Gerimis Hitam Merah

Gerimis Hitam

Sebuah metafora yang menggambarkan sebuah hasutan dan tipu daya setan di dunia, untuk membawa kita kedalam dosa melalui agendanya yang elegan dan penuh warna, gerimis hitam saya pilih karena hujan, hujan seringkali dikaitkan dengan rahmat dan anugerah dari Allah SWT untuk kita, namun setan menciptakan gerimis hitam untuk menyamarkan seranganya di tengah – tengah guyuran rahmat dan ampunan dari Allah SWT, "tidak ada satupun yang dapat menurunkan hujan rahmat kepada kita kecuali Allah SWT", sebuah kenyataan yang kita ketahui dan sepakati bersama namun seringkali kita lupakan karena basah kuyup jiwa dan raga ini diguyur derasnya gerimis hitam yang membuat kita terlena ditengah kesenangan yang berujung kesombongan dan kecelakaan.

Ditengah teriknya persaingan ekonomi dan sesaknya perpecahan politik bangsa ini, langit moralitas berubah gelap melahirkan rintik gerimis hitam di dalam hati dan pikiran kita, mengaburkan pandangan kita terhadap apa yang benar dan apa yang salah, menjadikan kita salah satu dari mereka yang terpedaya sebagaimana di firmankan oleh Allah SWT didalam Al Quran,

"Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta, dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. "Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." [Q.S17:64]

Terasa begitu kecil hati ini ketika gambar – gambar dan logo dengan atribut satanis malah terlihat keren dimata pemuda muslim dan kata "bunuh" sama seringnya diucapkan dengan kata "makan", dari hal itu saya merasa ada kesalahan yang bersifat fundamental dari cara kita memandang kehidupan saat ini, bagaimana kita dibuat terpesona dengan dosa yang dibungus menarik dengan tampilan warna-warni membuat kita lengah atas kebusukan yang dipaksakan menjadi sebuah kebutuhan, dan kita dibawa berjalan melenceng dari jalan yang lurus dengan merdunya suara hasutan mereka yang melekat erat di kepala kita membuat kita berfikir bahwa kita sedang dihujani oleh rahmat dan anugerah dari Allah SWT melalui kesenangan yang didapatkan, namun kenyataanya gerimis hitam sedang turun deras hingga meresap dan menembus pori-pori keimanan kita dan membawa kita semakin jauh dari Sang Pencipta Allah SWT.

Rintik Hitam Pornografi HD

Gerimis hitam adalah sebuah serangan yang nyata namun sulit diterka dimana ia akan dijatuhkan karena begitu derasnya serangan ini, sangat cepat dan menyebar hingga keseluruh penjuru dunia, dengan disisipkanya rintik gerimis hitam kedalam sebuah panggung sandiwara layar kaca melalui adegan kemesraan yang dikemas seakan-akan itu adalah bukti nyata dari cinta, adegan yang kemudian ditiru oleh sebagian besar generasi muda dan menjadi trend untuk diikuti sebagai lifestyle, hingga pada akhirnya semua drama itu dianggap sebagai bagian dari kenyataan yang umum terjadi di dalam kehidupan dan diterima sebagai kondisi normal oleh masyarakat.

Pernahkah kita sedang duduk di sebuah restoran atau dimanapun dan tempat itu memasang lagu yang sebenarnya tidak kita simak sedikitpun namun setelah berjalan keluar dari tempat itu kita mendadak menyanyikan lagu yang dimainkan tadi? Lagu yang sebenarnya tidak pernah kita simak, seperti lagu dalam iklan-iklan televisi yang tidak pernah kita perhatikan namun satu ketika kita bingung karena ternyata kita malah hafal lirik lagu tersebut, Seakan- akan lagu itu tertanam di alam bawah sadar pikiran kita dan menetap disana, sekarang bayangkan apabila lagu itu adalah sebuah adegan pornografi yang disisipkan berulang-ulang dalam tayangan film yang kita simak secara serius di layar lebar, meskipun tak pernah kita perhatikan secara detail namun hal itu akan menetap dibelakang pikiran kita dan tertanam disana sebagai sebuah tindakan yang normal untuk dilakukan. Seperti itulah mereka merusak kualitas moral umat ini melalui film-film berkualitas HD yang disisipkan hitamnya pornografi yang kita tonton dan nikmati dalam basis harian kehidupan kita. Membuat kita terlena dengan keindahan dunia berstandarkan kondisi kehidupan fiksi menjadikan kita umat yang kaya akan fantasi neraka dan lemah dalam aksi menuju kehidupan surgawi.