Restu

1.1K 92 1
                                    

Rose bangun lebih awal lalu mulai membersihkan diri nya, saat ia sudah selesai mandi ia masih memperhatikan jennie yanh masih tertidur dengan nyanyak.

"Gemes banget sih . ." Rose mencium kening jennie lalu memperbaiki selimut nya.

Ia pun pergi ke luar kamar dan bertemu seungri yang kebetulan juga ingin bertemu dengan rose.

"Ada hal yang harus saya beritahu nona rose"

"Katakan lah seungri"

"Sebaiknya kita bicarakan di ruangan kerja saja nona"

"Baiklah, mari"

Rose dan seungri pergi ke ruangan kerja bersama.
.
.
.
Matahari mulai menerangi tubuh jennie hingga ia pun membuka mata nya . .

Seketika jennie tersenyum ketika ia melihat tubuh polos nya di bawah selimut dan mengingat kejadian semalam . .

"Yak kim jennie stop untuk mesum" jennie menepuk kening nya dan ia sadar ternyata rose tidak ada.

"Rose kemana ya . ." Jennie pun bergegas membersihkan diri nya lalu pergi ingin mencari kekasih nya.
.
.
.
Rose menatap seungri tidak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan.

" itu informasi yang sudah jelas saya dapatkan nona"

Rose memijat sedikit kening nya.
"Bagaimana bisa ia lolos secepat itu dari penjara"

"Sebaik nya nona rose mulai hati hati, karena kita tidak akan tau apa yang akan terjadi kedepan nya"

Rose menganggukan kepala nya tanda ia paham dengan apa yang seungri katakan.
.
.
.
Kini rose sudah di halaman rumah nya dengan menggenggam sebuah pistol, ia membidik target nya dengan baik dan akhir nya melepaskan pelurun tepat dengan sasarannya . .

"Woah" jennie menepuk tangan nya melihat betapa ahli nya rose memainkan pistol di tangan nya.

"Loh kamu udah bangun?" Rose menghampiri jennie lalu mengusap pipinya

"Udah, tadi aku nyariin kamu ternyata kamu di sini"

"Lagi iseng aja udah lama ga nyoba" ucap rose sambil tersenyum.

"Jadi kamu udah pernah belajar ini sebelum nya?"

"Ya begitulah"

"Apa aku boleh nyoba?"

"Tentu kenapa enggak" rose memberikan pistol nya kepada jennie.

Kini rose berdiri tepat di belakang jennie dan mengarahkan bagai mana cara yang tepat untuk memegang pistol . .

Jennie merasa deg degan saat dengan jelas bisa ia rasakan nafas rose di leher nya.

"Okay pegang nya udah pas, coba sekarang fokus ke target lalu tembak" ucap rose dan ia memegang pinggang jennie sekarang.

Jennie pun mengangguk dan mulai menembak namun sayang tembakan nya meleset . .

"Yahh . ."

Rose tertawa pelan "gak apa apa coba lagi, tegapin tubuh kamu terus fokus sama target di depan, tahan nafas kamu sebentar terus coba lepasin peluru nya"

Jennie pun mengangguk paham, lalu ia mulai mengikuti arahan rose dan . .

Dorr . .
Tembakan jennie kali ini tepat dengan sasaran nya.

"Yeay berhasil" jennie langsung memeluk rose karena senang.

Rose pun membalas pelukan jennie dan sekarang jennie sadar lalu perlahan menatap wajah rose . .

Mereka berdua saling menatap satu sama lain hingga hanya menyisakan sedikit jarak di antara mereka . .
.
.
.
.
Dor . .

Dor

Dor

Dor . .

" dasar bodoh " ucap seulgi yang memperhatikan lisa sedari tadi.

"Enak banget ya lu ngomong! Lagian susah amat ga elit nih pistol" ucap lisa meninggi.

Seulgi pun menghampiri lisa dan merebut pistol nya.
Tanpa aba aba ia langsung menembakan pistol itu tepat dengan sasaran.

Lisa yang melihat nya pun melototkan matanya, sedangkan seulgi menodongkan pistol tepat di kepala lisa sekarang . .

"Jika kau tidak fokus dengan latihan mu, selama nya kau akan bodoh lisa"

Lisa sedikit merinding melihat seulgi yang mengarahkan pistol ke kepala nya.

"Yak sorry okay okay gua bakal lebih fokus buat latihan nya"

Mendengar itu seulgi pun melemparkan pistol nya dan lisa pun menangkap nya.

Kini lisa benar benar serius dengan latihan nya, kini ia sudah memfokuskan bidikan nya ke arah target . .

Lisa menghembuskan nafas nya pelan lalu mulai fokus dan . .

Dor . .
Akhir nya lisa berhasil membidik dengan baik target nya

"Yess gua bisa gi"

"Lakukan terus sampai kah benar benar bisa menguasai nya"

Lisa pun menganggukan kepala nya dan mulai kembali latihan nya.
.
.
.
" Ekhmm "

Rose dan jennie pun tersadar, dan melihat siapa yang datang . .

"A ayah . . "

Jennie pun kaget ketika tuan park tiba tiba datang, kini mereka pun menunduk hormat kepada tuan park.

"Ayah kapan pulang?" Tanya rose

"Barusan ayah sampai, siapa gadis yang bersama mu rose?"

Kini rose dan jennie pun saling menatap satu sama lain,

"Dia kekasihku ayah, kim jennie"

Jennie kaget dengan pengakuan rose di depan ayah nya.

"seorang wanita?" Tanya tuan park

Rose menganggukan kepala nya.
" aku mencinyai nya ayah, dan dia juga mencintai ku"

Kini jennie menatap tuan park " maaf jik saya lancang tuan park"

Mendengar itu tuan park tersenyum dan mengusap pundak rose.

"Selagi anak ayah bisa bahagia ayah akan merestui, ayah liat seperti nya jennie gadis yang baik"

Mendengar itu rose pun tersenyum lalu memeluk ayah nya.
"makasih ya ayah"

Tuan park membalas pelukan rose "sama sama anak ku"

Jennie tersenyum ketikan ia mendapatkan restu dari tuan park.

Kini tuan park pun mengajak jennie dan rose untuk makan bersama sama .

The other side ( CHAENNIE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang