Minho benar-benar membuat cemilan dengan ibunya sambil menunggu Chan. Dia selalu melakukan ini jika temannya datang ke rumah. Saat itu menunjukan pukul 6 sore, tiba-tiba seseorang memencet pintu rumah Minho.
"Ibu itu sepertinya teman aku" kata Minho sambil melepaskan celemeknya dan berjalan ke pintu depan.
Saat dibuka, ternyata itu benar-benar Chan. Pria itu membawa tas ranselnya dan juga membawa kantong kresek hitam.
"Ayo masuk kak Chan" kata Minho dengan ramah sambil menarik Chan masuk ke dalam sana. Tak lama setelah itu tiba-tiba ibu Minho keluar dari dapur dan menyambut Chan.
"Wah teman baru ya? Siapa nama kamu?" Tanya wanita itu saat melihat pria berisi itu.
"Bang Chan" jawab Chan dengan gugup. Entah kenapa tiba-tiba Chan dipeluk oleh ibu Minho.
"Kamu imut banget, coba aja Minho bisa segembul kamu pasti gemes" kata Ibu Minho. Entah kenapa Chan tersenyum mendengar itu.
"Aduh Ibu, jangan gitu nanti kak Chan takut" kata Minho sambil melepaskan ibunya.
"Kak Chan maaf ya, ibu aku emang suka peluk-peluk maklum janda" kata Minho sambil membawa Chan ke ruang tamu.
Minho benar-benar terkejut saat melihat kemampuan Chan. Pria itu benar-benar sangat pintar dan dapat menghitung dengan waktu singkat. Dalam satu jam pekerjaan mereka sudah selesai.
"Wah kak Chan pinter banget ya" kata Minho sambil makan kripik yang Chan bawa. Pria Bang itu menggeleng untuk merendah.
"Minho" tiba-tiba Chan memanggil namanya.
"Iya kenapa?" Tanya Minho sambil menyalin jawaban Chan.
"Jangan panggil kakak ya, panggil Chan aja. Lagipula kita teman kan?" Tanya Chan kemudian. Minho terlihat terkekeh lalu dia mengangguk.
"Tentu kita teman" jawab Minho sambil tersenyum.
Hari-hari Chan selanjutnya mulai berwarna karena kehadiran teman barunya Lee Minho. Walaupun terkadang dia sering dibuli di sekolah di siang hari, tapi saat malam Chan merasa senang karena Minho selalu ada.
Mereka sering pergi keluar bersama untuk sekedar jalan-jalan, menonton dan makan. Chan juga sering bermain ke rumah Minho sampai dia akrab dengan ibu dan kakak laki-laki Minho. Walaupun kakak laki-laki Minho, Lee Juyeon tidak terlalu menyukai Chan tapi dia berusaha biasa saja dengannya.
"Aduh kenyang banget ya" gumam Minho sambil memegang perutnya. Chan juga demikian, bagaimana tidak mereka benar-benar makan sepuasnya di sebuah restoran all you can eat yang tak jauh dari rumah Minho.
"Nanti kita ke sana yuk" kata Minho sambil menunjuk ke resto baru buka itu. Chan mengangguk sambil tersenyum.
"Setelah ujian kita makan sepuasnya" kata Chan. Minho terkekeh, lalu memeluk bahu Chan.
"Aku heran, kenapa ya orang-orang gak suka sama kakak. Padahal kakak orangnya asik lo" kata Minho. Hampir setengah semester dia berteman dengan Chan jadi dia sudah tahu sikap dan karakter pria itu.
"Mungkin karena aku jelek" kata Chan sambil terkekeh. Minho dengan cepat langsung menggeleng dan memegang tangan Chan.
"Gak kok, jangan ngomong gitu Chan. Harus percaya diri" kata Minho berusaha menghiburnya. Ini yang Chan suka dari Minho, dia benar-benar tak pernah malu berteman dengan Chan.
"Aku emang udah sama kayak babi, gendut, sipit lagi" gumam Chan sambil tersenyum hambar.
"Ohh gitu? Artinya kamu babi gitu?" Tanya Minho kemudian. Chan mengangguk dengan cepat.
"Okey deh, kalau gitu kita ke tukang daging. Aku mau sembelih babi ini mau aku kasi ke ibu. Lumayan kan satu bulan gak beli lauk" gumam Minho. Chan menggeleng pelan, seketika wajah Minho menjadi sangat horor saat itu.
🍁🍁🍁
Hari ujian mereka semakin dekat, hal itu membuat semua siswa tingkat akhir menjadi stress. Minho adalah salah satunya, pria itu benar-benar sibuk belajar untuk ujian dan dia sebagai ketua kelas harus mengurus teman-temannya agar semua hadir di les.
"Mereka sangat sudah di atur" gumam Minho sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan di depan lapangan basket itu.
Tiba-tiba si manis merasakan sesuatu dingin menempel di punggungnya. Saat berbalik rupanya itu Chan yang membawa sebuah es krim untuk dirinya.
"Untuk gak aku cakar" gumam Minho sambil menepuk tempat kosong di sampingnya. Sepasang sahabat itu kemudian mulai berbincang sambil menonton pertandingan basket.
"Minho kira-kira ada gak yang suka sama aku?" Gumam Chan tiba-tiba. Minho terkejut mendengar itu, tak biasanya Chan mengobrol soal itu.
"Ada lah" gumam Minho berusaha menghiburnya.
"Siapa?" Tanya Chan dengan serius.
"Akulah" kata Minho. Chan nampak terkekeh mendengarnya, Minho memang selalu bisa menghibur dirinya.
"Minho aku sebenarnya suka sama seseorang" kata Chan tiba-tiba. Hal itu membuat Minho terkejut.
"Siapa? Sejak kapan?" Tanya Minho dengan wajah panik. Chan langsung berusaha menutup mulut Minho.
"Jangan bilang siapa-siapa ya" kata Chan sambil tersenyum. Dengan semangat Minho mengangguk dan duduk lebih dekat dengan Chan.
"Hyunjin, aku udah suka lama sama dia" jawab Chan. Hal itu benar-benar membuat Minho tercengang.
"Kenapa bisa dia? Bukannya dia suka buli kamu?" Gumam Minho yang tak setuju, karena dia tahu Hyunjin bukan pria yang baik.
"Aku juga gak ngerti, tadi menurut ku dia cantik banget. Aku suka dia, aneh kan" gumam Chan sambil menghela napas. Minho kemudian mengangguk, dia memang pernah dengar jika 'cinta itu memang aneh' dan mungkin itu yang dirasakan oleh Chan sekarang.
"Tapi cuma aku pendam sendiri aja kok kamu gak usah khawatir, gak mungkin Hyunjin suka sama aku" gumam Chan. Minho mengheleng, melihat Chan pasrah seperti itu membuat Minho jadi sedih.
"Gak kok, kalau kakak berusaha untuk ganteng pasti dia mau" kata Minho. Chan langsung menoleh ke arah Minho.
"Aku bisa apa emang, tubuh ku jelek dan muka aku juga jelek. Gak mungkin dia suka" kata Chan.
🍁🍁🍁
Chan benar-benar terkejut saat melihat makanan itu. Dari eksplorasinya dengan Minho mengunjungi tempat makan, tempat di sini yang paling Chan tidak sukai.
"Kenapa hanya diam? Ayo makan" kata Minho sambil mulai makan makanannya. Chan lalu mengambil garpu dan mulai makan.
"Minho kenapa kita hanya pesan salad?" Tanya Chan. Minho menghela napas pelan, dia lalu menatap pria itu.
"Kamu mulai sekarang diet ya" kata Minho sambil memakan salad nya. Chan benar-benar menjadi lemas seketika, padahal dia mau makan daging saat ini.
"Gak deh Minho, aku benar-benar gak suka" kata Chan yang tak bersemangat.
"Ayo makan kak, nanti kalau kakak udah kurus dan ganteng kita makan daging sepuasnya" kata Minho berusaha menyemangati Chan.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM! WHO IS DADDY ? | BANGINHO ✔️
FanficPersahabatan yang membawanya ke dalam dunia cinta yang pahit. Saat Minho hamil tiba-tiba pria itu pergi tanpa sebab dan kejelasan. Warning bxb Mature Mpreg