Tengah malam Lisa merasa seseorang bergumam lalu ia terbangun dari sofa dan melihat dimana Jungkook sedang tidur dengan gelisah.
"Dingin...." Mendengar hal itu Lisa segera membawa kembali selimut dan memakaikannya untuk Jungkook, setelah tidak mendengar Jungkook berkata lagi ia hendak kembali ke sofa namun tidak lama Jungkook kembali bersuara. "Dingin...sshh..." Lisa menghela nafas lalu ia naik ke ranjang masuk dalam satu selimut yang sama dan memeluk jungkook walau ia merasa gerah tapi karena dirinya juga pria ini sakit.
Seketika Jungkook sudah berhenti melontarkan kata apapun, Lisa melihat dari dekat pahatan wajah Jungkook, ah Pria ini sungguh tampan, ia tidak bisa menolak itu, siapapun pasti menginginkannya, dalam mode manja apalagi, Lisa pun kadang tidak tahan karena gemas.
"Lisa..." Gumamnya, Lisa meraba kompresan yang mulai mengering, segera ia mencelupkan dan memasang kembali.
"Udah jangan mimpiin gue, takutnya Lo gak bisa move on kalo kita bukan jodoh." Ucap Lisa.
"Hiks...aku gak mau...hiks..." Mendengar Jungkook menangis dalam tidurnya membuat Lisa tidak tega lantas ia mengecup setiap jengkal wajah Jungkook.
Cupp
"Udah jangan nangis aku bercanda kok Daddy Kookie kan orangnya hebat gak cengeng." Setelah selesai mengatakan itu benar saja jungkook tidak berkata apapun, tidur dengan nyenyak kembali.
"Hilih..gue kira cewek doang yang bisa akting gitu, ternyata cowok lebih hebat." Akhirnya Lisa memeluk jungkook kembali dan tidur disampingnya. "Meet bobo Kookie nya Lily, sehat ya jangan mau sakit terus gak enak, nanti Lily bisa dibawa pergi orang."
"Hiks...jangan..."
"Bwaedan ni cowok, gue kira udah tidur kek orang sekarat, huft sabar Lisa...Kookie jangan didengerin apa yang Lily bilang, dia orangnya bulshit udah ya bobo mimpiin Lisa, night." Setelah itu Lisa mematikan lampu dan tertidur, jungkook sendiri tersenyum bahagia didalam mimpinya.
Esok paginya...
Sapuan basah di area wajahnya membuat Lisa sedikit terusik, apalagi sedikit sinar matahari menerpa langsung wajah cantiknya.
"Selamat pagi Baby." Lisa membuka matanya, hal pertama langsung disuguhkan wajah Jungkook yang tersenyum cerah.
"Pagi, apakah aku membuatmu terbangun?" Jungkook menggeleng kepala.
"Baguslah, aku mau bobo lagi." Jungkook mengangguk, namun dia fikir Lisa akan memeluknya semakin erat namun salah Lisa malah beranjak jauh dan memunggungi nya.
"Baby kok kesana, sini dong aku kedinginan." Ucap Jungkook dengan manja.
"Hilih kaya gak ada selimut aja, itu aku udah kasih 2 masih kurang?" Kesal Lisa tanpa berniat berbalik badan sedangkan Jungkook merungut kesal.
"Itu berbeda Baby, ayolah kemari Kajja!!" Jungkook menarik tangan Lisa agar mendekat padanya namun Lisa enggan berpindah membuat Jungkook harus melancarkan aksinya.
"Aduhh kepalaku." Mendengar rintihan suara Jungkook membuat Lisa seketika berbalik badan.
"Ada yang sakit? Mana?" Lisa sedikit panik, jika sampai pria ini mati disini itu tidak bagus untuk kedepannya, ia bisa di gentayangi, saat hidup saja sudah ditempeli apalagi jika jadi arwah, ah membayangkannya saja membuat bulu kuduknya merinding.
Jungkook membawa tangan Lisa tepat di kepalanya, ia sudah duduk sekarang dan Lisa sudah ada disampingnya. "Sakit hiks..." Lisa seketika membawa Jungkook berbaring di pahanya dan Lisa segera memijatnya dengan perlahan.
"Apakah masih sakit?" Tanya Lisa.
"Hiks...pusing Baby." Lisa menghela nafas lalu ia yang sedikit melihat Jungkook tersenyum akhirnya ia punya cara sendiri.
"Kookie..." Mendengar suara Lisa yang mengayun membuatnya berdesir lalu ia dengan gugup bertanya. "M-wo?"
"Hari ini Kookie sangat tampan, Lisa makin fall in love." Setelah itu Lisa langsung mengecup kepala Jungkook beberapa kali membuat Jungkook merona, Jungkook segera berbalik badan dan menutup wajahnya dengan perut Lisa.
"Baby..."
"Hahaha....muka Lo...hahaha...." Sungguh Lisa terhibur jujur saja para mantannya tidak ada yang sejujur Jungkook mereka selalu menjaga image di depannya dan Jungkook apa adanya.
"Lisa!!! Pokoknya Kookie mau dimandiin sama Lisa gak ada penolakan." Lisa seketika berhenti tertawa.
Cklek
"Eh maaf gue ganggu kalian." Ucap Rose sambil menyeringai pada Lisa.
"Ah Eonnie, pas banget gini nih, Jungkook katanya gak bisa mandi sendiri Eonnie mau ya mandiin dia sekalian belajar mandiin anak sendiri nantinya."
"LISA!!" Bukan hanya Rose yang berteriak melainkan Jungkook dan Jimin yang baru datang ikut berteriak sedangkan gadis itu tidak kuat menahan tawa melihat Jungkook menahan marah, Jimin yang kesal dan Rose sedikit takut dengan kehadiran suaminya.
"Bercanda, udah deh jangan dianggap serius, ouh ya Kookie gak boleh mandi dulu oke, baru aja sembuh, nanti kalau udah bener fit baru Lisa bolehin." Ucap Lisa lembut membuat Jungkook semakin melambung tinggi
"Tapi kalau udah sembuh Baby mandiin ya?"
Pltakk
"LISA!!" Teriak mereka bersamaan saat Lisa memukul kepala jungkook.
Di meja makan kini suasana hening, namun tidak berlangsung lama saat Jungkook mulai aktif.
"Baby, suapin Kookie ya soalnya tangan Kookie lemas." Mendengar itu Lisa mendelik acuh dan menggeleng kepala membuat Jungkook menjadi kecewa.
"Lisa gak boleh gitu, Jung sendiri sakit karena kamu kan, sekarang Eomma minta kamu harus tanggung jawab!" Lisa menghela nafas kasar dan segera menyuapkan makanan ke mulut kekasihnya itu.
Happ
"Ah Eomma pengertian, gomawo Eomma." Mrs Park mengangguk.
"Lisa Lo gak boleh gitu, masa Lo perlakuin kekasih Lo kasar sih, gak boleh nanti dosa, gue aja sama ayang Jimin gak ada tuh begitu."
"Karena kalian SALING MENCINTAI!" Tekan Lisa membuat suasana menjadi hening, bukan hanya itu Jungkook seketika bungkam artinya selama ini Lisa tidak pernah mencoba mencintainya.
"Lisa, maksud kamu apa nak, apakah kamu terpaksa menjadi kekasih nak Jeon?" Lisa memandang Appa nya dan mengangguk.
"Lisa disini cuman jadi korban, Lisa tadinya sama Jennie hanya ingin menormalkan Jeon dan Kim yang katanya Gay, tapi mereka malah jatuh cinta pada kami, lantas bisa apa kami, sedangkan disini Oppa membutuhkan kerja sama dengan perusahaan Jeon, Appa tau Lisa berat rasanya karena Lisa masih ingin bebas, dan bersama Jeon Lisa merasa belum pantas." Lisa langsung pergi dari sana.
"Lisa!! Apa yang membuatmu tidak pantas bersamaku?" Tanya Jungkook lantang.
"Aku...aku....sudahlah aku belum bisa berkata sekarang gak usah temuin gue lagi, gue...hiks...gue benci!" Seketika suasana menjadi hening, jungkook mengepalkan tangannya meredakan emosi yang hendak meluap, namun sebelum itu Jimin menepuk bahunya.
"Aku lebih tau adik ipar ku Jung, maka segera datang padaku, aku akan menjelaskan semuanya setelah itu kau bisa memutuskan pergi darinya atau tetap tinggal." Mendengar itu Jungkook tidak menolak, ia sudah sangat mencintai Lisa dan tidak bisa melepasnya apakah selama ini ia salah mencintai gadisnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Both Mr. Gay(Lizkook/Taenie)
FanfictionJalan cerita yang penuh kesalah pahaman, dimana Jungkook dan Taehyung di gadang adalah seorang Gay atau penyuka sesama jenis, hingga terdengar ke seluruh penjuru negaranya, apalagi mereka pembisnis yang terkenal, karena mereka tidak pernah dekat den...