Dor dor dor
Sore kali ini dihiasi oleh suara tembakan yang terus menerus berkumandang tanpa berhenti walau hanya sedetik saja. Dengan fokus, Beomgyu membidik sasarannya. Luka luka dibadan Beomgyu sudahsemuanya kering memudahkan ia untuk bergerak lebih bebas lagi.
Disamping Beomgyu ada sahabat sekaligus rekan setimnya Sunoo, yang ikut serta dalam latihan menembak kali ini. Sesekali mereka beradu point, siapa yang mendatkan point lebih banyak maka ia yang menraktir makanan esoknya.
"YESS!!" Seru Beomgyu senang ketika sang pelatih membacakan pointnya, yang ternyata 50 point lebih unggul dari pada Sunoo.
"Besok makan enak! Yuhuuu!!!" Beomgyu melompat lompat kecil dan ikut bergabung bersama dua sahabatnya disalah satu meja bundar yang disediakan disana.
"Ryuu, besok mau ikut makan enak gak sama kita? Sunoo yang traktir loh." Beomgyu menyengol lengan Ryujin yang masih fokus dengan laptopnya lalu tertawa puas ketika melihat wajah Sunoo yang tertekuk masam.
"Awas lu kalau milih yang mahal mahal, gue pitess." Ujar Sunoo sambil melempar sepotong kentang goreng kearah Beomgyu yang sedang menjulurkan lidahnya mengejek.
Ketika Beomgyu ingin membalas melempar balik Sunoo, perbuatan liciknya terhentikan karena panggilan Ryujin ke dirinya dengan nada yang serius lalu menunjukan isi laptopnya.
"Tetap gak mungkin si Gyu, kalau Hueningkai cuma main sendiri. Dia pasti dibantu sama orang lain yang kekuasanya jauh lebih tinggi." Ucap Ryujin.
"Emangnya kenapa?" Tanya Sunoo yang mulai ikut dalam percakapan.
"Secara dia udah pakai teknologi yang baru. Alat alat canggih kayak gitu harganya gak main main loh."
"Lu mau bilang kalau Hueningkai miskin jadi gak mampu buat beli hal itu sendiri?"
"Engga gitu bego. Ya walaupun emang gitu si masud gue, tapi selain itu dia juga dapet perlindungan yang gede Gyu. Kalau dia dilindungin, mungkin sekarang udah tinggal nama kali dihajar sama kakak kakak lu."
"Siapa yang lu curigain?" Tanya Beongyu to the point.
"Kim Taehyung."
"Oh si om ganteng? Kenapa? Perasaan dia sama gue gak ada masalah apa apa." Beomgyu menyilangkan kakinya dan bersender ke kursinya.
"Lu lupa pas gue cerita kalau Taehyung cuma tinggal bertiga sama kedua adik kembarnya?" Tanya Sunoo yang sudah paham masud Ryujin.
"Iya tau, itu karena mereka yatim piatu kan."
"Nah, orang tua mereka itu meninggal karena bom pabrik yang dilakuin sama kakek nenek lu Gyu."
*****
Beomgyu melompat lompat kecil karena terlalu bersemangat untuk merangkai buket bunga. Ini pertama kalinya, Beomgyu mencoba untuk merangkit sendiri tangkai tangkai bunga. Beomgyu sangat hati hati dalam memilih bunga yang akan ia rakit, karena rencananya ia akan memberi buket bunga ini kepada mommy dan daddynya.
"Nih, yang paling bawah dipotong dulu. Kalau udah baru deh susun yang kayak kamu mau. Kalau tangkainya masih ada yang kepanjangan boleh dipotong lagi kayak gini." Ujar Yeonjun sambil mempraktekan ucapannya.
Sejujurnya, Beomgyu sedikit tidak nyangka kalau ternyata Yeonjun tu seorang florist. Dan yang lebih gak nyangka lagi kalau toko bunga ini sama cafe yang biasa Beomgyu datangi adalah milik Yeonjun pribadi. Udah ganteng, baik, kaya lagi. Siapa lagi kalau bukan pacarnya Jung Beomgyu hehe.
Tulip orange dan mawar merah muda menjadi pilihan Beomgyu. Ia dengan sengaja menyusunnya secara acak, dan ditambahi oleh beberapa daun yang Beomgyu sendiri tidak tau namanya untuk memperbagus buketnya. Tidak lupa Beomgyu bungkus dengan kertas putih terlebih dahulu untuk bagian bawahnya lalu dilapisi oleh kertas kraft dan diilat oleh sebuah pita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You
FanfictionBeomgyu ft Jungfams Suara tembakan bukan sesuatu yang asing bagi Jung Beomgyu. Karena memang hidupnya dipenuhi tentang bunuh membunuh. Goresan luka sudah terbiasa Beomgyu terima. Menyakitkan tapi menyenangkan baginya. Tapi bagaimana jika ada yang l...