14

1.5K 103 16
                                    

Beomgyu membuang ludahnya ke arah samping. Salah kan dia yang memainkan pisaunya diatas tubuh lelaki sambil tertawa jenaka. Yang membuat beberapa percikan cairan kental berwarna merah itu masuk kedalam mulutnya.

"Shhh pahit." Delik Beomgyu lalu bangun dari tempatnya. "Dasar orang tua bau tanah, eh tapi emang otw ke tanah juga si. Makannya jangan main main lu sama gue." Sorot mata Beomgyu yang meremehkan melihat nyawa mangsanya sudah di ujung tanduk.

Sayatan demi sayatan terlukis indah diselujur kedua tangan lelaki tua itu. Rintihan yang seolah olah bagaikan syairan lagu indah yang sedang mengalun.

Salahkan lelaki tua ini yang tadi menganggu Beomgyu. Dengan tangannya yang kotor, ia berani mencolek pipi gembil Beomgyu. Membuat lelaki itu berakhir mengenaskan seperti ini.

Karena bukan hanya tangan saja yang terukir, namun juga kedua pipi lelaki tua itu. Belum lagi perut buncitnya yang sudah ada sayatan besar ditengahnya.

Setelah bosan, Beomgyu mengambil serbet putih yang ada dikantongnya lalu membersihkan pisau kesayangannya dengan bersiul seolah tidak terjadi apa apa. Berjalan menuju balkon hotel, lalu menyalakan seputung rokok.

Jujur saja, rasanya otak Beomgyu sudah hampir pecah. Memikirkan kejadian tadi yang kembali membuat darahnya naik. Gila saja orang tuanya, bisa bisanya mereka mengambil keputusan yang menyangkut hidupnya tanpa berdiskusi terlebih dahulu pada dirinya.

Helaan nafas yang sudah beberapa kali Beomgyu hembuskan. Melihat langit malam yang hampir tak ada bintangnya. Seolah olah mereka kehilangan sinarnya. Pukul sudah menunjukan 9 malam. Mau tidak mau Beomgyu membuah putung rokoknya sembarang dan mengemas barang barangnya. Ia harus segera pergi dari sini, sebelum keluarganya berhasil melacak keberadaannya.

*****

01.00 PM

Teriakan demi terikan saling menyaut tidak mau kalah dalam kediaman Jung. Terlihat muka Beomgyu yang memerah dan rahang Jaehyun yang mulai mengeras.

"Oh ayolah dad? Apakah daddy gila? Menjodohkan ku dengan dia???" Tunjuk Beomgyu ke arah Taehyun yang sedang duduk kaku diantara pasangan ayah dan anak yang sedang bertengkar.

"BEOMGYU!! Berani beraninya kamu ngatain daddy kamu sendiri gila? Dimana otak mu gyu?! Apakah kita pernah mengajarkan hal yang tidak sopan kepada kamu?!"

"Hah? Sopan? Kalau gitu Beomgyu balik tanya ni ya dad. Bisa bisa daddy seenak udelnya sendiri memutuskan menjodohkan Beomgyu ke cowok yang jelas jelas Beomgyu gak kenal???" Beomgyu dengan berani melangkah ke depan menuju Jaehyun.

"Ini tu hidup Beomgyu ya dad. Beongyu gak mau hidup Beomgyu diatur atur gini sama daddy! Beomgyu udah capek selama ini nurutin semua mau daddy!! Dan untuk yang satu ini Beomgyu gak terima! POKOKNYA BEOMGYU GAK MAU!!!"

Teriakan melengking Beomgyu membuat Taeyong tidak tahan untuk tidak turun tangan. Lelaki manis itu mendekat ke anak bungsunya lalu merekuhnya erat. Mengelus punggung sang anak berharap dapat membatu melegakan emosinya.

"Sayang ku, anak ku, bukan gitu nak masud daddy kamu. Daddy cuma khawatir aja sama hidup kamu sayang. Makannya daddy pilihkan lelaki yang terbaik untuk mendampingi kamu sayang."

Ucapan Taeyong justru menjadu bumerang. Bukannya membuat Beomgyu tenang, malah membuat bungsu Jung ini semakin emosi.

"Khawatir? Lelaki terbaik? Tau apa si dad? Emangnya daddy tau seberapa dalamnye tentang si bocah ini?? Kalau daddy emang sayang sama Beomgyu, harusnya daddy nanya dulu ke Beomgyu! Emangnya daddy tau yang Beomgyu mau itu apa? Yang Beomgyu suka itu siapa? Enggak kan dad?!"

Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang