Depresi

926 81 1
                                    

Setelah beberapa hari kematian Rose keadaan jennie benar benar menurun drastis, bagaimana tidak dalam beberapa hari ini ia selalu di suntikan obat penenang oleh dokter . .

Jennie sadar lalu melamun dengan air mata yang terus metes dari mata nya.

Irene dan yeri tidak tega melihat keadaan teman mereka seperti ini sekarang.

Sesekali irene ingin menyuapi jennie makan, namun jennie menolak.

Sedangkan yeri berusaha mengajak jennie bicara namun tidak di hiraukan.

Seungri pun masuk ke ruangan jennie.
"Maafkan saya tidak bisa menjaga nona rose dengan baik nona"

Air mata jennie semakin mengalir deras . .
"Rossie . ."

Setelah dokter memeriksa ke adaan jennie, dokter bisa memastikan jennie sudah mulai tenang dan menerima kenyataan nya, dokter pun mempersilahkan jennie jika iya ingin pulang kapan pun . .

Tak lama Tuan kim pun datang menjemput putri nya,
"Mari kita pulang . ."

Jennie menganggukan kepala nya. sekarang barang barang nya pun sudah di bereskan dan ia pun pulang ke rumah bersama papah nya . .
.
.
.
Kini seulgi dan lisa berada di ruang rahasia . .
"Gua ngerasa ga cukup seulgi"

Seulgi pun terkekeh
"Aku sudah menduga nya, mengapa kau tidak ambil alih saja perusahaan park"

"Maksud lu?"

"Taklukan semua penjaga nya dan kau bisa ambil alih semua nya"

Mendengar ucapan seulgi pun lisa tersenyum.
"Penjagaan mereka di sana pasti mulai renggang bukan?"

"Yaps itu maksud ku"

Kini lisa dan seulgi kembali merencanakan sesuatu yang besar untuk merebut semua kekayaan keluarga park.
.
.
.
Kini jennie sudah sampai di rumah, dan ia masih terbayang tentang rose, dia sangat merindukan kekasih nya sekarang, dan dia benar benar tidak bisa merelakan rose .

Malam mulai larut, masih dengan pikiran yang sama dan jennie pun memutuskan untuk pergi ke bar sendirian . .

Sesampai nya di bar jennie banyak menghabiskan minuman hingga membuat nya mabuk, tak sengaja seulgi berada di bar yang sama dan melihat jennie . .

"Bukan kah itu kekasih nya rose"
Seulgi pun menangkap tubuh jennie yang hampir terjatuh.

Dan ia menatap wajah jennie kagum
"Ternyata cantik juga cewek ini"

Ketika melihat bibir jennie seulgi tidak bisa menahan untuk tidak mencium nya, saat hampir menyentuh bibir jennie seseorang langsung menarik tubuh jennie dari pelukan seulgi . .

"Lu mau apain dia"
Tanya irene yang tiba tiba datang merebut jennie.

"Ck aku hanya ingin mencium nya"
Jawab seulgi tanpa ragu.

"Brengsek, lu mau manfaatin orang yang mabuk! " Balas irene sambil menatap tajam seulgi.

Karena seulgi males meladeni orang yang ia tidak kenal, ia pun pergi meninggalnya.

"Dasar bajingan" umpat irene.

Irene pun membawa jennie pulang ke rumah nya, irene merasa beruntung karena malam ini ia iseng ke bar sendiri, dan dengan cepat bisa menyelamatkan jennie dari orang brengsek yang ia temui di bar.

Irene tak lupa mengabari tuan kim agar tidak khawatir dengan jennie . .

Kini irene memapah jennie ke kamar nya dan membiarkan jennie tertidur dengan nyenyak.
Ia memakai kan selimut agar jennie tidak kedinginan .

Malam pun berlalu begitu cepat dan sekarang matahari pun mulai terbit . .
Jennie terbangun dari tidur nya dan ia kaget saat melihat ke sekeliling nya, tak lama irene masuk ke kamar untuk mengecek jennie .

"Ternyata udah bangun lu jenn"

"Irene . ."

"Iya bener, gua yang bawa lu semalam pulang"

Jennie berusaha mengingat kejadian semalam namun tidak bisa, seperti efek karena terlalu banyak minum.

Irene pun mengajak jennie sarapan sebelum mengizinkan jennie pulang, merasa tak enak jennie pun menerima tawaran irene.

Ketika selesai sarapan jennie pun bersih bersih lalu izin untuk pulang, saat irene ingin mengantarkan nya jennie malah menolak . .

Jennie berjalan menelusuri sungai han dan ia duduk di tempat di mana ia juga pernah duduk bersama rose . .

Bayang bayang tentang rose pun selalu teringat jelas di pikiran jennie, dan sekarang jennie tidak bisa menahan air matanya ketika ia merasa sangat merindukan rose .

"I miss you so much rose, i miss you Hiks . ."
.
.
.
Semua maid dan penjaga di rumah tuan park berkumpul di pimpin oleh seungri .

"Saya tidak tau apa yang akan di lakukan sekarang, tidak ada perintah dari tuan park dan nona Rose lagi, mari kita mendoakan mereka agar tenang di sana" ucap seungri lantang . .

Untuk sementara seungri mengambil alih  menjalankan semua tugas yang biasa tuan park berikan, karena ia tangan kanan nya tuan park ini bukanlah hal yang sulit baginya
.
.
.

The other side ( CHAENNIE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang