Word : 789
AU : iyh modern school lagi y maap
Genre : fluff?
Selamat membaca!-
Heizou adalah teman kelasmu. Seseorang dengan sifat ceria. Dia adalah seorang ekstrovert, dia hampir berteman dengan semua orang di sekolah ini, mau kakak kelas, atau adik kelaspun dia berteman dengan mereka.
Anehnya, dia tidak pernah mendekatimu sama sekali. Kamu juga tidak tahu alasan di balik itu. Kamu bukanlah seseorang yang terlalu pendiam, kamu aktif dalam kelas, tetapi tidak seramah itu juga. Apakah dia membencimu?
Karena rasa penasaranmu itu, kamu akhir-akhir ini berusaha untuk mendekati Heizou. Tentunya kamu sudah melihat sifat dia yang periang dan seru, dan juga dirinya yang mengikuti ekstrakurikuler bela diri itu, terlihat sangat keren. Pasti berteman dengannya akan sangat bagus, dan jujur aja, kamu mengaguminya dari kejauhan.
Tetapi tidak ada perubahan, dia tetap tidak berteman denganmu. Dia selalu menghindarimu.
Pagi telah datang, kamu baru saja sampai ke sekolahmu. Tidak sengaja, kamu melihat Heizou juga barusan datang. Kamu berencana untuk menyapanya, siapa tau kali ini dia akan mengajakmu mengobrol lebih jauh. Kamu berlari sampai berada di samping Heizou, menepuk bahunya pelan.
"Pagi Heizou!" Heizou yang sebelumnya hanya melamun sambil berjalan, terkaget karena kehadiranmu yang tiba-tiba. Dia langsung menjauhkan dirinya darimu. Dengan nada yang lemas dia membalas. "p-Pagi juga, [Name].." dan dia langsung pergi berlari menuju kelas.
Kamu mengikutinya dan melihat dia langsung mendekati teman baru di kelasmu. Kamu menguping pembicaraan mereka.
"Hei! murid baru. Nama lo siapa?"
"Hai juga, nama gue Lumine."
Heizou mengulurkan tangannya, mengisyaratkan Lumine untuk bersalaman tangan. "Gua Heizou, salam kenal ya Lumi! Mulai hari ini kita resmi berteman."
Mereka sudah terlihat akrab dengan satu sama lain. Jujur, kamu merasa iri semua orang dapat berteman dengan Heizou, bahkan orang yang baru saja pindah. Sejak tahun lalu kamu dan Heizou sudah menjadi teman kelas, tetapi kamu tidak pernah mengobrol dengannya jika itu bukan tentang sekolah.
Kamu akhirnya masuk ke dalam kelas, memilih tempat duduk di belakang murid baru itu, Lumine, dan.. kamu menyesal telah duduk di tempat itu, yang dapat kamu lihat dan dengar hanyalah percakapan Heizou dengan Lumine. Makin lama, kamu bukannya merasa iri karena Lumine dapat berteman dengan Heizou, melainkan cemburu karena Heizou dekat dengan perempuan lain. Karena kamu kesal, kamu tidak menghiraukan mereka yang sedang mengobrol, kamu mengambil earphonemu dan menyetel sebuah lagu sambil menggambar suatu hal.
- Timeskip
Akhirnya jam istirahat telah tiba, kamu mengambil kotak bekalmu dan pergi ke luar, menghampiri Lumine yang sedang berada di lorong kelas. Kamu mencoba untuk mendekatin Lumine, karena kamu merasa familiar dengannya.
"Hai, namamu Lumine kan?"
Lumine yang sedang melihat kegiatan olahraga anak kelas lain di lantai bawah, menggantikan fokusnya kepadamu.
"Iya bener, ku dengar kamu [Name]? [Name] Aleina?"
Kamu terkaget Lumine dapat mengetahui nama tengahmu, sepanjang pelajaran tadi, guru hanya memanggilmu dengan nama depanmu. Kamu mulai yakin bahwa Lumine adalah teman SDmu.
"Haha, iya. Pasti kamu Lumine Viatrix, sudah lama kita gak ketemu ya?"
"Pantas saja aku merasa pernah melihatmu [Name], ternyata Aleina. Nama panggilanmu berubah. Aku kangeen banget sama kamu, dulu kita deket tapi kepisah gara-gara beda SMP"
"Aku juga kangen banget, Aether gak pindah ke sini ya? aku gak ngeliat dia. Ngomong-ngomong kamu dekat dengan Heizou ya?"
Kamu memang berencana untuk menanyakan hal ini setelah memastikan bahwa dia adalah teman SDmu.
"Aether dapet beasiswa. Iya, dia orang yang ramah. Kulihat tadi dia berteman dengan semua orang."
Jujur aja kamu agak sakit hati dengarnya, kenapa dari sekian banyaknya orang yang ada di sekolah ini, dia hanya tak dekat denganmu?
"Tapi kulihat-lihat kamu dan Heizou tidak dekat?" Lanjut Lumine.
Kamu menganggukan kepalamu. "Emang aneh, aku sudah mencoba untuk mendekatinya tapi dia selalu menjauh."
"Hmm.. akan kucoba tanyakan dia kapan-kapan. Oh ya, kamu suka dengannya ya?"
Kamu yang sedang memakan bekal legendarismu, Indomie ngotak itu langsung tersedak. Bagaimana dia tau bahwa kamu menyukainya. Apakah terlihat terlalu jelas? Jangan-jangan Heizou menjauhimu karena kamu suka dengannya. Dan kamu hanya menjawab pertanyaan Lumine dengan anggukan pelan.
"Lain kali bakal kucoba tanyain deh [Name]."
Beberapa hari berlalu sejak percakapanmu dan Lumine berlangsung. Pada sore hari ini, kamu baru saja berdiri dari tempat dudukmu setelah menyelesaikan tugas yang belum kamu kerjakan, alhasil setelah pulang sekolah kamu disuruh mengerjakannya sampai selesai baru boleh pulang.
Di kelas hanya tersisa satu orang, Heizou, aneh biasanya dia pulangnya lumayan cepat, pikirmu. Kamu ingin pulang ke rumah, lelah karena tugas dari gurumu itu sangatlah banyak. Saat sudah berada di depan pintu kelas Heizou menarik pergelangan tanganmu dari belakang, memutar badanmu hingga menghadap ke dirinya. Mukanya sangatlah merah, dia tidak bisa berbicara karena terlalu gugup. Akhirnya setelah kamu dan Heizou berhadap-hadapan setelah 3 menit tanpa berkata apapun, Heizou membuka suara.
"s-Sebenarnya, aku menjauhimu bukan karena aku membencimu, yang ada bertolak belakang. Aku terlalu gugup saat berada di sampingmu. Aku selama ini tidak sadar. Persoalan cinta ini terlalu sulit, bahkan aku tidak bisa memecahkannya. Aku menyukaimu [Name]."
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Oneshots II
FanfictionFinished. Semi-baku Kumpulan oneshots dengan character dari Genshin Impact ke-2 (⸝⸝⸝'꒳'⸝⸝⸝) 2 Admins jadi penulisannya akan berubah-berubah Writing : -Oneshoots -Drabbles -Scenario [Mostly Oneshoots] Kebanyakan menggunakan modern AU