Halaman 7 🍁 : Kebohongan

879 99 3
                                    

Minho menghabiskan musim panasnya di sana bersama keluarga dan temannya Chan. Karena sangat menyenangkan membuat liburan Minho menjadi cepat.

"Kau akan berangkat ke sana sekarang?" Tanya sang ibu saat melihat Minho mengemas semua pakiannya. Si manis langsung mengangguk pelan sambil fokus memasukan baju-bajunya ke koper.

"Apa Chan tahu?" Tanya wanita itu sambil duduk di samping anaknya. Minho langsung menggeleng pelan.

"Baik ibu akan telepon dia" kata sang ibu sambil mengeluarkan ponsel miliknya. Dengan cepat Minho menggeleng dan memegang kaki ibunya.

"Jangan bu, dia sibuk. Aku tidak mau menganggu Chan" kata pria manis itu. Wanita itu nampak menghela napas kemudian dia menatap Minho.

"Kenapa dengan mu? Apa kalian bertengkar?" Tanya sang ibu sambil melihat wajah Minho yang nampak sedih.

"Tidak, aku hanya tidak mau menganggunya" kata pria manis itu. Dia langsung menutup koper dan bangun dari sana.

"Tapi nanti dia mencemaskan mu seperti waktu itu" kata wanita itu. Minho langsung menggeleng dan memegang tangan sang ibu.

"Tidak ibu" kata Minho.



🍁🍁🍁

Chan melihat kalung yang dia bawa saat ini. Terlihat sangat cantik dan pasti cocok untuk Minho. Dengan senyuman sumbringahnya dia berjalan ke rumah Minho untuk mengajaknya pergi dan memberikan hadiah itu.

 Dengan senyuman sumbringahnya dia berjalan ke rumah Minho untuk mengajaknya pergi dan memberikan hadiah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi seketika senyuman itu hilang saat mendengar jika Minho sudah pergi tadi pagi. Hal itu membuat Chan benar-benar terkejut.

"Kenapa dia pergi lagi" kata Chan duduk di mobilnya. Padahal Minho sudah janji akan memberitahu keberangkatan pada Chan.

Dengan hati yang gusar, dia langsung mengambil ponsel dan membuat panggilan pada sahabatnya itu. Hampir lima kali Chan menelepon Tapi pria itu tidak bisa dihubungi.

"Ada apa dengannya?" Guman Chan yang menjadi frustasi.

Minho masuk kuliah seperti biasa dengan hunian yang berbeda. Dia sengaja tidak tinggal di sana lagi, tempat itu sudah membosankan menurut Minho.

"Hai!" Seseorang nampak menyapanya. Dia adalah teman sekelas baru Minho yang bernama Seo Changbin.

Setelah pria itu datang Minho mulai bisa tidak memikirkan Chan. Dia mulai menghabiskan waktu dengan teman barunya Changbin. Pria itu memang memiliki penampilan yang sangar, tapi sebenarnya dia adalah pria yang baik.

Walaupun agak mengesalkan dan suka merengek, setidaknya Minho punya teman dekat di sana.

"Nanti liburan yuk" kata pria itu pada Minho. Minho yang tengah membereskan dokumennya mengangguk sambil tersenyum.

"Ajak aja Lee Felix ya, aku tahu kamu suka dia" kata Minho. Seketika hal itu menbuat Changbin mengangguk semangat.

"Kau bantu aku ya Min" kata Changbin sambil merangkul pundak si manis. Minho pun mengangguk dan mengambil ponselnya.

Keduanya saat ini tengah menikmati suasana pantai di sore hari. Angin pantai itu membuat kedua orang itu menjadi lebih rileks dan tenang.

"Kau benar kan mengajak dia?" Gumam Changbin sambil menatap ke sekeliling. Pria manis itu mengangguk sambil meneguk kopinya.

"Iya dia bilang akan ke sini" kata Minho. Dia lalu mengambil ponsel dan memperlihatkan percakapannya dengan Changbin. Melihat itu bukannya Changbin senang tapi dia malah menghela napas panjang.

"Sepertinya dia tidak menyukai ku" kata Changbin dengan putus asa. Mendengar itu membuat Minho terkejut, kenapa semua orang sangat putus asa?

"Jangan berpikir negative, mungkin sekarang dia masih di perjalanan Changbin" kata Minho sambil berusaha menyemangatinya. Changbin tak menjawab dia hanya menghela napas sambil melihat ke sunset.

"Lain kali jangan ngajak liburan kalau gini ya, ini bukan liburan" kata Minho nampak kesal lalu dia bangun. Padahal dia kira mereka akan bersenang-senang tapi rupanya Minho salah, malahan dia jadi semakin sedih melihat Changbin yang murung seperti itu.

"Minho!! Tunggu" kata Changbin sambil mengejar temannya. Minho benar-benar tidak menjawab dan berjalan pergi meninggalkannya.

Tiba-tiba mata Minho memandang seorang pria yang tengah bersama dengan Felix saat ini. Pria itu mengenakan kacamata hitam dan setelah hitamnya.

"Kenapa dia di sini?" Gumam Minho langsung menunduk dan berbalik arah.

"Maaf Min, aku benar-benar tidak bermaksud membuat mu sedih" kata Changbin. Minho lalu menarik tangan Changbin untuk pergi darinya.

"Changbin" suara itu membuat Minho menghela napas, kenapa Felix harus memanggilnya?

"Lix!" Kata Changbin sambil melambai.

"Bin aku mohon, kita pergi sebentar ya" kata pria manis itu dengan berkaca-kaca. Changbin seketika terkejut, kenapa bisa Minho seperti itu. Karena takut Changbin pun mengikuti Minho.

"Ohh jadi itu orangnya, Bang Chan itu ya" kata Changbin sambil duduk di samping Minho. Minho hanya menunduk saat ini berusaha menenangkan diri.

"Bukannya dia sahabat mu, kenapa kau menghindar?" Tanya pria itu lagi. Minho kemudian menoleh dan menatap Changbin.

"Aku juga merasa aneh" katanya sambil mengusap air matanya. Changbin sepertinya sudah tahu apa yang terjadi pada Minho saat ini. Sepertinya ada sesuatu dengan mereka.

"Hai! Kalian kenapa meninggalkan aku?" Tanya Felix dari kejauhan. Hal itu membuat Minho ingin pergi lagi, tapi dengan cepat Changbin menahan tangannya.

"Tidak perlu menghindar, aku akan membantu mu" katanya sambil merangkul bahu Minho. Pria dengan mama keluarga Seo itu kemudian menoleh dan melambai ke Felix.

"Kau sangat lama, jadi kami agak kesal" kata pria itu pada Felix. Si manis dengan rambut pirang itu menunduk memohon maaf.

"Maaf ya, tadi aku pergi bersama sepupuku" kata Felix. Dia lalu menatap Chan yang saat itu sibuk memainkan ponselnya.

"Kak Chan pulang aja, ya aku udah sama Changbin dan Minho di sini" katanya. Chan mengangguk lalu dia pergi tempat menatap kedua pria yang memunggungi mereka saat ini.

"Minho kenapa menangis?" Samar-samar Chan mendengar suara Felix saat itu. Dia lalu menoleh ke belakang dan menemukan pria manis itu.

"Minho?" Gumam Chan, dia langsung berbalik ke arah mereka.

"Minho! Ini benar kau?" Tanya Chan sambil memegang tangan Chan. Pria manis itu menoleh dan menatap Chan yang terlihat sangat mencemaskannya.

"Kak Chan kenapa di sini?" Gumam Minho yang berpura-pura tidak tahu keberadaan Chan. Chan kemudian memeluk Minho dengan erat.

"Kamu tinggal di mana? Kenapa tidak mengabari ku saat pergi?" Tanya Chan. Minho hanya diam saja saat itu tak menjawab, melihat itu Changbin langsung melepaskan mereka.

"Siapa kau? Jangan peluk pacar ku seperti itu" kata Chan sambil membawa Minho padanya. Chan dan Felix langsung terkejut.

"Minho kau punya pacar?" Tanya Chan sambil menatap mata besar itu.

"Iya aku pacaran sama Changbin" kata Minho dengan bohong. Chan menghela napas lalu dia mengangguk.

"Chan maaf ya, aku harus pergi dengan mereka" kata Minho lalu melambai pada sahabatnya itu kemudian pergi.


TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

MOM! WHO IS DADDY ?  | BANGINHO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang