Mendengar pernyataan Hoseok pada Wendy, tanpa pikir panjang Yoongi segera meninggalkan tempat itu dengan tangan yang mengepal akibat marah. Ia tidak ingin mendengar kelanjutan dari jawaban Wendy karena ia takut kecewa. Mungkinkah ia cemburu?
"Cemburu? Haha, tidak mungkin, untuk apa aku harus cemburu. Toh dia hanya sekretarisku." Gumam Yoongi sambil menuju kamarnya.
"Benar, dia hanya sekretarisku. Sama seperti sekretaris yang lain. Aku sudah terlalu lunak padanya. Aku harusnya bersikap sama seperti dengan sekretarisku yang lain."
Kriiinngg, kriiinggg...
"Halo Tuan Min." Suara sekretaris Yoongi di seberang telepon.
"Nona Son, kau masih di dekat gudang penyimpanan dengan Hoseok kan? Bawakan sekalian kayu bakar untuk membuat api unggun malam ini."
"Ta... Tapi Tuan Min, saat ini saya tidak bersama..."
"Pokoknya bawakan saja." Potong Yoongi.
Tut.
Yoongi segera menutup saluran teleponnya.
"Enak saja dia malah bersenang-senang dengan Hoseok. Aku kerjai biar tahu diri sedikit." Yoongi bermonolong dengan pikirannya yang sudah mulai kacau.
"Kayu bakar? Kenapa tiba-tiba sekali dia mengadakan acara api unggun? Ini kan bukan acara kemah."
Wendy segera masuk kembali ke gudang penyimpanan dan mencari kayu bakar. Sudah lebih dari sepuluh menit mencari, tapi dia belum menemukannya juga.
"Kalau aku tidak kembali dengan membawa kayu bakar, bos sinting itu pasti marah-marah lagi."
Wendy memiliki sebuah ide dimana dia akan mencari kayu di hutan dekat resort. Karena hari sudah sore, dia hanya akan mencarinya di pinggir hutan sekitaran resort saja.
"Ku rasa di pinggiran hutan pasti ada kayu atau ranting ranting. Yang penting kan bisa dibakar. Lagipula salah sendiri kenapa membuat acara semendadak itu."
Wendy bergegas mencari kayu di pinggir hutan dekat resort sebelum hari mulai gelap. Namun ia hanya mendapati ranting-ranting yang ukurannya terlalu kecil untuk digunakan menjadi api unggun. Jadi ia memutuskan untuk masuk sedikit lebih dalam. Sore hari juga masih cukup terang pikirnya.
Namun tanpa sadar ia justru memasuki hutan semakin dalam dan tersesat di dalamnya. Langit yang terang sudah mulai sedikit menggelap. Bukan hanya karena hari mulai semakin malam, tapi juga karena mendung sudah bertengger di atasnya.
"Gawat, sepertinya mau hujan, aku harus segera kembali. Urusan dimarahi ya tinggal didengarkan saja kan beres."
Wendy mencoba kembali ke resort dengan tangan yang memeluk beberapa kayu dan ranting-ranting.
"Ini jalannya ke arah mana ya? Perasaan aku tadi hanya jalan lurus saja, tapi kok jalannya tidak ada."
Gadis itu mulai takut. Ia segera mengeluarkan handphone-nya namun tidak ada jaringan. Tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat. Wendy segera berlari mencari pohon besar untuk berlindung dari hujan, namun ia justru terpeleset dan terjatuh. Semua kayu yang sudah ia kumpulkan berserakan kemana-mana. Ia hanya mampu menangisi keadaannya.
Sambil menangis, gadis itu berusaha berdiri untuk berteduh, tapi kakinya terasa sangat sakit. Sungguh sial pikir Wendy.
Hari sudah mulai gelap, semua orang termasuk Yoongi mulai bersiap-siap berkumpul ke ruang makan resort karena acara api unggun dadakan yang dibuat sang CEO terpaksa dibatalkan karena hujan deras. Di sana terlihat seorang gadis cantik yang sedang kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku ternyata ... | Wenga [END]
Hayran KurguCerita tentang Son Wendy si sekretaris cantik dan Bosnya Min Yoongi yang menurut kabar "jeruk makan jeruk" gara-gara gak pernah terlihat punya kekasih. #ilovehappyendingstory Credit cover: SUGAERI69 (@wengaswag) on Instagram