Salah Paham (2)

342 45 1
                                    

"Nona Son?"

"Tuan Jung?"

"Kenapa Anda di sini?" Ucap Wendy dan Hoseok bersamaan.

Bersamaan dengan itu pula pikiran kedua orang itu tengah memikirkan hal-hal yang memungkinkan keduanya ada di situ.

Wendy berpikir mungkinkah antara Park Jimin dan Tuan Jung, Tuan Jung adalah kekasih Yoongi. Karena ia tahu bahwa Jimin sedang mendekati sahabatnya, Seulgi. Selain itu, Tuan Jung juga tahu sandi rumah Yoongi, hal itu menunjukkan seberapa dekatnya mereka kan? Apakah Tuan Jung sering menginap di sini? Wendy benar-benar tidak enak pada Tuan Jung. Ia takut Tuan Jung akan salah paham padanya.

Sedangkan Hoseok berpikir apakah Yoongi berbuat hal yang tidak baik pada Wendy sampai gadis ini bisa ada di rumahnya. Sedangkan selama ini tidak pernah ada seorang gadis pun yang pernah memasuki rumah ini. Apakah mereka berkencan? Atau mungkin Wendy disuruh lembur oleh Yoongi? Apapun itu, yang jelas Hoseok tidak suka dengan semua kemungkinan yang ia pikirkan.

"Begini Tuan Jung..."

"Saya mencari Tuan Min, apakah ia ada di rumah?" Potong Hoseok dengan berusaha meredam rasa marahnya, atau mungkin cemburu?

"Tuan Min sudah berangkat. Emh, tolong jangan marah, saya di sini karena ..."

"Baiklah saya permisi Nona Son." Hoseok segera memotong perkataan Wendy karena ia belum siap mendengar cerita bagaimana Wendy bisa sampai ada di penthouse milik atasannya sendiri.

Wendy benar-benar merasa tidak enak pada Tuan Jung saat melihat raut wajah menahan amarahnya. Selama ini Hoseok memang selalu tersenyum lebar pada Wendy, namun kali ini berbeda. Sepertinya Tuan Jung memang memiliki hubungan spesial dengan bosnya itu. Wendy harus minta maaf dan segera menjelaskannya pada Tuan Jung.


Keesokan paginya Wendy sudah masuk kembali ke kantor. Ia hendak menemui bosnya untuk meminta maaf karena merepotkannya sekaligus berterima kasih. Gadis cantik itu sudah berada di depan pintu ruangan Yoongi yang pagi itu datang lebih awal bahkan dari pegawainya yang lain. Saingan dengan cleaning service mungkin, pikir Wendy geli sendiri.

Tok tok...

"Selamat pagi Tuan Min."

Yoongi segera mengangkat tegak kepalanya ketika mendengar sapaan sekretarisnya itu. Wendy merasakan ada yang aneh pada dirinya, jantungnya tanpa ijin berdetak lebih kencang selama beberapa detik melihat wajah rupawan bosnya yang entah kenapa hari itu terlihat lebih tampan. Bukankah Wendy sudah berkali-kali melihat wajah itu, tapi kenapa? Apakah ia masih sakit?

"Selamat pagi Nona Son." Yoongi kembali menunduk melanjutkan pekerjaannya.

"Sadarlah Wen... Jantung, kamu kenapa? Masa hanya karena diantar ke dokter dan menginap di rumahnya saja baper sih Wen." Batin Wendy sambil melamun.

"Nona Son, apakah kamu belum sembuh?" Yoongi bertanya karena melihat sekretarisnya hanya bengong.

"Oh, saya sudah sembuh Tuan Min. Emmh, itu... Terima kasih karena sudah menolong saya saat di Jeju. Juga karena sudah mengijinkan saya menginap di rumah Anda kemarin."

"Oh ya, sarapannya juga." Lanjut Wendy dengan pipi yang sedikit merona. 

Dia tahu bahwa kemarin dia benar-benar merepotkan bosnya itu. Kemarin saat dia hendak pulang, seorang staff hotel bercerita bagaimana Yoongi harus menggendong Wendy. Bahkan ia pikir Wendy adalah kekasih Yoongi. Mendengar itu, Wendy merasa sedikit baper. Baru kali ini ada orang dengan pangkat tinggi dalam sebuah perusahaan dengan tulus menolong bawahannya. Memang selama ini Wendy beberapa kali berurusan dengan orang-orang yang merasa derajatnya lebih tinggi darinya menganggap ia rendah hanya karena dia seorang bawahan. Tapi ternyata bosnya yang menyebalkan ini justru bisa melakukan hal semanis itu.

Bosku ternyata ... | Wenga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang