Pagi ini sedang terjadi keributan di kantin universitas ternama di korea, dan ini bukan hal yang pertama karena mungkin hampir setiap pagi hal itu terjadi,
Rose gadis yang hampir setiap hari jadi bahan bullying kakak senior nya sendiri,
Padahal jika di lihat dia tidak melakukan kesalahan apapun.Rose tetap menikmati sarapan nya tanpa mendengarkan kata kata yang merendahkan dari mulut senior nya Lalisa Manoban.
"Hei cupu, lo masih bisa makan walaupun gua lagi ngomong sama lu di sini ha!"
~BRAKK . .
Lisa menendang meja tempat rose makan hingga semua makanan nya sekarang tumpah di pakaian nya.Rose masih diam dan hanya menerima perlakuan senior nya itu tanpa perlawanan.
"Bagus tuh baju lu buat presentasi depan dosen HAHAHAHA" ucap lisa yang tertawa bangga atas perlakuan nya
Dua teman lisa pun ikut tertawa, sedangkan orang orang yang di kantin hanya diam karena emang tidak ada yang berani untuk menentang perbuatan lisa.
.
.
" kasian ga sih liat cewek itu hampir tiap hari di bully sama lisa""Iya mana dia ga pernah ngelawan, ya makin semena mena lah si lisa"
Dua teman nya asik bicara sedangkan jennie masih memperhatikan gadis yang di bully oleh lisa.
"Jenn lu mah di ajak ngomong malah merhatiin lisa mulu"
Kini jennie menatap tajam irene setelah apa yang ia bilang "maksud lo? Ogah banget gua merhatiin si lisa"
"Bukan nya lu udah di jodohin ya sama lisa masa ogah"
"Diem deh yer, walaupun gua di jodohin sama tu orang bukan berarti gua nerima"
Kini irenne dan yeri pun hanya bisa diam dan melanjutkan makan nya. Dan tiba tiba mereka kaget karena jennie menghampiri lisa yang sedang membully junior nya.
"Jenn mau kemana!" Panggil irenne
"Dah lah gua kaga ikut ikutan" yeri hanya mengusap kepala nya dan melanjutkan makanya.
"Kalau dia kenapa napa gimana yer????"
"Udah renne ga mungkin juga kan lisa mukul jennie, jadi tenang aja"
.
.
Kini lisa ingin mengambil kacamata rose namun kalah cepat dengan jennie yang sudah menahan tangan nya," Eh jenn . ." Lisa pun kaget karena jennie menahan tangan nya.
"Bisa ga sih satu hari ga usah buat keributan?"
Kini jennie menatap tajam lisa"Lu ngapain belain si cupu dia emang pantes buat di bully"
Rose yang mendengar itu menatap wajah lisa sekarang. Lisa yang sadar pun membalas tatapan tajam rose,
" kenapa, lu ga suka??"
Rose pun meninggalkan kantin tanpa memperdulikan lisa dan jennie.
"WOI CUPUU BERANI LO SAMA GUA!"
lisa berteriak dan kini memberontak agar jennie melepaskan tangan nya."Kalau lu ganggu dia lagi, urusan lu sama gua" jennie mengancam lisa sambil menunjuk wajah nya.
Lisa yang mendengar nya hanya tersenyum remeh dengan omong kosong jennie, lalu ia pun mengajak teman teman nya pergi dari kantin.
.
.
.
Rose membuka loker nya dan mengambil pakaian baru, ia mengepalkan tangan nya dengan kuat, dan membanting loker nya lalu pergi ke toilet untuk mengganti pakaian.Setelah mengganti pakaian rose menatap ke cermin lalu membuka kaca mata nya dan ia mencuci wajah nya sekarang.
Saat ia mengusap wajah nya ia kaget saat melihat ada seseorang di cermin, dia pun membalikan badan nya."Lu baik baik aja" jennie bertanya kepada rose
" ngapain lu di sini mau bully gua juga kaya lisa?"
Kini jennie mendekatkan tubuh nya pada rose, dan rose tidak bisa menghindar karena tubuh nya sudah rapat dengan tembok.
Jennie menatap lebih dekat wajah rose lalu tersenyum, dan perlahan ia mendekati ceruk leher rose lalu menghirup wangi dari lehernya
Rose yang merasakan nafas jennie di leher nya, hanya bisa memejamkan mata nya dan tidak bisa berfikir apa yang akan terjadi selanjutnya.
Jennie yang merasakan ketegangan rose kembali membuat jarak antara mereka.
"Gua ga bakal apa apa in lu kali" jennie tersenyum melihat tingkah roseRose yang mendengar suara jennie pun membuka mata nya dan merasa malu di hadapan jennie.
Jennie pun langsung pergi dari toilet meninggalkan rose seolah tidak terjadi apa apa barusan. Rose yang melihat jennie pergi langsung membalikan kembali tubuh nya kecermin.
"Apa maksud nya coba ngendus leher gua" rose mengusap leher nya dan mengigat kembali kejadian beberapa menit lalu yang membuat nya stres sendiri
.
.
.