Lelah (2)

332 50 0
                                    

"Gawaat, aku benar-benar terlambat. Semoga Tuan Min Yoongi yang terhormat itu belum sampai kantor." Harapnya cemas.

Wendy segera melangkahkan kaki menuju ruangannya. Tapi harapannya seakan menguap saat melihat bosnya sudah menunggu di ruangan kerjanya dengan tangan disilangkan di dada dan jangan lupakan raut wajah amarahnya. 

"Nona Son, apakah kamu tidak tahu pentingnya dokumen yang aku minta untuk segera kamu kirimkan kemarin malam?"

"Eeee, bukankah sudah saya kirimkan Tuan Min? Laporan yang kemarin malam harus saya lembur sampai pulang harus berurusan dengan om om mesum kan?"

"Om om mesum?"

"Ah tidak Tuan Min. Laporannya sudah saya kirim lewat email sesuai dengan permintaan Anda."

"Apakah kamu sudah memastikan bahwa laporan itu terkirim?"

"Tunggu, apakah laporannya tidak terkirim?"

"Itulah yang daritadi coba aku konfirmasi Nona Son!!" Kali ini Yoongi benar-benar sudah sekuat tenaga menahan amarahnya.

"Maa... Maaf Tuan Min, akan saya kirimkan lagi." Suara Wendy sedikit bergetar karena merasa takut.

"Tidak perlu. Segera cetak dan gandakan laporan tersebut, 30 menit lagi  aku tunggu di ruang rapat dan bawakan laporan itu!!"

"Baik Tuan Min."


"Hey, kenapa pagi-pagi sudah kusut?" Itu suara Park Sooyoung atau biasa dipanggil Joy oleh rekan-rekan kerjanya, salah satu staff di kantor Yoongi.

"Aku lupa kirim email laporan, baru datang langsung kena semprot."

"Kenapa sampai lupa? Kamu tahu kan Tuan Min orang yang sangat tepat waktu?" Ujar gadis cantik itu sambil membantu Wendy menggandakan laporannya.

"Sebenarnya tidak lupa, aku sudah mengirimnya, tapi entah mengapa email itu tidak terkirim. Mungkin kemarin malam aku sudah terlalu lelah."

"Apa kamu gak tidur semalam? Kamu kelihatan pucat?"

"Mungkin hanya kecapekan. Ah, aku harus segera ke ruang rapat. Terima kasih ya sudah membantu."

"Semoga dia bisa bertahan. Dia gadis yang sangat baik." Gumam Joy melihat kepergian teman kerjanya itu.



"Baiklah, kalau begitu acara pembukaan cabang Min Star Hotel akan dilaksanakan di Jeju minggu depan. Aku harap hari ini beberapa tim pemasaran ikut melihat perkembangan proyek di Jeju. Tuan Park Jimin, apakan Anda sudah menentukan brand ambasador Min Star Hotel cabang Jeju?"

"Sudah Tuan Min."

"Baiklah, aku serahkan urusan itu padamu."

"Rapat selesai, kita bertemu kembali nanti sore di Jeju."

Setelah semua anggota rapat kembali ke ruangannya masing-masing, Yoongi segera menghampiri sekretarisnya.

"Bersiaplah, satu jam lagi kita akan berangkat ke Incheon menuju Jeju. Jangan lupa bawakan dokumen hasil rapat hari ini tadi dan dokumen keuangan di mejaku."

"Satu jam? Bukankah rapat di Jeju dimulai sore hari Tuan Min?"

"Aku ingin melihat perkembangan hotel sebelum rapat. Kali ini jangan terlambat!"

"Baik Tuan Min."

Wendy segera mempersiapkan dokumen seperti yang diperintahkan Yoongi walau kepalanya mulai terasa pusing.


Setelah satu jam, Wendy segera menemui bosnya di lobby kantor untuk segera berangkat ke Jeju. Bersama dengan sopir pribadi Yoongi, mereka menuju bandara Incheon. Menempuh waktu sekitar 1 jam dari pusat kota Seoul ke bandara Incheon dan 1 jam lagi dari Incheon ke Jeju. Waktu tersebut tidak disia-siakan oleh Wendy untuk tidur selama di pesawat menuju Jeju, karena memang kemarin malam dia kurang tidur dan hari ini badannya terasa berat.

Bosku ternyata ... | Wenga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang