"Hai jelek, lihatlah siapa yang datang ke perusahaan ku, ah ini kekasihku Kim Jennie sebentar lagi akan menjadi calon istriku, kau....emm sebelah mu kosong kah?" Ejek Taehyung ia mendengar dari Jennie bahwa Lisa sedang ada di Cafe otomatis ia bisa mengerjai sahabatnya Jungkook.
"Sialan, memang hanya kau saja yang bisa melakukan itu, lihat saja aku akan lebih membuatmu kegerahan!" Ucap Jungkook dengan percaya diri.
"Buktikan saja, bahkan sepertinya ruangan mu sudah seperti kapal pecah." Jungkook memang mengamuk tadi karena ponsel Lisa tidak bisa di hubungi, dia sudah menunggu 1 jam namun tetap saja tidak berhasil.
"Jennie bilang ia pergi dengan seorang pria, tapi entah siapa aku rasa dia sedang kencan buta." Setelah itu ponsel mati, Jungkook membanting cukup keras.
Taehyung menyeringai, kali ini ia tidak akan kalah, lihatlah. "Bee kamu tidak keterlaluan melakukan hal itu pada Jungkook-sii, ia sepertinya akan melakukan hal di luar kendali, terlihat kalau sahabatmu itu eumm ya sedikit menakutkan."
"Kau tenang saja Honey, dia tidak akan menyakiti sahabatmu, dia pria sejati." Ucap Taehyung.
"Pria sejati, kau terlihat begitu dekat, apakah sebenarnya dibelakang ku kau ada main dengan Jungkook-ssi?" Taehyung membelalak. "Kau masih meragukanku? Mau mencoba hal baru?" Sambil menyeringai sedangkan Jennie langsung izin ke toilet sebelum membangunkan sisi lain dari pria tampan itu.
...
Jungkook harus mengganti pakaian dulu sebelum mencari gadisnya, namun saat hendak masuk ia melihat pakaian berserakan di kursi membuatnya sedikit
Kebingungan, karena ia tau Eomma nya tidak suka yang namanya berantakan."Ah, Ajhumma apakah ada tamu?" Tanya Jungkook pada pembantunya.
"Ah Iya Tuan muda, Nyonya membawa seorang gadis." Ucapnya.
"Gadis? Nuguya?" Pembantu terdiam sesaat lalu ia tidak berani menjawab karena jika salah bicara ia pasti dalam masalah.
"Lebih baik Tuan muda tanyakan saja langsung pada Nyonya saya hanya melihat ia datang dengan seorang gadis cantik." Ucapnya.
Jungkook kembali berpikir apakah Eomma nya ingin menjodohkannya lagi, ia tidak mau dan tidak akan terima karena ia sudah diberikan kesempatan sampai usia 30 tahun lagian ia sudah punya dambaan hati kali ini.
Jungkook segera menyusul Eomma nya tidak bisa dibiarkan, Lisa akan menjadi gadisnya dan Eomma nya tidak berhak untuk ikut campur dengan masalah romansa nya.
Lisa tertawa melihat bagaimana Jessica memperagakan busana di depannya. "Coba tebak berapa usia Eomma, Kamu memilihkan pakaian cocok Eomma yakin kamu akan salah menebak." Ucapnya dengan senang hati.
"Apakah 40?" Tanya Lisa.
"Salah, aku sudah 49 tahun." Lisa membulatkan mata, Lihatlah bahkan wajah Jessica sampai terlihat awet muda dengan pakaian yang ia pilih.
"Wah, apakah Eomma tidak salah, ini terlihat mengagumkan." Ucap Lisa terkekeh.
"Tentu, pilihanmu sangat bagus sayang, ouh ya Eomma biasanya memilih dengan sekertaris suami Eomma, dia sangat jelek dengan pilihannya, Eomma bahkan dikatakan seperti wanita usia 50 tahun menurut suami Eomma." Lisa terkekeh. "Mungkin saja itu terjadi karena Lisa yakin pasti sekertaris suami Eomma ingin mendapatkan eumm...ya Eomma pasti mengerti." Ucap Lisa.
"Ouh haha...kamu benar tapi kamu tau, suami Eomma tidak mempan bahkan pakai dukun sekalipun karena Eomma memiliki dukun lebih hebat haha...." Lisa menatap dengan tidak percaya. "Eomma bercanda, Eomma sudah cantik tidak perlu khawatir akan hal itu lagi." Ucapnya percaya diri sedangkan Lisa, harus mengakui itu.
Jungkook berjalan menuju kamar Eomma nya, terlihat bagaimana pintu sedikit terbuka dengan suara tawa dua orang wanita, Jungkook mengepalkan tangan kini didalam otaknya hanya Lisa dan Lisa tidak ada gadis lain lagi.
Brakk.
Taehyung menghela nafas melihat Jennie hendak menangis, bagaimana tidak gadis itu memintanya pulang tapi Taehyung melarangnya.
"Aku bosan hiks...kau tega membuatku hanya diam tidak melakukan apapun, aku manusia Bee!" Taehyung memijit kepalanya.
"Kau mau apa, asal jangan pulang, sekertarismu bisa membawakan apapun yang kau mau." Jennie mengetuk dagunya memikirkan apa yang ia inginkan.
"Sesuatu yang membuatku terhibur, tapi kau sendiri yang harus memikirkannya." Taehyung bingung, sudah tugasnya menumpuk ditambah Jennie memintanya berpikir, ouh ayolah ia tidak bisa konsentrasi.
Taehyung mengangkat teleponnya lalu menekan nomor seseorang untuk segera datang, benar saja tidak lama sekertaris nya datang.
"Ada yang bisa saya bantu Mr?"
"Ouh Yeonjun kau pakai sesuatu yang bisa membuat kekasihku terhibur jika gagal maka kau dipecat!" Yeonjun menatap bingung, ia tidak percaya harus melakukan hal yang belum pernah ia lakukan, namun tidak ada pilihan.
"Tapi jika saya bisa membuatnya terhibur Mr harus memberikan saya bonus." Taehyung mengangguk.
Tak berlangsung lama Yeonjun pun datang kembali membuat Jennie maupun Taehyung melirik kearahnya, seketika suasana menjadi penuh dengan tawa.
"Hahahaha.....kau berubah kostum?" Ucap Jennie gemas.
"Ia, perkenalkan saya Yeonjun bunny, anda bisa memanggil saya dengan sebutan apapun." Jennie berpikir lalu ia pun memiliki ide. "Bagaimana dengan Little boy?" Yeonjun mengangguk semangat.
Jennie mengelus kepala Yeonjun lalu menarik Bandu kelinci yang ada di kepalanya dan tertawa. "Gemas sekali, mau dibawa pulang boleh?" Tanya Jennie.
"Yeonjun mauuu..." Seketika Taehyung mengepalkan tangan apakah mereka lupa disana ada siapa, sampai tertawa hanya berdua, Taehyung langsung beranjak dan menarik kekasihnya.
"Kau mau bersama dengan dia, TIDAK kau, cepat pergi atau kau dipecat!" Tekan Taehyung.
"Anda ini bagaimana Mr, anda bilang ingin meminta saya menghibur kekasih anda lalu sekarang saya berhasil anda, malah memecat saya?" Kesal Yeonjun.
"Aku memintamu menghibur bukan menggoda, lihat kekasihku melempar senyum padamu! Sialan, pergi kau!" Yeonjun mempoutkan wajahnya hal itu membuat Jennie gemas namun Taehyung ingin sekali menonjoknya hingga tonggos.
"Baiklah, ah Noona, saya permisi." Jennie mengangguk. "Kamu keterlaluan, dia hanya menjalankan tugas."
"Kamu menyukainya dan aku tidak suka, apa itu salah hmm? Hukuman mu diam disini sampai jadwalku pulang! Beraninya kau mengabaikan kekasihmu." Jennie cemberut, haishh ia akan menelpon Lisa saja, ah ia lupa bagaimana dengan nasib sahabatnya, sepertinya ia diposisi tertekan.
"Jeon? Kau sudah pulang bukankah...." Namun belum selesai Jessica melanjutkan ucapannya Jungkook berlari ke arahnya dan segera menerjang Lisa hingga mereka jatuh ke ranjang.
Jungkook memeluk Lisa begitu erat seperti belum bertemu berabad-abad, Jessica melotot, astaga sebenarnya mereka melakukan apa selama ini dibelakangnya.
"Jungkook! Apa kau gila! Lepas ada Eomma mu!" Lisa terus mencoba menjauhkan badan Jungkook yang menimpanya tapi Jungkook tidak merubah sedikitpun posisinya malah semakin mendekap tubuh kecilnya.
"Aku rinduuu Baby Lily." Ucapnya dengan keras membuat Lisa melotot karena suara itu memekikkan telinga.
"Astaga, aku pergi dulu, jika mau membuatkan ku cucu percepatlah, ah sepertinya gen nya akan bagus." Ucap Jessica langsung berlari keluar kamar dan menoleh. "Jung, semangat nak!" Teriaknya dan menutup pintu dengan tergesa.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Both Mr. Gay(Lizkook/Taenie)
Hayran KurguJalan cerita yang penuh kesalah pahaman, dimana Jungkook dan Taehyung di gadang adalah seorang Gay atau penyuka sesama jenis, hingga terdengar ke seluruh penjuru negaranya, apalagi mereka pembisnis yang terkenal, karena mereka tidak pernah dekat den...