13

2.1K 169 16
                                    

Perpaduan antara Doyoung dan Jeno adalah malam petaka buat Beomgyu. Om dan kakak keduanya itu tidak akan pernah berhenti untuk merecoki hidupnya Beomgyu seperti sekarang ini. Badan Beomgyu dililit abis oleh pelukan dari mereka berdua. Dari Doyoung yang memeluknya dari sisi kiri dan Jeno di sisi kanan. Doyoung benar benar memeluknya dengan sangat erat, belum lagi kaki panjang omnya itu yang ikut melilit membungkus kakinya.

"SUMPAHHH ANJING!!! LEPASSSSSSSS!!!! ARGHHHHHHH!!!"

Bukannya malah melepaskannya, justru Doyoung malah mempererat pelukannya dan menggigit gemas pipi gembul Beomgyu yang tentu saja membuat Beomgyu makin terlihat seperti orang kesurupan. Kapan lagikan Doyoung bisa nguyel nguyel keponakan cantiknya ini.

"DADDDYYYY TOLONGGIN GYUUU!!!" Seru Beomgyu kencang ketika melihat daddynya masuk kedalam kamarnya.

"Doyoung udah. Gak liat tu anak gue mukanya sampai merah gitu." Jaehyun menarik salah satu tangan Beomgyu mencoba untuk menarik bebas anak bungsunya.

Walaupun Jaehyun sudah berhasil melepaskan Beomgyu dan memindahkan putra bungsunya untuk duduk disofa, namun kebebasan Beomgyu tidak bertahan lama. Karena Doyoung langsung bangkit dari tidurnya dan membawa Beomgyu untuk duduk dipangkuannya.

Karena Beomgyu juga udah kehabisan tenaga untuk melawan, jadi ia pasrah aja dan malah menyamankan diri untuk bersandar di dada bidang omnya itu. Doyoung tentu tidak akan mensia siakan kesempatan, ia sekarang malah menghirup dalam dalam surai hitam Beomgyu.

"Ish geli tau om! Awas aja kalau ada upilnya nyangkut dirambut gyu!! Nanti om, gyu penggal!" Ancam Beomgyu.

"Telat tu Gyu, upilnya si om udah ada di rambut lu tuh. Iyekkk." Ucapan Jeno

"AAAAAAAAA OM MAHHHH!!!"

"Enggak sumpahh! Gak adaa sayangg. Percaya aja lu sama Jeno." Doyoung menggusap usap kedua telinganya, karena jujur aja kelama lamaan pengang juga telinganya denger teriakan Beomgyu terus.

"Jeno itu gak bisa dipercaya dek. Lihat ni, bersih gini kok." Lanjutnya.

"Percaya sama gue itu musyrik, tapi kalau percaya sama om Doyoung lebih musyrik lagi! HAHAHAHAHAHA." Masih dengan tawanya Jeno berjalan mendekati Beomgyu dan menepuk singkat kepala adiknya. "Yauda ya, gue jalan dulu mau jemput Nana. Byee!!" Pamit Jeno meninggalkan mereka berdua.

"Dek." Panggil Doyoung membuat Beomgyu membuka lagi kelopak matanya yang tadi hampir saja terpejam.

"Apa?" Jawab Beomgyu malas.

"Nembak bareng yu?"

*****

Bibir kecilnya tidak berhenti mencabik lucu menunjukan betapa kesalnya dirinya. Belum lagi wajah datarnta yang terlalu dibuat buat, menambah kesan gemas dari si manis. Sepanjang perjalanan, Beomgyu sama sekali tidak mau melihat lelaki disebelahnya yang sedang asik mengemudi. Beomgyu hanya fokus melihat jalanan dari kaca mobil walaupun kakinya tidak berhenti bergerak menandakan ia bosan.

Padahal tadi, Beomgyu sudah senang bukan main ketika Doyoung mengajaknya untuk menembak bersama. Walaupun omnya yang satu ini selalu bikin Beomgyu darah tinggi karena tingkahnya, tapi itu tidak menghalangi Beomgyu untuk tidak kagum oleh kemampuan Doyoung.

Satu satunya hal yang Beomgyu sangat sukai dari Doyoung adalah bagaimana omnya itu memainkan senapan dengan begitu lihainya. Tenik dan taktik penembakan Doyoung tidak ada yang gagal membuat Beomgyu terpesona.

Tapi belum juga kebahagian Beomgyu dimulai, sudah dihancurkan terlebih dahulu oleh sang daddy. Karena Jaehyun meminta Beomgyu untuk melakukan misi. Bukannya Beomgyu tidak suka, justru melakukan misi dari sang daddy adalah hal yang Beomgyu sangat sukai.

Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang