minho dengan manja. Chan menjadi gemas melihat si manis yang akhir-akhir ini sangat manja dengannya.

"Wajah mu sangat cemas kenapa sayang?" Tanya Chan sambil mengusap wajah Minho dan mencium pria itu.

"Chan aku hamil" kata pria manis itu. Wajah Chan langsung terkejut dan menyentuh perut Minho.

"Kau yakin?" Tanya Chan pada pria itu. Minho langsung mengangguk dan mengambil semua alat tes kehamilan itu.

"Artinya kita akan punya anak?" Tanya Chan sambil menatap pria itu. Minho mengangguk lalu duduk di kasur. Chan terlihat berkaca-kaca dan memeluk pria itu.

"Ini berita bagus" katanya sambil mencium Minho berkali-kali. Melihat jawaban Chan membuat hati Minho sangat lega.

"Kau akan tanggung jawab kan?" Tanya Minho saat Chan mencium perutnya berulanglali.

"Tentu, kita akan menikah secepatnya" kata Chan sambil tersenyum.

🍁🍁🍁

Chan menghembuskan napas panjang saat melihat ruangan sang ayah. Bagaimana caranya dia harus mendapatkan restu dari orang tua satu-satunya. Mendengar kabar jika Minho hamil mungkin membuat sang ayah menjadi luluh dan bersimpati pada mereka.

"Ada apa Chan?" Saat masuk Chan sudah diberikan pertanyaan itu kepala sang ayah. Pria itu lalu mendekat dan duduk di depan kursi ayahnya.

"Ayah aku akan menikah dengan Minho" kata Chan dengan cepat tanpa basa-basi. Pria paruh baya itu mendongkakan kepalanya dan menatap sang anak.

"Aku sudah melarang mu, tapi kenapa kau masih seperti batu?" Tanya pria itu. Chan menghela napas, dia berusaha sangat sabar saat ini.

"Aku mencintai Minho ayah, tolong restui kami" kata Chan sambil menunduk memberikan hormat. Pria itu tiba-tiba memukul meja di depan Chan.

"Sudah ku bilang tidak" katanya dengan nada tinggi.

"Apa yang dia berikan pada mu sehingga kau jadi pembangkang?" Katanya lagi sambil menunjuk Chan. Pria Bang itu lalu bangun dari kursi dengan senyuman miringnya.

"Apa kau tahu? Dia yang merubah hidup ku sehingga aku bisa seperti ini. Apa kau ingat dulu, saat kakak dan adik masih hidup. Kalian menelantarkan aku dan membiarkan aku terluntang-lantung tanpa kasih sayang sedikit pun" kata Chan marah.

Pria paruh baya itu mengepalkan tangannya saat itu.

"Minho hamil, jadi aku akan menikahinya. Walaupun kau tidak merestui aku akan tetap melakukannya" kata pria itu lalu berbalik pergi dari sana.

"Jika kau melakukan itu aku akan menarik semua warisan untuk mu" kata pria itu dengan nada datar.



Beberapa bulan kemudian........

Karena hamil membuat Minho menjadi tidak fokus kuliah. Dia sering bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah atau buang air kecil.

Tubuhnya kini mengurus dan wajahnya sangat pucat. Hal tersebut membuat teman-temannya menjadi cemas pada pria itu. Apalagi sejak Minho memberitahu Chan jika dia hamil pria itu belum mengunjunginya sama sekali.

"Kenapa dia tak membalas?" Gumam Minho sambil berusaha menghubungi Chan dengan ponselnya. Semakin lama perutnya menjadi semakin terlihat buncit.

"Bagaimana caranya aku mengatakannya pada ibu? Dia pasti sangat sedih melihat ku seperti ini" kata Minho dengan cemas.


TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

MOM! WHO IS DADDY ?  | BANGINHO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang