Amber POV
Malam ini karena aku merasa bosan dirumah aku memutuskan untuk pergi ke Caffe Miranda, Caffe milikku dan adik-adikku.
Saat sedang asyik mengobrol dengan Henry orang kepercayaan ku untuk menangani Caffe ini, ada seorang gadis yang menghampiri ku.
"Hei boleh kenalan?" Tanyanya tersenyum
"Silahkan." Jawab Henry sok ramah
"Kenalkan aku Rebecca Swan, bisa dipanggil Becca" ucapnya sambil mengulurkan tangannya padaku
"Henry Lau" sambar Henry
"Kalau kamu siapa" tanyanya padaku.
"Amber" jawabku singkat.
"Kamu kesini sama siapa Becca?" Tanya Henry sok akrab
"Aku kesini dengan teman-teman ku. Itu mereka ada disana" jawabnya menunjuk meja yang tidak terlalu jauh dari ku.
'Bona dan Amber?' ucapku dalam hati saat melihat meja Becca,
Apa dia Becca yang Amber maksud tadi pagi? Pikirku setelah mengingat cerita Eunseo tadi pagi
"Aku boleh minta nomor telepon mu tidak?" Tanyanya padaku,
"Jika ada perlu sesuatu dengan ku langsung saja menghubungi asisten saya" ucapku langsung pergi meninggalkan tempat itu tanpa berpamitan dengan Henry apalagi gadis itu.
Setelah keluar dari Caffe, aku langsung mengetikkan sebuah pesan singkat kepada Eunseo.
°°°°°°°°°°
Eunseo POV
Setelah membaca pesan dari kak Amber, aku langsung melihat ke arah meja kak Amber sebelumnya. Dan benar saja Becca memang berada di sana bersama dengan Henry, orang kepercayaan kak Amber.
Aku pun berbisik kepada Bona. Karena Albert dan Grace masih terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka.
"Becca berani goda kak Amber"
Setelah mendengar ku, Bona dengan refleks langsung melihat ke meja kak Amber, dan langsung menggelengkan kepalanya.
"Akhirnya selesai juga " ucap Grace dan Albert bersamaan.
"Ini Becca ke kamar mandi lama banget " ucap Albert yang sadar Becca belum kembali
"Lihat tuh" jawab Bona menunjuk ke arah Becca dan Henry
"Lah, udah gila tuh anak. Berani bener deketin Amber Liu " ucap Albert
"Udah malem nih. Kita balik aja yuk" ajak Bona hendak meninggalkan Becca.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE ✓
FanfictionDijodohkan dengan orang yang di sukai adalah kebahagiaan yang tak tertandingi. Tanpa harus berfikir pun akan langsung menerimanya