Based on Rei's true story :D
Selamat Membaca :)◈𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 ◈
Dunia memang ajaib, segala hal kecil dalam hidup kita dapat membawa perubahan besar pada masa depan kita, hal itu sering disebut "Butterfly Effect". Itu yang dikatakan banyak orang, aku juga ingin merasakan hal itu, selama ini hidupku berjalan biasa saja, tak ada yang spesial dalam hidupku. Itu yang kupikirkan sejak tahun lalu, ternyata semenjak berkurangnya kasus virus global ini, sekolah telah masuk seperti biasa lagi, dan keseruan dalam hidupku bermulai.
Tahun ajaran baru-pun dimulai, aku sebagai murid yang tidak begitu suka bersosialisasi berakhir tidak mempunyai teman dalam hati pertama masuk sekolah itu, aku benar-benar kesepian.
Hal itu berakhir pada bulan depan, seorang teman bernama Yoimiya mulai mengirim pesan kepadaku duluan. Dia mengajakku untuk duduk bersama, tentunya aku menyetujuinya, dan aku akhirnya bersahabatan dengannya, walaupun kita tidak begitu memiliki ketertarikan dalam bidang yang sama.
Dia menyukai hal berbau idol, dan aku yang menyukai hal berbau game, terutama Yuanshen Impact, aku hampir saja pensiun dalam game itu. Aku juga orang yang nilainya di bawah rata-rata dalam sekolah ini, ya orang tuaku sendiri yang memaksakan untuk masuk ke sekolah yang pendidikannya terhitung susah, tetapi aku tidak menolaknya.
Hidupku akhir-akhir ini memanglah seru, tetapi yang menjadi puncak kesenangan adalah dia, dia seseorang yang kusukai. Dia adalah Heizou, Shikanoin Heizou. Dulu aku dan Heizou belum seakrab itu, kita hanya mengobrol saat benar-benar perlu saja, seperti..
Aku membuka pintu kelas perlahan, terkejut melihat sosok Heizou yang duduk di lantai. Aku menghampirinya dan berkata, "Permisi.. kita sudah disuruh untuk menaruh HP kita di bawah."
"Oh, thank you." Heizou langsung berdiri dan pergi ke luar kelas untuk menaruh HP miliknya.
Awalnya kita tak begitu akrab, tetapi karena aturan kelasku yang mewajibkan masing-masing satu perempuan dan laki-laki duduk di bangku yang sama dengan cara undian, sebenarnya aku tidak duduk dengan Heizou, tetapi teman yang sebenarnya duduk bersamaku masih sakit pada hari itu dan menyuruh Heizou saja yang duduk bersamaku, karena sebelumnya, Heizou tidak memiliki pasangan untuk duduk bersama, alhasil aku dan Heizou berteman, karena kita berada di bangku yang sama.
Saat aku duduk bersamanya, aku sedang menulis sebuah cerita untuk tugas bahasa Indonesiaku, Heizou melihatku menulis cerita dan tiba-tiba menanyakan apa yang kutulis, itulah percakapan kita yang pertama.
"Kamu nulis apa?" Heizou menoleh sedikit menoleh ke kiri, menanyakanku tentang hal yang sedang kutulis secara fokus.
"O-oh ini buat tugas bahasa Indonesia." Aku sedikit terkejut dengan pertanyaannya yang tiba-tiba datang, aku tidak menyangka bahwa dia akan memulai percakapan duluan.
Setelah itu kita canggung lagi, walaupun Heizou seorang extrovert ternyata dia bisa canggung juga, mungkin karena aku yang memang terlalu canggung.
Kita sebangku selama dua minggu, dan selama dua minggu itu, aku dan Heizou menjadi lebih akrab seiring bertambahnya hari, karena kita memiliki ketertarikan yang sama, yaitu Yuanshen Impact, dia mengetahui aku bermain Yuanshen karena aku menempelkan sebuah post it di dahiku bertulis "Kaedehara Cakep", memalukan.
Aku sempat mengira bahwa dia adalah orang yang canggung juga, karena dia berteman dengan salah satu orang yang canggung, aku tak begitu menyukainya.
Dan pada hari terakhir kita duduk bersama, dia meminta nomor kontakku. Pada malam harinya dia mulai mengirim pesan kepadaku, menunjukkan build karakter miliknya dalam game Yuanshen Impact itu. Percakapan kita yang awalnya hanya bertopik tentang game tersebut, makin lama makin luas. Kita sering menceritakan hal-hal random pada hidup kita, atau hal yang kita lakukan sekarang. Seiring jalannya waktu, ternyata aku telah menyukainya, aku merasa nyaman bersamanya.
Teman-teman kitapun menjodoh-jodohkan kita, aku sebenarnya merasa senang dengan hal itu, tetapi aku menutupinya, aku takut jika dia ternyata risih. Sampai-sampai, hampir setiap hari aku menyetel lagu, "just a friend to you", aku sangat relate dengan salah satu lirik dari lagu itu, "Friends don't do the things we do" Ya, sudah banyak sekali teman sekelasku yang merasa kita cocok, kita sudah melewati batasan teman.
Tetapi semakin lama, aku tidak bisa lagi menahan rasa sukaku kepadanya, aku berencana akan menyatakan perasaanku saat ulang tahun Heizou. Aku menggambar sebuah karakter dari game Yuanshen kesukaan Heizou dan berencana menuliskan sesuatu di belakang gambaran itu, yang berisi..
"Aku sangat bersyukur, karena aku memiliki teman dekat sepertimu, Heizou. Apalagi aku sangat akrab denganmu, bolehkah aku menganggap dirimu sebagai sahabatku? Kamu satu-satunya lelaki yang dekat denganku sampai sedekat ini, di mana kita selalu ngechat tiap hari, walaupun di sekolah kita agak jarang berinteraksi karena aku malu. Kalau saja, saat itu aku menolak suruhan orang tuaku untuk sekolah di sini, aku tak mungkin ada di tempat ini sekarang, aku tak mungkin mengenal dirimu. Kalau saja saat itu aku sudah pensiun bermain game, tentunya aku tak akan bisa akrab denganmu, kita tidak akan berteman. Kalau saja saat itu aku tidak bersahabat dengan Yoimiya, rasa maluku tidak akan berkurang, aku tidak akan berani untuk berbicara denganmu, kita tidak akan berteman. Kalau saja saat itu temanmu tidak sakit, kita tidak akan duduk sebangku, kita tidak akan berteman. Kalau saja saat itu kamu tidak memulai percakapan duluan, kita tidak mungkin berteman. Kalau saja kamu tidak meminta kontakku waktu itu, kita tak mungkin menjadi tambah dekat, kita tak mungkin seakrab ini. Kalau saja aku tak berada di sini, kita tak berteman, kita tak menjadi akrab, kita tak menjadi sedekat ini, aku tidak mungkin menaruh perasaan yang lebih dari teman ini kepadamu. I like you, Heizou." - [Name] Renaya
Itulah yang mau kutulis kepadanya, pada hari ulang tahunnya yang akan terjadi dalam delapan hari lagi. Setelah aku selesai menulis itu, kebetulan Heizou ngechat aku, dia bilang dia akan memberi tau orang yang dia sukai kepadaku setelah selesai sekolah, aku semakin panik, dan juga penasaran.
Dan keesokan hari tiba, aku benar-benar tidak sabar, dan juga takut karena Heizou memberi tau siapa yang dia suka pada hari ini. Aku merasa dia akan menyukai salah satu teman di kelasku, dan selalu berpikir seperti itu sepanjang hari, supaya aku tidak akan sedih nanti.
Aku langsung saja pulang, dan langsung ngechat Heizou, "Siapa yang kamu suka?" dan aku ngespam dia. Aku ingin dia cepat mengakui siapa yang dia suka, supaya aku lebih cepat sedihnya.
Mataku terbuka lebar saat aku melihat chat yang masuk dari Heizou yang berisi, "Gatau kenapa, tapi namanya ada Renaya di akhirnya :)"
◈𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 𝅒 𝅓 ◈
Ini semua bener-bener ngambil dari kisahku sama ekhem pacarku ekhem :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Oneshots II
FanficFinished. Semi-baku Kumpulan oneshots dengan character dari Genshin Impact ke-2 (⸝⸝⸝'꒳'⸝⸝⸝) 2 Admins jadi penulisannya akan berubah-berubah Writing : -Oneshoots -Drabbles -Scenario [Mostly Oneshoots] Kebanyakan menggunakan modern AU